Mati Suri, Bandara Kertajati Banting Setir Garap Potensi Bisnis Kargo 2021

Rabu, 06 Januari 2021 - 15:20 WIB
loading...
A A A
"Pandemi membuat pembicaraan hold. Kita dikalahkan demand. Kita tidak bisa memaksakan maskapai yang sampai saat ini masih menggabungkan layanan kargo dan penerbangan komersial," katanya. (Baca juga: Penumpang Sepi, Bandara Kertajati Hemat Listrik Hampir Rp1 Miliar)

Sementara itu, pengamat dan praktisi bisnis kargo Ferry Nursuardi menilai, Pemerintah Pusat dan Pemprov Jabar harus segera mencari jalan keluar bagi keberlangsungan aktivitas di Bandara Kertajati. "Peluang menghidupkannya ada di kargo dan umroh, sambil menunggu penerbangan komersial normal," sebutnya.

Dia pun mengaku telah menggelar pembicaraan bersama para pelaku bisnis kargo terkait kemungkinan untuk menggeser layanan kargo dari Bandara Husein Sastranegara dan sebagian Soekarno-Hatta ke Kertajati. "Rata-rata sepakat, kapasitas Bandara Kertajati sebagai freigther center hub sangat mampu, ditambah ada cargo village, ini terbesar di Indonesia," katanya.

Dia pun menilai, penetapan Bandara Kertajati sebagai pusat penerbangan logistik memiliki sejumlah keuntungan, seperti mengurangi kepadatan lalu lintas ke Bandara Soekarno-Hatta. Selain itu, penggunaan Bandara Kertajati bisa menurunkan ongkos logistik. "Total cost di Kertajati itu lebih murah, ground handling murah, ongkos angkut kita bisa tekan lebih murah," tegasnya.

Ferry pun mengaku, sempat menghitung potensi bisnis kargo internasional yang bisa dilayani oleh Bandara Kertajati. Menurutnya, Bandara Kertajati Bakal sangat memungkinkan dapat bernapas panjang jika menggarap potensi kargo yang besarnya mencapai 550 ton per pekan atau 2.200 ton kargo per bulan. "Itu baru kargo yang masuk saja dari internasional," tandasnya.
(don)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1509 seconds (0.1#10.140)