Kisah Prajurit Raider: Siang Berjibaku Latihan Tempur, Malam Bergelut di Dapur

Minggu, 10 Januari 2021 - 18:01 WIB
loading...
Kisah Prajurit Raider:...
Kopral Dua Sunawan saat berpakaian prajurit Yonif Raider 400/BR (kiri) dan saat menyiapkan menu masakan di Omehe Dewe. (Foto Dok Pribadi/Sindonews/Ahmad Antoni)
A A A
SEMARANG - Luar biasa semangat yang dimiliki prajurit TNI satu ini. Meski tiap hari harus berjibaku di medan latihan tempur, ia masih sempat berjibaku meracik bumbu hingga memasak di dapur. Dia adalah Kopral Dua Sunawan, seorang prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 400/Banteng Raiders yang bermarkas di Srondol, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.

Untuk diketahui, Batalyon Raider merupakan salah satu batalyon pasukan elit infanteri Tentara Nasioal Indonesia (TNI), dimana personelnya dilatih khusus untuk perang modern, antigerilya, dan perang berlarut. Prajurit Batalyon Raider memiliki kemampuan antiteror dan keahlian-keahlian khusus lainnya.Slogan Pantang Mundur yang selalu terpatri pada jiwa setiap prajurit Raider seakan menjadi pemicu semangat Sunawan memberanikan diri untuk terjun menekuni bisnis kuliner di Kota Semarang.

Ya, James, begitu ia akrab disapa, mencoba 'peruntungan' dengan membuka wedangan yang ia beri nama Wedangan Omahe Dewe. Lokasinya di sekitar kawasan Mako Yonif Raider 400/BR, tepatnya di samping pintu masuk bagian Selatan, yakni di Jalan Protosari No 1 Srondol Kulon, Banyumanik. (Baca juga: Antisipasi Gangguan, Polda Jateng Libatkan TNI Beri Pelatihan Intern Pasukan Brimob)

Tentu, membuka wedangan di tengah masa pandemi Covid-19 ini bukanlah hal yang mudah dilakoni. Namun James memiliki pertimbangan tersendiri. Alasan mendirikan Wedangan Omahe Dewe yang baru buka sekitar sebulan ini ternyata cukup menggelitik, yakni mengobati kerinduan kampung halaman di Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta), terutama kerinduan akan masakan sang ibunda, Yatini.

“Bikin wedangan Omahe Dewe alasannya ya karena merindukan kampung asal saya dari Gunungkidul. Dengan wedangan ini biar merasa di rumah sendiri,” kata James kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (10/1/2021).

“Jujur saja, mendirikan wedangan Omahe Dewe ini untuk mengobati rasa kangen ke orang tua. Jadi untuk merasakan masakannya ga perlu pulang,” ujarnya.

Sisi lain, prajurit Raider yang pernah mengikuti misi perdamaian Unifil di Lebanon pada tahun 2018 ini berharap adanya wedangan Omahe Dewe bisa menjadi jembatan bagi orang-orang berasal dari desa yang tinggal di kota tak harus pulang ke kampung untuk menikmati masakan khas desa.

Sementara, kecintaannya terhadap kuliner sudah muncul sejak dia berada di bangku sekolah, STM Muhammadiyah 1 Wonosari Gunungkudul. Nah selama mengeyam pendidikan di STM, James hidup mandiri dengan indekost. (Baca juga: Jabat Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Yogo Janji Pakai Cara Humanis di Papua)

Dari situlah, ia mulai mengenal urusan dapur. Karena harus masak sendiri. “Saya suka masak ya mulai saat kost. Ketika saya sekolah di STM Muhammadiyah Gunungkidul. Banyak lah yang dimasak,” ujarnya yang saat di STM selalu mendapatkan 3 besar ranking kelas 1, 2 dan 3.

Lulus dari STM, pria kelahiran Gunungkidul 22 September 1987 ini kemudian masuk TNI pada tahun 2008 hingga menjadi prajurit Yonif Raider 400/BR. Selama menjadi prajurit raider, selain mengikuti misi perdamaian Unifil di Lebanon, ia juga pernah bertugas di Papua pada tahun 2015 dan 2020.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3102 seconds (0.1#10.140)