Baru Dibuka, RS Darurat Secapa AD Langsung Diserbu Pasien COVID-19
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kebutuhan pasien COVID-19 terhadap ruang isolasi , termasuk ruang perawatan di Provinsi Jawa Barat cukup tinggi. Terbukti, ruang isolasi dan perawatan di Kompleks Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat ( Secapa AD ) langsung diserbu puluhan pasien.
Diketahui, Kompleks Secapa AD yang terletak di kawasan Hegarmanah, Kota Bandung tersebut disulap rumah sakit (RS) darurat COVID-19 dan baru dibuka kurang dari sepekan pasca ditinjau langsung Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Selasa (12/1/2020) lalu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Setiawan Wangsaatmaja menyebutkan, jumlah pasien yang dirawat di Secapa AD kini sudah mencapai 34 orang daei total 180 tempat tidur yang tersedia.
"Sekarang keterisiannya sudah 18,87 persen. Pasien laki-laki ada 24 orang dan perempuan 10 orang," ujar Setiawan dalam konferensi pers yang digelar secara virtual dari Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (18/1/2021).
Meski begitu, lanjut Setiawan, pasien COVID-19 yang dirawat di Secapa AD umumnya dalam kondisi baik dan tidak mengalami keluhan berarti. Diketahui, RS darurat COVID-19 Secapa AD memang dikhususkan bagi pasien COVID-19 bergejala ringan.
Lebih lanjut Setiawan mengatakan, tingkat keterisian RS rujukan COVID-19 di Provinsi Jabar rata-rata mencapai 72,45% atau turun dibandingkan pekan lalu yang mencapai 77,87%.
Dari 308 RS rujukan COVID-19 di seluruh Jabar, kata Setiawan, jumlah tempat tidur yang tercatat naik 64 tempat tidur dibandingkan pekan lalu yang mencapai 9.612 tempat tidur. Adapun tempat tidur di ruang instalasi gawat darurat (IGD) mencapai 677 tempat tidur dan intensive care unit (ICU) 466 tempat tidur.
"Jadi, total tempat tidur di rumah sakit rujukan seluruhnya ada 10.755 tempat tidur," sebut Setiawan.
Sementara untuk tingkat keterisian tempat tidur di luar RS rujukan di Jabar mencapai 62,99% atau 1.903 tempat tidur atau hanya 1.118 tempat tidur atau 37% yang tersisa dan bisa digunakan.
"Saat ini, daerah yang tempat isolasinya sudah amat minim ada di Kabupaten Karawang dimana keterisiannya mencapai 79,74 persen. Kemudian, Kabupaten Pangandaran 90 persen, Kabupaten Cianjur 100 persen, Kota Depok 84 persen, dan Kabupaten Tasikmalaya 102 persen," tandasnya.
Diketahui, Kompleks Secapa AD yang terletak di kawasan Hegarmanah, Kota Bandung tersebut disulap rumah sakit (RS) darurat COVID-19 dan baru dibuka kurang dari sepekan pasca ditinjau langsung Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Selasa (12/1/2020) lalu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Setiawan Wangsaatmaja menyebutkan, jumlah pasien yang dirawat di Secapa AD kini sudah mencapai 34 orang daei total 180 tempat tidur yang tersedia.
"Sekarang keterisiannya sudah 18,87 persen. Pasien laki-laki ada 24 orang dan perempuan 10 orang," ujar Setiawan dalam konferensi pers yang digelar secara virtual dari Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (18/1/2021).
Meski begitu, lanjut Setiawan, pasien COVID-19 yang dirawat di Secapa AD umumnya dalam kondisi baik dan tidak mengalami keluhan berarti. Diketahui, RS darurat COVID-19 Secapa AD memang dikhususkan bagi pasien COVID-19 bergejala ringan.
Lebih lanjut Setiawan mengatakan, tingkat keterisian RS rujukan COVID-19 di Provinsi Jabar rata-rata mencapai 72,45% atau turun dibandingkan pekan lalu yang mencapai 77,87%.
Dari 308 RS rujukan COVID-19 di seluruh Jabar, kata Setiawan, jumlah tempat tidur yang tercatat naik 64 tempat tidur dibandingkan pekan lalu yang mencapai 9.612 tempat tidur. Adapun tempat tidur di ruang instalasi gawat darurat (IGD) mencapai 677 tempat tidur dan intensive care unit (ICU) 466 tempat tidur.
"Jadi, total tempat tidur di rumah sakit rujukan seluruhnya ada 10.755 tempat tidur," sebut Setiawan.
Sementara untuk tingkat keterisian tempat tidur di luar RS rujukan di Jabar mencapai 62,99% atau 1.903 tempat tidur atau hanya 1.118 tempat tidur atau 37% yang tersisa dan bisa digunakan.
"Saat ini, daerah yang tempat isolasinya sudah amat minim ada di Kabupaten Karawang dimana keterisiannya mencapai 79,74 persen. Kemudian, Kabupaten Pangandaran 90 persen, Kabupaten Cianjur 100 persen, Kota Depok 84 persen, dan Kabupaten Tasikmalaya 102 persen," tandasnya.
(shf)