PPKM Dimulai Hari Ini, Gubernur Jabar Ancam Tutup Objek Wisata Nakal

Senin, 11 Januari 2021 - 14:40 WIB
loading...
PPKM Dimulai Hari Ini, Gubernur Jabar Ancam Tutup Objek Wisata Nakal
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengimbau warga Jabar menaati seluruh aturan PPKM selama 14 hari ke depan. MNC Portal Indonesia/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengancam menutup objek wisata yang tidak menaati aturan selama penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dimulai hari ini, Senin (11/1/2021) hingga 25 Januari mendatang.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu meminta, warga Jabar menaati seluruh aturan PPKM. Dia menyatakan, PPKM yang berlaku selama 14 hari dapat diperpanjang jika warga tidak menaati aturan yang telah ditetapkan.

(Baca juga: Pusat Ubah Istilah PSBB dengan PPKM, Begini Tanggapan Ridwan Kamil)

"Saya memberikan pesan, agar semua taat selama 14 hari supaya kita bisa kembali lebih longgar. Tapi, 14 hari tidak disiplin, bukan tidak mungkin PPKM bisa ditambah," tegas Ridwan Kamil dalam konferensi pers yang digelar secara virtual dari Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (11/1/2020).

(Baca juga: Pramugari Mia Tresetyani Sempat Telpon Ibunya Sebelum Sriwijaya Air Jatuh)

Ditegaskan Kang Emil, pihaknya tak akan segan-segan menghukum warganya yang tak menaati aturan selama PPKM diterapkan. Dia mencontohkan, pihaknya sudah menutup objek wisata water boom di Cikarang, Bekasi karena tidak membatasi pengunjungnya.

"Salah satu contohnya di Cikarang, ada water boom, memberikan diskon, kapasitas berjubel. Kita hukum, kita tutup. Mudah-mudahan ketegasan bisa menjadi pelajaran kepada pemilik usaha," tegas Kang Emil.

"Kita tidak nyaman dengan membatasi karena mengurangi rezeki, tapi dalam situasi darurat kesehatan harus dipermaklumkan," lanjut Kang Emil.

Kang Emil pun meminta semua pihak berkomitmen dalam menaati aturan PPKM, termasuk tempat-tempat wisata dalam membatasi kapasitas pengunjungnya dan aturan lainnya.

"Menjelang akhir pekan, saya titip ke Kapolda Jabar menginspeksi pergerakan (wisatawan) menuju daerah wisata seperti di Puncak, (wisatawan) harus menunjukan surat negatif COVID-19 (berdasarkan rapid test) antigen," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1025 seconds (0.1#10.140)