Cerita Haru Warga Miskin Batang Diajak Naik Mobil Bareng Bupati
loading...
A
A
A
BATANG - Hari ini menjadi hari yang bahagia dan bersejarah bagi Nur Cahyatun (53) warga Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang , Kamis (14/5/2020).
Setelah mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) Rp600 ribu selama tiga bulan karena ikut terdampak COVID-19, ibu dari dua anak tersebut diajak pulang satu mobil dengan Bupati Batang Wihaji dan Wakil Bupati Suyono untuk melihat kondisi rumahnya.
Sesampainya di rumah Nur Cahyatun, Wihaji dan Suyono merasa terenyuh melihat satu rumah dengan ukuran kecil dihuni oleh dua keluarga. Ditambah anak perempuan pertamanya Siti Yulehah (35) memiliki keterbatasan tuna wicara, yang sudah ditinggal cerai suaminya dengan dibebani anak gadis.
Namun semangat Siti Yulehah diapresiasi Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono, Pasalnya, dalam keterbatasannya mampu menafkahi anaknya dengan menjahit kain perca di buat keset dan pakaian anak dijual secara online.
"Ini sedikit uang untuk modal dari saya, nanti dari Pemkab akan membantu permodalannya, sekalian membantu mesin jahitnya," kata Wihaji didampingi Suyono. (Baca Juga: Bupati Batang Siapkan Rp3 Miliar untuk Insentif Tenaga Kesehatan)
Nur Cahyatun tidak menyangka kedua orang penting di Kabupaten Batang itu mengunjungi rumahnya. "Teimakasih sudah ikut naik mobil bagusnya Bupati sama Wakil Bupati. Saya juga tidak menyangka dan tidak bermimpi apapun tapi mau melihat gubug kami," ungkap Nur Cahyatun yang sehari - hari berjualan nasi di Terminal Banyuputih.
Ia juga mengeluhkan susahnya berjualan di tengah pandemi COVID-19 di hadapan Bupati. "Kalau hari biasa kadang jualanya dapat Rp100 ribu, kadang juga tidak dapat uang sama sekali, apalagi masih ada virus seperti ini," ungkapnya sambil meneteskan air mata.
Setelah mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) Rp600 ribu selama tiga bulan karena ikut terdampak COVID-19, ibu dari dua anak tersebut diajak pulang satu mobil dengan Bupati Batang Wihaji dan Wakil Bupati Suyono untuk melihat kondisi rumahnya.
Sesampainya di rumah Nur Cahyatun, Wihaji dan Suyono merasa terenyuh melihat satu rumah dengan ukuran kecil dihuni oleh dua keluarga. Ditambah anak perempuan pertamanya Siti Yulehah (35) memiliki keterbatasan tuna wicara, yang sudah ditinggal cerai suaminya dengan dibebani anak gadis.
Namun semangat Siti Yulehah diapresiasi Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono, Pasalnya, dalam keterbatasannya mampu menafkahi anaknya dengan menjahit kain perca di buat keset dan pakaian anak dijual secara online.
"Ini sedikit uang untuk modal dari saya, nanti dari Pemkab akan membantu permodalannya, sekalian membantu mesin jahitnya," kata Wihaji didampingi Suyono. (Baca Juga: Bupati Batang Siapkan Rp3 Miliar untuk Insentif Tenaga Kesehatan)
Nur Cahyatun tidak menyangka kedua orang penting di Kabupaten Batang itu mengunjungi rumahnya. "Teimakasih sudah ikut naik mobil bagusnya Bupati sama Wakil Bupati. Saya juga tidak menyangka dan tidak bermimpi apapun tapi mau melihat gubug kami," ungkap Nur Cahyatun yang sehari - hari berjualan nasi di Terminal Banyuputih.
Ia juga mengeluhkan susahnya berjualan di tengah pandemi COVID-19 di hadapan Bupati. "Kalau hari biasa kadang jualanya dapat Rp100 ribu, kadang juga tidak dapat uang sama sekali, apalagi masih ada virus seperti ini," ungkapnya sambil meneteskan air mata.
(nun)