Kisah Bocah 7 Tahun Jalan Kaki 16 kilometer karena Rindu Rayakan Ramadhan Bersama Ayahnya
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Rindu merayakan Ramadhan bersama ayahnya Fatiah (7) seorang bocah di Makassar Sulawesi Selatan nekat berjalan kaki sejauh 16 kilometer untuk ketemu orangtuanya. Sang bocah ditemukan warga di Jalan Barombong Perbatasan Makassar – Kabupaten Gowa warga itu lalu membawanya ke kantor polisi agar diantarkan menemui orangtuanya.
Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Iptu Asfada mengatakan, diketahui bocah 7 tahun itu nekat pergi dari rumah neneknya hanya untuk menemui sang ayah yang berjarak 16 kilometer dari rumah sang nenek. Namun di tengah perjalanan bocah itu bingung dan tidak tahu arah pulang ke rumah sang nenek pada Kamis sore 14 Mei 2020. (Baca: Prajurit Raider Selamatkan Emak-emak yang Coba Bunuh Diri Terjun ke Laut)
“Fatiah pun langsung diantar ke rumah sang ayah oleh aparat kepolisian Polres Pelabuhan Makassar yang berada di Jalan Ujung Pandang Baru, Kecamatan Tallo,” kata dia.
Untuk mengetahui rumah ayah Fatiah, kata dia, Polisi juga membutuhkan waktu 1 jam untuk berkomunikasi dengan bocah 7 tahun itu. Hal ini disebabkan Fatiah tidak menghafal pasti nama jalan rumah ayahnya maupun nama jalan rumah sang nenek. Namun setelah diperlihatkan aplikasi peta online Fatiah hanya menandai bahwa di dekat rumah ayahnya terdapat sebuah pasar tradisional.
“Setelah berkeliling selama 2 jam Polisi akhirnya menemukan rumah ayah Fatiah. Paman serta sang ayah kaget saat melihat anak bungsunya itu datang dengan pengawalan polisi,” timpalnya.
Dari keterangan ayah Fatiah yakni Ismail, anak keempatnya itu telah diungsikan ke rumah ibu Ismail yang berada di Kabupaten Gowa untuk menghindari Fatiah terpapar COVID-19. Dimana jarak dari rumah sang nenek dengan rumah ayah Fatiah berkisar 16 kilometer.
“Dari penyelidikan, Fatiah bukan korban penculikan namun karena kerinduan merayakan Ramadhan bersama orangtuanya. Fatiah nekat menemui ayahnya dengan berjalan kaki tapi akhirnya bingung dan kesasar,” ungkapnya.
Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Iptu Asfada mengatakan, diketahui bocah 7 tahun itu nekat pergi dari rumah neneknya hanya untuk menemui sang ayah yang berjarak 16 kilometer dari rumah sang nenek. Namun di tengah perjalanan bocah itu bingung dan tidak tahu arah pulang ke rumah sang nenek pada Kamis sore 14 Mei 2020. (Baca: Prajurit Raider Selamatkan Emak-emak yang Coba Bunuh Diri Terjun ke Laut)
“Fatiah pun langsung diantar ke rumah sang ayah oleh aparat kepolisian Polres Pelabuhan Makassar yang berada di Jalan Ujung Pandang Baru, Kecamatan Tallo,” kata dia.
Untuk mengetahui rumah ayah Fatiah, kata dia, Polisi juga membutuhkan waktu 1 jam untuk berkomunikasi dengan bocah 7 tahun itu. Hal ini disebabkan Fatiah tidak menghafal pasti nama jalan rumah ayahnya maupun nama jalan rumah sang nenek. Namun setelah diperlihatkan aplikasi peta online Fatiah hanya menandai bahwa di dekat rumah ayahnya terdapat sebuah pasar tradisional.
“Setelah berkeliling selama 2 jam Polisi akhirnya menemukan rumah ayah Fatiah. Paman serta sang ayah kaget saat melihat anak bungsunya itu datang dengan pengawalan polisi,” timpalnya.
Dari keterangan ayah Fatiah yakni Ismail, anak keempatnya itu telah diungsikan ke rumah ibu Ismail yang berada di Kabupaten Gowa untuk menghindari Fatiah terpapar COVID-19. Dimana jarak dari rumah sang nenek dengan rumah ayah Fatiah berkisar 16 kilometer.
“Dari penyelidikan, Fatiah bukan korban penculikan namun karena kerinduan merayakan Ramadhan bersama orangtuanya. Fatiah nekat menemui ayahnya dengan berjalan kaki tapi akhirnya bingung dan kesasar,” ungkapnya.
(sms)