Stok Pangan Sulsel Aman Jelang Lebaran, Disdak : Bawang Merah 679 Ton
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Perdagangan (Disdag) Pemprov Sulsel memastikan stok pangan di Sulsel, aman menjelang lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Stok yang cukup tersebut yakni beras, gula pasir, minyak goreng, hingga komoditas lain seperti daging sapi dan ayam.
"Untuk saat ini stok kita cukup baik di Sulsel," sebut Indra. Dia menyebutkan, khusus untuk stok beras di Sulsel tersedia sekitar 47.942 ton. Ketahanannya kurang lebih untuk sembilan bulan kedepan," tukas Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdag Sulsel, Indrajaya Saputra kepada SINDOnews.
Baca : Pemprov Sulsel Salurkan 844 Paket Sembako ke Mahasiswa di Jawa dan Bali
Adapun untuk bawang putih dan bawang merah, masing-masing tersedia sekitar 7.995 ton dan 679 ton, yang disebutnya cukup. "Begitu juga gula pasir yang dimiliki Sulawesi Selatan yang dikuasai Bulog dan PTPN itu kurang lebih 669 ton dan 2.800 ton," tambahnya.
Sementara itu, khusus gula pasir, dikatakan turut menjadi perhatian Kementerian Perdagangan (Kemendag). Indra mengaku, Kemendag telah melakukan penugasan kepada produsen gula untuk memproduksi dan mendistribusikan gula dalam jumlah besar. Salah satunya di Sulsel, PT Makassar Te'ne diminta memasok sekitar 30.000 ton gula pasir.
"Itu tujuannya adalah untuk menstabilkan harga," beber Indra. Meski sempat dilaporkan harga gula mengalami kenaikan, dia menyebut di beberapa ritel modern penjualan gula masih berada di harga eceran tertinggi (HET) sebesar 12.500/kilogram.
Disdag Sulsel pun akan terus melakukan kontrol ke pasar-pasar agar harga tetap terjaga. "Jadi kami juga bersama satgas langan akan melakukan pemantauan beberapa hari kedelan terkait komoditi gula pasir," ucap Indra.
Diapun mengimbau kepada tiap kabupaten/kota di Sulsel tetap mengontrol aktivitas toko/pasar berjualan logistik yang masih beroperasi. Di tengah wabah Covid-19, protokol kesehatan penanganan harus tetap diperhatikan.
"Kami juga imbau kepada seluruh ritel apalagi khusus bahan pokok, untuk penjualan melalui online atau lnjualan pesan antar agar masyarakat tetap melakukan social distancing di rumah masing-masing tanpa harus keluar rumah," pungkas Indra.
Sebelumnya Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah, turut menekankan agar tiap daerah menjaga dan menjamin ketersediaan stok pangan. Apalagi di tengah Ramadan saat ini, dan menjelang lebaran nanti.
"Kita pastikan bahwa pasokan lancar, ketersedian sembilan bahan pokok itu betul-betul kita harus yakini bahwa mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan desa itu tersedia," kata Nurdin.
Distribusi stok pangan pun harus dipastikan lancar. Unsur forkopimda, utamanya jajaran aparat penegak hukum akan turut mengawal melakukan pengawasan. Adanya tindak penimbunan stok pangan mesti dicegah.
Baca Juga : Catat, Tunjangan Hari Raya ASN Pemprov Sulsel Cair 18 Mei
Lihat Juga: Stok Bahan Pangan Aman Jelang Lebaran, Satgas Pangan Kabupaten Malang Temukan Penurunan Harga
"Untuk saat ini stok kita cukup baik di Sulsel," sebut Indra. Dia menyebutkan, khusus untuk stok beras di Sulsel tersedia sekitar 47.942 ton. Ketahanannya kurang lebih untuk sembilan bulan kedepan," tukas Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdag Sulsel, Indrajaya Saputra kepada SINDOnews.
Baca : Pemprov Sulsel Salurkan 844 Paket Sembako ke Mahasiswa di Jawa dan Bali
Adapun untuk bawang putih dan bawang merah, masing-masing tersedia sekitar 7.995 ton dan 679 ton, yang disebutnya cukup. "Begitu juga gula pasir yang dimiliki Sulawesi Selatan yang dikuasai Bulog dan PTPN itu kurang lebih 669 ton dan 2.800 ton," tambahnya.
Sementara itu, khusus gula pasir, dikatakan turut menjadi perhatian Kementerian Perdagangan (Kemendag). Indra mengaku, Kemendag telah melakukan penugasan kepada produsen gula untuk memproduksi dan mendistribusikan gula dalam jumlah besar. Salah satunya di Sulsel, PT Makassar Te'ne diminta memasok sekitar 30.000 ton gula pasir.
"Itu tujuannya adalah untuk menstabilkan harga," beber Indra. Meski sempat dilaporkan harga gula mengalami kenaikan, dia menyebut di beberapa ritel modern penjualan gula masih berada di harga eceran tertinggi (HET) sebesar 12.500/kilogram.
Disdag Sulsel pun akan terus melakukan kontrol ke pasar-pasar agar harga tetap terjaga. "Jadi kami juga bersama satgas langan akan melakukan pemantauan beberapa hari kedelan terkait komoditi gula pasir," ucap Indra.
Diapun mengimbau kepada tiap kabupaten/kota di Sulsel tetap mengontrol aktivitas toko/pasar berjualan logistik yang masih beroperasi. Di tengah wabah Covid-19, protokol kesehatan penanganan harus tetap diperhatikan.
"Kami juga imbau kepada seluruh ritel apalagi khusus bahan pokok, untuk penjualan melalui online atau lnjualan pesan antar agar masyarakat tetap melakukan social distancing di rumah masing-masing tanpa harus keluar rumah," pungkas Indra.
Sebelumnya Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah, turut menekankan agar tiap daerah menjaga dan menjamin ketersediaan stok pangan. Apalagi di tengah Ramadan saat ini, dan menjelang lebaran nanti.
"Kita pastikan bahwa pasokan lancar, ketersedian sembilan bahan pokok itu betul-betul kita harus yakini bahwa mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan desa itu tersedia," kata Nurdin.
Distribusi stok pangan pun harus dipastikan lancar. Unsur forkopimda, utamanya jajaran aparat penegak hukum akan turut mengawal melakukan pengawasan. Adanya tindak penimbunan stok pangan mesti dicegah.
Baca Juga : Catat, Tunjangan Hari Raya ASN Pemprov Sulsel Cair 18 Mei
Lihat Juga: Stok Bahan Pangan Aman Jelang Lebaran, Satgas Pangan Kabupaten Malang Temukan Penurunan Harga
(sri)