BMKG Imbau Warga Jangan Panik, Tetap Tenang Tak Perlu Tinggalkan Mamuju
loading...
A
A
A
MAMUJU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mengimbau warga yang terdampak gempa bumi di Mamuju dan Majene , Sulawesi Barat ( Sulbar ) tidak panik dan tetap tenang dengan kondisi saat ini, pascagempa 6,2 SR yang menewaskan puluhan orang .
Hal tersebut menyusul banyaknya isu-isu yang beredar akan adanya gempa lebih besar yang berpotensi tsunami, sehingga warga panik dan ingin segera meninggalkan Mamuju.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau kepada masyarakat, terutama Mamuju dan sekitarnya, tidak perlu panik dan tidak terpancing oleh isu, apalagi ada yang mengatakan kekuatan gempanya bisa 8,2 ada lagi yang mengatakan harus keluar dari mamuju.
“Tidak pernah BMKG menyatakan hal seperti itu, salah sama sekali, yang kami imbau, adalah jauhilah bangunan-bangunan yang mudah runtuh, cari tempat yang aman jauh dari runtuhan bangunan, jauh dari lereng yang rawan longsor, dan cukup jauh dari pantai,” tegas Rita kepada wartawan didampingi Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar saat berada di Mamuju.
Namun demikian, pihaknya tetap meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya gempa susulan, yang diprediksi tidak sampai sebesar yang beredar yakni 8,2 SR, namun kurang lebih sebesar yang lalu yakni 6,2 SR.
Prediksi BMKG kata Rita, yang paling besar (6,2 SR), tetapi akan lebih banyak lagi yang rendah dari yang kemarin. “Perlu mewaspadai adanya gempa susulan. Itu saja semoga tidak menambah kecemasan, tidak perlu keluar Mamuju, karena kami pun ada di sini, Insya Allah Tuhan melindungi,” tandasnya.
Penegasan itu sekaligus membantah pesan yang beredar luas di masyarakat yang menyebutkan, akan adanya gempa yang lebih besar sehingga warga, khususnya yang berada di Mamuju segera meninggalkan ibukota Sulbar itu untuk menghindari gempa yang lebih besar yang berpotensi tsunami.
Informasi yang dihimpun, warga di Mamuju dan Majene masih berada di tenda-tenda pengungsian, mereka masih enggan kembali ke rumah masing-masing karena masih masih trauma dengan adanya gempa-gempa kecil, hingga adanya penyampaian resmi dari pemerintah bahwa kondisi sudah betul-betul aman.
Hal tersebut menyusul banyaknya isu-isu yang beredar akan adanya gempa lebih besar yang berpotensi tsunami, sehingga warga panik dan ingin segera meninggalkan Mamuju.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau kepada masyarakat, terutama Mamuju dan sekitarnya, tidak perlu panik dan tidak terpancing oleh isu, apalagi ada yang mengatakan kekuatan gempanya bisa 8,2 ada lagi yang mengatakan harus keluar dari mamuju.
“Tidak pernah BMKG menyatakan hal seperti itu, salah sama sekali, yang kami imbau, adalah jauhilah bangunan-bangunan yang mudah runtuh, cari tempat yang aman jauh dari runtuhan bangunan, jauh dari lereng yang rawan longsor, dan cukup jauh dari pantai,” tegas Rita kepada wartawan didampingi Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar saat berada di Mamuju.
Namun demikian, pihaknya tetap meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya gempa susulan, yang diprediksi tidak sampai sebesar yang beredar yakni 8,2 SR, namun kurang lebih sebesar yang lalu yakni 6,2 SR.
Prediksi BMKG kata Rita, yang paling besar (6,2 SR), tetapi akan lebih banyak lagi yang rendah dari yang kemarin. “Perlu mewaspadai adanya gempa susulan. Itu saja semoga tidak menambah kecemasan, tidak perlu keluar Mamuju, karena kami pun ada di sini, Insya Allah Tuhan melindungi,” tandasnya.
Penegasan itu sekaligus membantah pesan yang beredar luas di masyarakat yang menyebutkan, akan adanya gempa yang lebih besar sehingga warga, khususnya yang berada di Mamuju segera meninggalkan ibukota Sulbar itu untuk menghindari gempa yang lebih besar yang berpotensi tsunami.
Informasi yang dihimpun, warga di Mamuju dan Majene masih berada di tenda-tenda pengungsian, mereka masih enggan kembali ke rumah masing-masing karena masih masih trauma dengan adanya gempa-gempa kecil, hingga adanya penyampaian resmi dari pemerintah bahwa kondisi sudah betul-betul aman.
(nic)