Prajurit Raider Selamatkan Emak-emak yang Coba Bunuh Diri Terjun ke Laut
loading...
A
A
A
TARAKAN - Prajurit Yonif Raider 613/Raja Alam berhasil menyelamatkan Salmiah (43) wanita yang mencoba bunuh diri di Dermaga Pelabuhan Rakyat Ramayana, Kelurahan Selumit Pantai, Kecamatan Tarakan Barat. Peristiwa tersebut bermula pada Minggu (10/5/2020) pukul 10.45 Wita, ketika Salmiah bersama suami dan dua orang anaknya hendak menyeberang menuju Pulau Sesayap untuk melayat orangtua yang meninggal dunia.
“Namun karena saat sekarang pandemi COVID-19 , anggota Yonif Raider 613/Raja Alam, Satpol PP Kota Tarakan dan petugas dari Dinas Kesehatan yang sedang melaksanakan tugas pengamanan PSBB di pelabuhan, terlebih dahulu memastikan kesehatan keluarga yang bersangkutan,” kata Danyonif 613/Raja, Letkol Inf Fardin Wardhana, dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Kamis (15/5/2020).
Dari hasil koordinasi dengan petugas kesehatan di Sesayap, kata Danyon, untuk mengantisipasi wabah COVID-19, mereka tidak diizinkan untuk masuk ke wilayah Sesayap. (Baca:Dihamili Kapolsek, Ibu 5 Anak Ini Datangi Polda Minta Pertanggungjawaban)
“Mendengar dirinya beserta keluarga tidak diizinkan untuk menyeberang, sambil menangis, Salmiah berucap lebih baik mati, dan biarkan berenang untuk menyeberang," jelasnya.
Tak berlangsung lama, entah apa yang merasuki dirinya, wanita ini nekat melompat ke laut dan nyaris tenggelam. (Baca juga: Pembacokan Ibu Muda dan Balitanya Akibat Cinta Bertepuk Sebelah Tangan)
“Beruntung upaya bunuh diri yang dilakukan Salmiah dapat diselamatkan dua prajurit Raider 613/ Raja Alam, Pratu Dodi S dan Pratu Maulana yang bertugas di pelabuhan langsung melompat ke laut untuk menyelamatkan,” kata Fardin.
Diduga Salmiah nekat melompat ke laut karena depresi pada saat mendapat berita duka bahwa orangtuanya di Sesayap meninggal dunia.
“Namun karena pandemi COVID-19, yang bersangkutan bersama keluarganya tidak diizinkan menyeberang membuatnya nekat melakukannya,” tandas Fardin. (Bisa diklik: Pemkab Bogor Kekurangan Biaya Penanganan Dampak Bencana Longsor)
Di tempat terpisah, Pratu Dodi mengungkapkan, upaya penyelamatan yang dilakukannya bersama Pratu Maulana adalah menggiring si ibu dari tengah laut ke tepian atau dermaga.
“Dan beberapa instansi lain juga ikut membantu korban, karena kondisinya yang lemah untuk diamankan di dermaga.
“Namun karena saat sekarang pandemi COVID-19 , anggota Yonif Raider 613/Raja Alam, Satpol PP Kota Tarakan dan petugas dari Dinas Kesehatan yang sedang melaksanakan tugas pengamanan PSBB di pelabuhan, terlebih dahulu memastikan kesehatan keluarga yang bersangkutan,” kata Danyonif 613/Raja, Letkol Inf Fardin Wardhana, dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Kamis (15/5/2020).
Dari hasil koordinasi dengan petugas kesehatan di Sesayap, kata Danyon, untuk mengantisipasi wabah COVID-19, mereka tidak diizinkan untuk masuk ke wilayah Sesayap. (Baca:Dihamili Kapolsek, Ibu 5 Anak Ini Datangi Polda Minta Pertanggungjawaban)
“Mendengar dirinya beserta keluarga tidak diizinkan untuk menyeberang, sambil menangis, Salmiah berucap lebih baik mati, dan biarkan berenang untuk menyeberang," jelasnya.
Tak berlangsung lama, entah apa yang merasuki dirinya, wanita ini nekat melompat ke laut dan nyaris tenggelam. (Baca juga: Pembacokan Ibu Muda dan Balitanya Akibat Cinta Bertepuk Sebelah Tangan)
“Beruntung upaya bunuh diri yang dilakukan Salmiah dapat diselamatkan dua prajurit Raider 613/ Raja Alam, Pratu Dodi S dan Pratu Maulana yang bertugas di pelabuhan langsung melompat ke laut untuk menyelamatkan,” kata Fardin.
Diduga Salmiah nekat melompat ke laut karena depresi pada saat mendapat berita duka bahwa orangtuanya di Sesayap meninggal dunia.
“Namun karena pandemi COVID-19, yang bersangkutan bersama keluarganya tidak diizinkan menyeberang membuatnya nekat melakukannya,” tandas Fardin. (Bisa diklik: Pemkab Bogor Kekurangan Biaya Penanganan Dampak Bencana Longsor)
Di tempat terpisah, Pratu Dodi mengungkapkan, upaya penyelamatan yang dilakukannya bersama Pratu Maulana adalah menggiring si ibu dari tengah laut ke tepian atau dermaga.
“Dan beberapa instansi lain juga ikut membantu korban, karena kondisinya yang lemah untuk diamankan di dermaga.