Awali Tahun 2021, Bupati Wihaji Jenguk Warga yang Sakit Stroke
loading...
A
A
A
BATANG - Mengawali kegiatan di tahun 2021, Bupati Batang Wihaji menyempatkan tilik (menjenguk) warga yang menderita sakit stroke.
Kedatangan bupati menjadi berkah bagi pasangan suami istri Suyitno dan Munifah yang menderita sakit stroke warga RT, RW 02 kelurahan Kauman, Kecamatan Batang.
Pasalnya, kedua pasangan tersebut mendapat bantuan untuk melunasi hutangnya sebesar Rp600 ribu serta mendapatkan bantuan operasional perawatan ke rumah sakit senilai Rp3 juta. “Saya meyakini, jika awal tahun kita lakukan hal baik, hari berikutnya akan lebih baik lagi,” kata Wihaji usai menengok warga, Senin (4/1/2021).
Ia mengatakan, program tilik warga sangat direspons masyarakat, maka di tahun 2021 dilanjutkan kembali. “Tilik warga sedikit banyak menolong warga, mungkin banyak warga yang sakit semacam ini. Tapi kita prioritaskan yang tidak mampu,” katanya.
Program tilik warga menemukan permasalahannya, biasanya tidak memiliki jaminan kesehatan atau BPJS kesehatan, tidak hanya itu permasalahan operasional pengobatan jadi kendala warga.
“Maka kita bantu, misalkan kepesertaan BPJS kesehatan mandiri karena sakit tidak bekerja, akhirnya berhenti. Pemkab urus agar masuk jaminan kesehatan yang dibiayai oleh APBD,” jelasnya.
Ia menambahkan, Pemkab Batang telah mengalokasikan APBD nya, ada sekitar 15 ribu warga jaminan kesehatan BPJS untuk kelas III yang dibiayai Pemkab.
Kedatangan bupati menjadi berkah bagi pasangan suami istri Suyitno dan Munifah yang menderita sakit stroke warga RT, RW 02 kelurahan Kauman, Kecamatan Batang.
Pasalnya, kedua pasangan tersebut mendapat bantuan untuk melunasi hutangnya sebesar Rp600 ribu serta mendapatkan bantuan operasional perawatan ke rumah sakit senilai Rp3 juta. “Saya meyakini, jika awal tahun kita lakukan hal baik, hari berikutnya akan lebih baik lagi,” kata Wihaji usai menengok warga, Senin (4/1/2021).
Ia mengatakan, program tilik warga sangat direspons masyarakat, maka di tahun 2021 dilanjutkan kembali. “Tilik warga sedikit banyak menolong warga, mungkin banyak warga yang sakit semacam ini. Tapi kita prioritaskan yang tidak mampu,” katanya.
Program tilik warga menemukan permasalahannya, biasanya tidak memiliki jaminan kesehatan atau BPJS kesehatan, tidak hanya itu permasalahan operasional pengobatan jadi kendala warga.
“Maka kita bantu, misalkan kepesertaan BPJS kesehatan mandiri karena sakit tidak bekerja, akhirnya berhenti. Pemkab urus agar masuk jaminan kesehatan yang dibiayai oleh APBD,” jelasnya.
Ia menambahkan, Pemkab Batang telah mengalokasikan APBD nya, ada sekitar 15 ribu warga jaminan kesehatan BPJS untuk kelas III yang dibiayai Pemkab.
(ars)