Ambil Bansos Rp100.000 di Kantor Desa, Warga Berdesakan Abaikan Prokes

Rabu, 30 Desember 2020 - 18:40 WIB
loading...
Ambil Bansos Rp100.000 di Kantor Desa, Warga Berdesakan Abaikan Prokes
Warga berkerumun dan mengabaikan protokol kesehatan saat pembagian bansos tunai senilai Rp100.000 dari Provinsi Jawa Barat di Kantor Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngamprah, KBB, Selasa (29/12/2020). Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG BARAT - Puluhan warga berdesakan dan mengabaikan protokol kesehatan ( prokes ) saat mengambil bantuan sosial (bansos) tunai senilai Rp100.000 dari Provinsi Jawa Barat di Kantor Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Foto yang beredar di media sosial memperlihatkan warga berdesakan sambil menunggu pendistribusian bansos yang dilakukan perangkat desa. Berdasarkan informasi pengambilan bansos itu dilakukan, Selasa (29/12/2020) siang. (Baca Juga: Tak Ada Sekolah Tatap Muka, Sekda: PJJ di Kota Bandung Diperpanjang)

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Tani Mulya, Lili Suhaeli membenarkan jika pembagian bansos tersebut dilakukan di halaman kantor desanya. Namun warga yang tampak berkerumun dan fotonya tersebar di media sosial tersebut bukan merupakan warga desanya.

“Itu adalah warga Desa Cilame bukan warga Tani Mulya, sudah diingatkan tapi susah diatur. Penyaluran bansos dilakukan bagi warga tiga desa, yaitu Tani Mulya, Cilame, dan Paku Haji, kebetulan dilakukan di sini,” ungkapnya, Rabu (30/12/2020). (Baca Juga: Tabrakan Beruntun 10 Kendaraan di Lembah Anai, Minibus Terjun ke Jurang)

Menurutnya, sesi pembagian bansos dibagi tiga tahap. Tahap pertama untuk warga desa Tani Mulya, dilanjutkan Cilame dan Paku Haji. Pembagian bagi warganya sudah selesai dilakukan dan berjalan tertib. Namun saat giliran warga Desa Cilame mereka saling berdesakan dan tidak menjaga jarak.

Dia sudah mengingatkan warga dari Desa Cilame tersebut untuk menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan. Namun hal itu tak digubris dan warga tetap berkerumun saat menunggu jatah bansos. Meski mereka memakai masker namun jarak diabaikan, sehingga rawan muncul penyebaran COVID-19.

“Sudah diingatkan, dari awal kita teriak-teriak jaga jarak, terapkan prokes. Warga saya (Tani Mulya) bisa diatur, tapi mereka (warga Cilame) susah,” keluhnya. (Baca Juga: Jam Malam Diberlakukan, Ratusan Kendaraan Terjebak Macet di Batas Kota Sidoarjo)

Dia merasa, mungkin karena bukan kepala desa mereka jadi tidak digubris. Namun sayangnya tidak ada perangkat Desa Cilame yang datang mengawal pembagian bansos tersebut. "Harusnya ada perangkat Desa Cilame mendampingi. Tapi tidak ada, jadi kita kewalahan juga," pungkasnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1175 seconds (0.1#10.140)