Tiga Kapewonan di Sleman Tinggalkan Zona Merah COVID-19

Selasa, 19 Januari 2021 - 13:13 WIB
loading...
Tiga Kapewonan di Sleman Tinggalkan Zona Merah COVID-19
Peta epidemologi COVID-19 Sleman, per 17 Januari 2021. Foto Dok Pemkab Sleman
A A A
SLEMAN - Jumlah kapanewonan di Sleman yang masuk zona merah berkurang. Kepastian ini setelah tiga kapanewonan yang tadinya zone merah menjadi zona orange dan satu kapenewonan yang tadinya zona orange menjadi zona merah.

Tiga kapenewonan dari zona merah ke zona orange, yakni Kapanewonan Prambaban, Kalasan dan Turi. Sedangkan kapenewonan dari zona orange ke zona merah, yakni Kapenewonan Ngaglik. Sehingga dengan perubahaan tersebutm, maka dari 17 kapenewonan di Sleman, tiga kapanewonan zona orange dan 14 kapanewonan zona merah. Sleman sendiri per 13 Januari 2021 masuk kategori zona merah.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo mengatakan adanya perubahan tersebut, berdasarkan tingkat angka penularannya. Untuk angka penularan ini dipengaruhi tiga parameter, yakni kasus postif, kasus sembuh dan kasus kematian. Sehingga dapat diketahui berapa angka penularannya.

“Dari tiga parameter tersebut, tiga kepewonan, yakni Prambanan, Kalasan, dan Turi angka penurlannya antara 0-0,99 atau dapat dikontrol, sehingga yang tadinya merah menjadi orange dan 14 kapanwoan, masuk zona merah, sebab angka penularannya di atas angka 1,” kata Joko, Selasa (19/1/2021.

Joko menjelaskan untuk status ini akan berubah, setelah berlangung selama 14 hari. Apakah angka tetap ada ada perubahan. Jika tetap dibawah angka 1, maka yang tadinya orange akan menjadi kuning dan yang merah akan menjadi orange.

Jika kondisi itu tetap dipertahanakan, maka yang tadinya zone kuning menjadi xona hijai dan seterunya. “Untuk itu akan terus melakukan intervensi, sehingga angka penulran bisa dibawah angka satu dan Sleman keluar dari zona merah,” paparnya.

Secara akumulasi kasius COVID di Sleman , Selasa (19/1/2021) hingga pukul 12.00 WIB, terkonfirmasi ada 6812 kasus. Rinciannya dirawat 1400 orang, sembuh 5279 orang dan meninggal 133 orang. Dari jumlah ini, yang bergejala 1853 orang dan tanpa gejala 4959 orang.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3092 seconds (0.1#10.140)