Dampak Banjir Bengawan Solo, Ratusan Meter Tanah Desa Longsor dan Hanyut

Selasa, 22 Desember 2020 - 09:29 WIB
loading...
Dampak Banjir Bengawan Solo, Ratusan Meter Tanah Desa Longsor dan Hanyut
Tim dari Tagana Tuban sedang mengukur longsoran di bibir sungai Bengawan Solo di Kecamatan Rengel.Foto/Pipiet Wibawanto
A A A
TUBAN - Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tuban, Jawa Timur, melakukan pengecekan dan pengukuran longsor bibir sungai setelah banjir luapan Bengawan Solo. Akibatnya, ratusan meter tanah warga di sepanjang bantaran longsor dan hanyut terkikis banjir. Puluhan rumah warga juga terancam longsor.

Pantauan di lapangan, longsor di Desa Tambakrejo, Kecamatan Rengel, Tuban, setelah sungai meluap. Ratusan meter tanah warga di sepanjang bantaran longsor dan hanyut terkikis banjir.

(Baca juga: Suzuki New Carry Minibus dan Blind Van Karoseri Mengaspal di Jatim, Ini Harganya )

Hasil pemetaan Tagana, ada lima titik longsor terparah di desa tersebut dengan panjang longsoran mulai 12 hingga 15 meter. Sedangkan luas tanah yang longsor dan hanyut, mulai tiga hingga lima meter. Tiap kali bengawan Solo siaga merah, lalu surut dan air surut itu membawa longsoran.

Selain itu, longsor juga mengancam keselamatan rumah-rumah warga di bibir sungai bengawan Solo. Bahkan ada 15 rumah warga hanya berjarak tiga meter dari bibir sungai.

"Sehingga kehidupan warga di desa tepi sungai terpanjang di Pulau Jawa itu selalu was-was dan panik khawatir rumah dan hewan ternaknya kebanjiran dan hanyut," terang Ketua Tim Mitigasi dan pendataan Longsor, Yoyok.

(Baca juga: Tusuk Istri Polisi hingga Tewas, Pelaku Ditangkap saat Berlindung dalam Masjid )

Kepala Desa Tambakrejo, Sidekan, mengatakan, hilangnya lahan di desa karena longsor dari luapan Bengawan Solo. Tercatat dalam kurun waktu 30 tahun terakhir ini luas lahan yang hilang sekitar 18,970 hektar. Luas lahan sebelumnya yaitu 22,84 hektar, kini tinggal 3,914 hektar.

"Jadi setiap tahun ada pengurangan luasan lahan, sehingga banyak rumah warga terpaksa harus dipindahkan ke tanah kas desa maupun ke tanah warga sendiri yang lebih jauh dai sungai," papar Sidekan.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2409 seconds (0.1#10.140)