Vaksinasi COVID-19 Mulai Dilakukan, Virolog Instrat: Efikasinya Dua Kali Lipat
loading...
A
A
A
Sidrotun juga mengatakan, peserta uji klinis di Brazil adalah tenaga kesehatan yang memiliki risiko paparan COVID-19 lebih tinggi dibandingkan peserta uji klinis di Indonesia yang merupakan masyarakat umum. Adapun peserta di Turki, 80 persennya merupakan masyarakat umum dan sisanya tenaga kesehatan.
"Jumlah total kasus di Indonesia yang dilaporkan (25 orang) dan Turki (29 orang) masih relatif sedikit," katanya.
"Kesimpulan yang lebih kuat terkait efikasi vaksin akan didapat pada akhir uji klinis," lanjut Sidrotun.
Menurut Sidrotun, dengan perbaikan testing, tracing, dan treatment (3T) serta protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M), data uji klinis vaksin Sinovac di Brazil menjadi penting.
"Data (uji klinis) Brazil menunjukkan bahwa vaksin penting karena risiko seseorang terkena COVID-19 menurun dua kali, risiko perlu perawatan rumah sakit turun lima kali, serta risiko menjadi sakit berat dan perlu ICU juga menurun," paparnya.
Dengan begitu, Sidrotun yang juga staf pengajar di IPMI Business School itu menekankan bahwa dengan mendukung gerakan vaksinasi COVID-19 dan vaksin rutin, bangsa Indonesia bersama-sama membangun infrastruktur vaksinasi, seperti distribusi, logistik, hingga edukasi terhadap masyarakat.
Untuk diketahui, berkantor pusat di Kota Bandung, Instrat merupakan lembaga kajian isu-isu strategis, politik, hingga sosial humaniora yang berisikan aktivis, peneliti, dan praktisi lintas bidang yang berkumpul untuk memikirkan dan bertindak bagi Indonesia yang lebih baik.
"Jumlah total kasus di Indonesia yang dilaporkan (25 orang) dan Turki (29 orang) masih relatif sedikit," katanya.
"Kesimpulan yang lebih kuat terkait efikasi vaksin akan didapat pada akhir uji klinis," lanjut Sidrotun.
Menurut Sidrotun, dengan perbaikan testing, tracing, dan treatment (3T) serta protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M), data uji klinis vaksin Sinovac di Brazil menjadi penting.
"Data (uji klinis) Brazil menunjukkan bahwa vaksin penting karena risiko seseorang terkena COVID-19 menurun dua kali, risiko perlu perawatan rumah sakit turun lima kali, serta risiko menjadi sakit berat dan perlu ICU juga menurun," paparnya.
Dengan begitu, Sidrotun yang juga staf pengajar di IPMI Business School itu menekankan bahwa dengan mendukung gerakan vaksinasi COVID-19 dan vaksin rutin, bangsa Indonesia bersama-sama membangun infrastruktur vaksinasi, seperti distribusi, logistik, hingga edukasi terhadap masyarakat.
Untuk diketahui, berkantor pusat di Kota Bandung, Instrat merupakan lembaga kajian isu-isu strategis, politik, hingga sosial humaniora yang berisikan aktivis, peneliti, dan praktisi lintas bidang yang berkumpul untuk memikirkan dan bertindak bagi Indonesia yang lebih baik.
(eyt)