Antisipasi Penularan Covid-19, RSUD Sawerigading Tiadakan Jam Besuk
loading...
A
A
A
PALOPO - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading mengambil langkah cepat dan tegas, dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Palopo.
Usai mengikuti rapat bersama Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, Direktur Utama RSUD Sawerigading , dr Nasaruddin Nawir, mengeluarkan kebijakan untuk sementara meniadakan jam besok bagi pasien.
Menurutnya, kebijakan ini terpaksa diambilnya demi menjaga keselamatan bersama baik pasien dan juga para dokter serta perawat di rumah sakit.
"Kami mohon maaf, untuk sementara kami meniadakan jam besuk bagi pasien di RSUD Sawerigading . Ini demi kebaikan dan keselamatan bersama danndemi percepatan pemutusan mata rantai penularan Covid-19 di Kota Palopo dan di Indonesia pada umumnya," ujarnya.
Direktur Utama RSUD Sawerigading , dr Nasaruddin
Dijelaskan Nasaruddin Nawir, bagi keluarga pasien yang membawa perlengkapan pasien termasuk makanan, hanya dibolehkan menunggu di luar portal pintu masuk rumah sakit atau di pos satpam.
"Silahkan telepon keluarganya yang menunggu pasien dan serahkan barang di pos keamanan. Kami tidak mengizinkan orang lain kontak dengan pasien selain penunggu pasien," ujarnya.
Lanjut disampaikan Nasaruddin Nawir, khusus untuk penunggu pasien juga dibatasi hanya 1 orang kecuali bagi pasien penyakit berat dan tidak dibolehkan membawa anak-anak.
Kebijakan ini tertuang dalam surat edaran nomor 000/3014/RSUDSWG/PLP/XII/2020 yang diteken Direktur RSUD Sawerigadibg , dr Nasaruddin Senin, (28/12/2020).
Dalam surat ini, selain meniadakan jam besuk pasien, juga mengatur aktivitas internal pegawai rumah sakit. Salah satunya melarang pegawai rumah sakit membawa anak kecil umur di bawah 10 tahun serta tentunya wajib menerapkan protokol kesehatan.
Secara terpisah, Direktur Keuangan RSUD Sawerigading , Haifah, menjelaskan dalam penanganan pasien Covid-19 pihaknya cukup siap dari segi layanan dan fasilitas penanganan pasien.
Direktur Keuangan RSUD Sawerigading , Haifah.
"Kami sendiri menyiapkan satu gedung berlantai dua khusus untuk tempat perawatan pasien Covid-19 . Sehingga pasien Covid-19 tidak bercampur dengan pasien penyakit lainnya," ujarnya kepada Sindonews.
Kapasitas gedung ini menurut Haifah, bisa menampung puluhan pasien.
(ADV)
Usai mengikuti rapat bersama Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, Direktur Utama RSUD Sawerigading , dr Nasaruddin Nawir, mengeluarkan kebijakan untuk sementara meniadakan jam besok bagi pasien.
Menurutnya, kebijakan ini terpaksa diambilnya demi menjaga keselamatan bersama baik pasien dan juga para dokter serta perawat di rumah sakit.
"Kami mohon maaf, untuk sementara kami meniadakan jam besuk bagi pasien di RSUD Sawerigading . Ini demi kebaikan dan keselamatan bersama danndemi percepatan pemutusan mata rantai penularan Covid-19 di Kota Palopo dan di Indonesia pada umumnya," ujarnya.
Direktur Utama RSUD Sawerigading , dr Nasaruddin
Dijelaskan Nasaruddin Nawir, bagi keluarga pasien yang membawa perlengkapan pasien termasuk makanan, hanya dibolehkan menunggu di luar portal pintu masuk rumah sakit atau di pos satpam.
"Silahkan telepon keluarganya yang menunggu pasien dan serahkan barang di pos keamanan. Kami tidak mengizinkan orang lain kontak dengan pasien selain penunggu pasien," ujarnya.
Lanjut disampaikan Nasaruddin Nawir, khusus untuk penunggu pasien juga dibatasi hanya 1 orang kecuali bagi pasien penyakit berat dan tidak dibolehkan membawa anak-anak.
Kebijakan ini tertuang dalam surat edaran nomor 000/3014/RSUDSWG/PLP/XII/2020 yang diteken Direktur RSUD Sawerigadibg , dr Nasaruddin Senin, (28/12/2020).
Dalam surat ini, selain meniadakan jam besuk pasien, juga mengatur aktivitas internal pegawai rumah sakit. Salah satunya melarang pegawai rumah sakit membawa anak kecil umur di bawah 10 tahun serta tentunya wajib menerapkan protokol kesehatan.
Secara terpisah, Direktur Keuangan RSUD Sawerigading , Haifah, menjelaskan dalam penanganan pasien Covid-19 pihaknya cukup siap dari segi layanan dan fasilitas penanganan pasien.
Direktur Keuangan RSUD Sawerigading , Haifah.
"Kami sendiri menyiapkan satu gedung berlantai dua khusus untuk tempat perawatan pasien Covid-19 . Sehingga pasien Covid-19 tidak bercampur dengan pasien penyakit lainnya," ujarnya kepada Sindonews.
Kapasitas gedung ini menurut Haifah, bisa menampung puluhan pasien.
(ADV)
(agn)