Nakes Puskesmas di Bandung Positif COVID, Satgas Pastikan Tak Ada Penutupan Gedung

Rabu, 16 Desember 2020 - 18:43 WIB
loading...
Nakes Puskesmas di Bandung Positif COVID, Satgas Pastikan Tak Ada Penutupan Gedung
Seorang tenaga kesehatan (Nakes) di salah satu puskesmas di Kota Bandung teridentifikasi positif COVID-19. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Seorang tenaga kesehatan (Nakes) di salah satu puskesmas di Kota Bandung teridentifikasi positif COVID-19 . Kendati begitu, Satgas memastikan tidak ada penutupan layanan atau lockdown.

Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, jika melihat dari perspektif pelayanan yang menjadi kebutuhan, maka tidak perlu sampai menutup puskesmas. "Terpenting, orang yang terpaparnya segera kita amankan, lalu mengisolasi mandiri. Kalau bergejala (isolasi) di rumah sakit, kalau tidak bergejala isolasi mandiri di non-rumah sakit," kata dia.

Menurut dia, siapapun baik nakes (tenaga kesehatan) atau masyarakat, pasti akan segera dilakukan penanganan. Namun, biasanya kalau nakes itu diprioritaskan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA).

Menurutnya, tenaga kesehatan diprioritaskan untuk isolasi di RSKIA, agar lebih cepat pulih. Sehingga bisa kembali melayani masyarakat. "Tapi saya belum tahu ada delapan orang atau lain sebagainya. Saya menerima laporannya tidak detail, masyarakat berapa, nakes berapa. Tapi berdasarkan jumlah sekian dan tambahannya," katanya. (Baca: Akhirnya, Bocah SMP yang Hilang di Kali Lamongan Ditemukan).

Ema mengatakan, puskesmas tetap harus beroperasi karena jika puskesmas ditutup, maka masyarakat akan kesulitan jika membutuhkan pelayanan. "Terpenting cepat sterilisasi, protokol kesehatan diketatkan baik petugas yang bekerja di sana, maupun masyarakat yang masuk mendapatkan pelayanan," pintanya.

Ema mengatakan, jika ada kasus nakes yang terpapar Covid-19, tidak diumumkan lokasinya. Hal itu agar tidak ada stigma terhadap pelayanan puskesmas tersebut. "Jadi ini ranahnya abu-abu, berbicara proses penanganan Covid-19, siapa pun dengan profesi apa pun. Misalnya saya kena, berarti orang terdekat saya seperti ajudan, supir, dan keluarga. Nakes pun sama, dilacak, kemarin yang berinteraksi dengan siapa saja," katanya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1059 seconds (0.1#10.140)