9.760 Vaksin Sinovac Tiba, Besok Giliran Deliserdang Divaksin

Kamis, 14 Januari 2021 - 15:50 WIB
loading...
9.760 Vaksin Sinovac...
Sebanyak 9.760 Vaksin Sinovac Tiba di Kabupaten Deliserdang. Pemkab Deliserdang mulai Jumat (15/1/2021) divaksin dan Bupati Deliserdang Ashari Tambunan siap jadi penerima pertama. Foto SINDOnews
A A A
DELISERDANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang telah menerima vaksin COVID-19 yang disalurkan oleh Kementerian Kesehatan melalui Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Rabu (13/1/2021). Vaksin yang dibawa dengan menggunakan mobil box dan dikawal pihak kepolisian itu tiba di Kantor Bupati Deliserdang pukul 14.30 WIB.

Vaksin diterima langsung Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan dengan didampingi Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Yemi Mandagi, Sekdakab Deliserdang Darwin Zein, serta Asisten I Faisal Arif Nasution. Baca juga: 11 Pejabat di Maluku Utara Akan Divaksin Besok

Informasi yang dihimpun, terdapat 9.760 dosis vaksin sinovac yang tiba. Saat itu, vaksin masih disimpan di dalam lima box, Setelah sampai di Kantor Bupati langsung dibawa ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Deliserdang di Jalan Tengku Raja Muda Lubuk Pakam.

Bupati Deliserdang, Ashari menyampaikan 9760 dosis vaksin sinovac ini akan disalurkan ke-34 Puskesmas yang ada di Deliserdang. Selain itu juga, disalurkan ke RSUD Deliserdang. Penyuntikan vaksin akan dilakukan mulai Jumat (15/1/2021).

"Tahap pertama ini akan diutamakan untuk para tenaga kesehatan kita mulai dari yang PNS dan non PNS yang bekerja di berbagai rumah sakit, klinik-klinik dan berbagai fasilitas kesehatan lainnya. Mereka yang sudah mendapat pemberitahuan dari aplikasi nasional sudah bisa datang nanti. Selain itu juga ada 10 orang tokoh daerah pada saat periode pertama ini," kata Ashari Tambunan.

Kadis Kesehatan Deliserdang, dr Ade Budi Krista belum dapat menyebutkan secara rinci siapa-siapa saja tokoh di Deli Serdang yang nantinya akan disuntik pertama vaksin di Deli Serdang. "Kalau pak Bupati siap jadi penerima vaksin yang pertama nanti. Tapi itu nanti kan ada pemeriksaan kesehatannya lagi, layak atau tidak menerima vaksin. Tim medis yang tau dan menjelaskannya secara rinci," terangnya.

Khusus untuk 10 orang ini, kata dr Ade, tidak mesti namanya sudah tercantum di aplikasi karena tujuannya untuk menambah keyakinan masyarakat. Kalau Tenaga Kesehatan, kata dia, semuanya malah minta cepat. Baca juga: Ketum AMPB Sebut Vaksin Seperti Air di Tengah Dahaga

"Kalau pihak-pihak lain belum ada yang menyatakan ke kita tidak mau divaksin. Kita mengharapkan masyarakat juga mau dan tidak perlu khawatir karena vaksin ini aman dan halal sesuai pernyataan dari pihak BPOM dan MUI. Kalau sasaran kita memang 70 persen saja masyarakat karena banyak juga yang tidak boleh divaksin seperti wanita hamil dan ibu yang sedang menyusui," pungkas dr Ade.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2409 seconds (0.1#10.140)