PLN Jawa Timur Optimistis Konsumsi Listrik hingga Akhir Tahun Tumbuh Positif
loading...
A
A
A
SURABAYA - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat, penjualan listrik hingga November 2020 tumbuh mencapai 2,25%.
Dengan aktivitas ekonomi yang berangsur pulih, perusahaan listrik pelat merah itu optimistis, hingga akhir tahun ini penjualan akan tumbuh positif.
Senior Manager General Affairs PLN UID Jatim, A Rasyid Naja mengatakan, pertumbuhan penjualan listrik di Jatim lebih besar dibandingkan penjualan listrik secara nasional yang konsumsi energinya hanya tumbuh 0,05%.
Pada awal tahun 2020, atau sebelum pandemi, penjualan tumbuh 6%. Tepatnya pada bulan Januari hingga Februari. Ketika pandemi COVID-19, penjualan turun dan berbagai tarif juga negatif. “Pada Oktober, tren pertumbuhannya naik 2,65%,” katanya, Jumat (25/12/2020).
Pandemi COVID-19 , kata dia, membuat kinerja beberapa industri dan bisnis menurun sehingga mempengaruhi tingkat konsumsi energi.
Namun sebaliknya, industri atau usaha kecil, justru tumbuh konsumsi energinya. Terutama sektor makanan dan minuman, dan juga telekomunikasi.
“Pada semester II 2020, ekonomi mulai bergairah, dan akan mengarah ke positif sampai akhir tahun bahkan tahun depan,” terangnya.
Saat ini, total daya yang dimiliki PLN UID Jatim mencapai 9.367 mega watt (MW), dengan beban puncak 5.935 MW dan cadangan 3.081 MW.
Bahkan, dari jumlah beban puncak itu sudah termasuk suplai untuk Bali dan Lombok. Meski pasokan berlimpah, rasio elektrifikasi di Jatim masih tercapai 98,8% dari jumlah pelanggan dibandingkan jumlah kepala keluarga (KK). “Berarti masih ada 1,2% masyarakat yang belum teraliri listrik,” kata Rasyid.
Daerah yang masih belum teraliri listrik atau rasio elektrifikasi masih rendah atau belum 100% kebanyakan ada Kepulauan Madura, seperti Sampang, Pamekasan dan Sumenep masih di bawah 90%.
(Baca juga: Hiu Tutul Raksasa Mulai Berdatangan di Wisata Bohay Probolinggo)
Sedangkan jumlah pelanggan PLN UID Jatim mencapai 12,3 juta. “Kami saat ini juga turut menjalankan program pemerintah dengan memberikan stimulus COVID-19 bagi masyarakat terdampak,” terangnya.
(Baca juga: Langkah Strategis WS Merekatkan Komunikasi Politik di Surabaya)
Secara total stimulus yang diberikan yakni mencapai Rp1,92 triliun untuk 6,14 juta pelanggan. Jumlah itu terdiri atas 4,84 juta pelanggan Rumah Tangga daya 450 VA menikmati listrik gratis, rumah tangga daya 900 VA diskon 50% sebanyak 1,15 juta pelanggan, pelanggan bisnis kecil daya 450 VA sebanyak 148.000 pelanggan dan industri kecil daya 450 VA sebanyak 95 pelanggan.
Dengan aktivitas ekonomi yang berangsur pulih, perusahaan listrik pelat merah itu optimistis, hingga akhir tahun ini penjualan akan tumbuh positif.
Senior Manager General Affairs PLN UID Jatim, A Rasyid Naja mengatakan, pertumbuhan penjualan listrik di Jatim lebih besar dibandingkan penjualan listrik secara nasional yang konsumsi energinya hanya tumbuh 0,05%.
Pada awal tahun 2020, atau sebelum pandemi, penjualan tumbuh 6%. Tepatnya pada bulan Januari hingga Februari. Ketika pandemi COVID-19, penjualan turun dan berbagai tarif juga negatif. “Pada Oktober, tren pertumbuhannya naik 2,65%,” katanya, Jumat (25/12/2020).
Pandemi COVID-19 , kata dia, membuat kinerja beberapa industri dan bisnis menurun sehingga mempengaruhi tingkat konsumsi energi.
Namun sebaliknya, industri atau usaha kecil, justru tumbuh konsumsi energinya. Terutama sektor makanan dan minuman, dan juga telekomunikasi.
“Pada semester II 2020, ekonomi mulai bergairah, dan akan mengarah ke positif sampai akhir tahun bahkan tahun depan,” terangnya.
Saat ini, total daya yang dimiliki PLN UID Jatim mencapai 9.367 mega watt (MW), dengan beban puncak 5.935 MW dan cadangan 3.081 MW.
Bahkan, dari jumlah beban puncak itu sudah termasuk suplai untuk Bali dan Lombok. Meski pasokan berlimpah, rasio elektrifikasi di Jatim masih tercapai 98,8% dari jumlah pelanggan dibandingkan jumlah kepala keluarga (KK). “Berarti masih ada 1,2% masyarakat yang belum teraliri listrik,” kata Rasyid.
Daerah yang masih belum teraliri listrik atau rasio elektrifikasi masih rendah atau belum 100% kebanyakan ada Kepulauan Madura, seperti Sampang, Pamekasan dan Sumenep masih di bawah 90%.
(Baca juga: Hiu Tutul Raksasa Mulai Berdatangan di Wisata Bohay Probolinggo)
Sedangkan jumlah pelanggan PLN UID Jatim mencapai 12,3 juta. “Kami saat ini juga turut menjalankan program pemerintah dengan memberikan stimulus COVID-19 bagi masyarakat terdampak,” terangnya.
(Baca juga: Langkah Strategis WS Merekatkan Komunikasi Politik di Surabaya)
Secara total stimulus yang diberikan yakni mencapai Rp1,92 triliun untuk 6,14 juta pelanggan. Jumlah itu terdiri atas 4,84 juta pelanggan Rumah Tangga daya 450 VA menikmati listrik gratis, rumah tangga daya 900 VA diskon 50% sebanyak 1,15 juta pelanggan, pelanggan bisnis kecil daya 450 VA sebanyak 148.000 pelanggan dan industri kecil daya 450 VA sebanyak 95 pelanggan.
(boy)