Penikam Mandor di Bengkong Terancam Hukuman Mati
loading...
A
A
A
BATAM - Suwardi alias Ardi pelaku penikaman Heru (48) yang merupakan mandornya sendiri yang tewas pada Jumat (11/12/20) malam terancam hukuman mati. Pasalnya, tersangka dapat dikenakan pasal 340 KUHPidana.
Hal ini diungkapkan Wadirreskrimum Polda Kepri , AKBP Ruslan Abdul Rasyid, Kamis (17/12/20). “Tersangka Suwardi dikenakan pasal 340 tentang pembunuhan berencana, karena dia memang sengaja menyiapkan pisau untuk melakukan penikaman tersebut," ujarnya. (Baca juga: Mandor di Batam Tewas Bersimbah Darah, Polisi Hanya Butuh 3 Jam untuk Tangkap Pelakunya)
Dikatakan Ruslan, pelaku nekat menusuk korban hingga meninggal karena gaji pelaku sebagai pekerja di sana belum dibayar sepenuhnya oleh korban. Sementara saat itu pelaku sedang membutuhkan uang untuk mengirim kepada keluarganya di Palembang. (Baca Juga: Miliki 77 Ekstasi, Oknum PNS Satpol PP Pemko Tanjungpinang Ditangkap)
“Motifnya karena gajinya belum dibayar, gajinya Rp120.000 per hari dan sudah kerja 2 bulan, namun baru dibayar Rp 1,2 juta," pungkasnya. (Baca juga: Oknum LSM Dilaporkan Atas Kasus Pemalsuan, Penipuan dan Penggelapan)
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Kepri, Minggu (13/12/2020) menjelaskan, pelaku ditangkap Tim dari Subdit III Jatanras Polda Kepri, yang melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku di kawasan Tanjung Uma.
Lihat Juga: Pembacokan Saksi Paslon Pilkada Sampang, Kapolda: Semua Pelaku Akan Dikejar Sampai Dapat!
Hal ini diungkapkan Wadirreskrimum Polda Kepri , AKBP Ruslan Abdul Rasyid, Kamis (17/12/20). “Tersangka Suwardi dikenakan pasal 340 tentang pembunuhan berencana, karena dia memang sengaja menyiapkan pisau untuk melakukan penikaman tersebut," ujarnya. (Baca juga: Mandor di Batam Tewas Bersimbah Darah, Polisi Hanya Butuh 3 Jam untuk Tangkap Pelakunya)
Dikatakan Ruslan, pelaku nekat menusuk korban hingga meninggal karena gaji pelaku sebagai pekerja di sana belum dibayar sepenuhnya oleh korban. Sementara saat itu pelaku sedang membutuhkan uang untuk mengirim kepada keluarganya di Palembang. (Baca Juga: Miliki 77 Ekstasi, Oknum PNS Satpol PP Pemko Tanjungpinang Ditangkap)
“Motifnya karena gajinya belum dibayar, gajinya Rp120.000 per hari dan sudah kerja 2 bulan, namun baru dibayar Rp 1,2 juta," pungkasnya. (Baca juga: Oknum LSM Dilaporkan Atas Kasus Pemalsuan, Penipuan dan Penggelapan)
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Kepri, Minggu (13/12/2020) menjelaskan, pelaku ditangkap Tim dari Subdit III Jatanras Polda Kepri, yang melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku di kawasan Tanjung Uma.
Lihat Juga: Pembacokan Saksi Paslon Pilkada Sampang, Kapolda: Semua Pelaku Akan Dikejar Sampai Dapat!
(nic)