Ruang Isolasi Covid-19 di RSUD Andi Djemma Sudah Penuh
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Kasus konfirmasi Covid-19 di Luwu Utara terus meningkat, sehingga ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Djemma penuh.
Hal ini terungkap saat Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani, melakukan pertemuan dengan seluruh Kepala Perangkat Daerah (PD), Senin (4/1/2021), di Aula La Galigo Kantor Bupati.
Indah mengatakan, okupansi Rumah Sakit (RS) di Makassar, khusus pasien Covid-19 , saat ini semakin penuh, maka seluruh RS di daerah diminta menyediakan ruang perawatan khusus pasien Covid-19.
Bahkan ia mengatakan bahwa RSUD Andi Djemma juga menyediakan ruang perawatan khusus pasien Covid-19, namun juga sudah terisi.
“ RSUD Andi Djemma sudah menyediakan ruang perawatan khusus pasien Covid-19 , tapi saat ini juga sudah penuh. Olehnya itu, saya minta gedung baru juga difungsikan bagi pasien Covid-19 ,” tandasnya.
Untuk menekan penularan Covid-19 di Luwu Utara Indah menegaskan kepada seluruh Perangkat Daerah agar disiplin menegakkan protokol kesehatan secara ketat.
“Terkait Covid-19 , saya minta seluruh Perangkat Daerah betul-betul mematuhi edaran protokol kesehatan yang telah dikeluarkan, dan ini jangan sampai diabaikan,” tegas Indah .
Tak hanya itu, protokol kesehatan harus terus disosialisasikan kepada seluruh jajaran masing-masing Perangkat Daerah. Khususnya bagi Perangkat Daerah agar tetap mengatur kehadiran staff sesuai dengan prosedur protokol kesehatan.
Yang menarik, kata orang nomor satu di Luwu Utara ini, ia meminta kepada Satgas yang menangangi kasus konfirmasi positif Covid-19 untuk tidak ragu menyampaikan kepada publik nama-nama yang dinyatakan terpapar Covid-19 .
“Ke depan, nama-nama yang dinyatakan positif Covid-19 akan kita umumkan agar yang bersangkutan tidak bebas ke sana kemari, khusus bagi mereka yang OTG, sehingga yang lain juga bisa waspada,” terangnya.
Indah mengatakan, nama-nama yang dinyatakan positif Covid-19 masyarakat perlu tahu, agar yang lain juga bisa waspada dengan meningkatkan kedisiplinannya dalam mematuhi protokol kesehatan .
“Ini bukan bermaksud mengucilkan mereka yang positif, kita hanya ingin menghindari munculnya klaster baru, karena kasus OTG ini yang masih banyak tidak mematuhi prosedur karantina mandiri ,” beber Bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Hal ini terungkap saat Bupati Luwu Utara (Lutra), Indah Putri Indriani, melakukan pertemuan dengan seluruh Kepala Perangkat Daerah (PD), Senin (4/1/2021), di Aula La Galigo Kantor Bupati.
Indah mengatakan, okupansi Rumah Sakit (RS) di Makassar, khusus pasien Covid-19 , saat ini semakin penuh, maka seluruh RS di daerah diminta menyediakan ruang perawatan khusus pasien Covid-19.
Bahkan ia mengatakan bahwa RSUD Andi Djemma juga menyediakan ruang perawatan khusus pasien Covid-19, namun juga sudah terisi.
“ RSUD Andi Djemma sudah menyediakan ruang perawatan khusus pasien Covid-19 , tapi saat ini juga sudah penuh. Olehnya itu, saya minta gedung baru juga difungsikan bagi pasien Covid-19 ,” tandasnya.
Untuk menekan penularan Covid-19 di Luwu Utara Indah menegaskan kepada seluruh Perangkat Daerah agar disiplin menegakkan protokol kesehatan secara ketat.
“Terkait Covid-19 , saya minta seluruh Perangkat Daerah betul-betul mematuhi edaran protokol kesehatan yang telah dikeluarkan, dan ini jangan sampai diabaikan,” tegas Indah .
Tak hanya itu, protokol kesehatan harus terus disosialisasikan kepada seluruh jajaran masing-masing Perangkat Daerah. Khususnya bagi Perangkat Daerah agar tetap mengatur kehadiran staff sesuai dengan prosedur protokol kesehatan.
Yang menarik, kata orang nomor satu di Luwu Utara ini, ia meminta kepada Satgas yang menangangi kasus konfirmasi positif Covid-19 untuk tidak ragu menyampaikan kepada publik nama-nama yang dinyatakan terpapar Covid-19 .
“Ke depan, nama-nama yang dinyatakan positif Covid-19 akan kita umumkan agar yang bersangkutan tidak bebas ke sana kemari, khusus bagi mereka yang OTG, sehingga yang lain juga bisa waspada,” terangnya.
Indah mengatakan, nama-nama yang dinyatakan positif Covid-19 masyarakat perlu tahu, agar yang lain juga bisa waspada dengan meningkatkan kedisiplinannya dalam mematuhi protokol kesehatan .
“Ini bukan bermaksud mengucilkan mereka yang positif, kita hanya ingin menghindari munculnya klaster baru, karena kasus OTG ini yang masih banyak tidak mematuhi prosedur karantina mandiri ,” beber Bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
(agn)