Penambahan Pasien COVID-19 Melonjak Tajam, Wali Kota Malang: Itu Susah Dilacak

Senin, 14 Desember 2020 - 15:10 WIB
loading...
Penambahan Pasien COVID-19 Melonjak Tajam, Wali Kota Malang: Itu Susah Dilacak
Wali Kota Malang Sutiaji . Foto/Avirista Midaada / okezone
A A A
MALANG - Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Malang melonjak tajam dalam lima hari terakhir. Total ada penambahan 284 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sejak 9 - 13 Desember 2020.

Bahkan penambahan pasien positif terakhir pada Minggu 13 Desember 2020 kemarin mencapai 124 kasus dalam sehari. Dari jumlah tersebut 12 pasien positif COVID-19 meninggal dunia sejak lima terakhir. Dimana ada 170 tambahan pasien yang dalam pemantauan.

Menanggapi penambahan yang cukup signifikan pasien terkonfirmasi positif COVID-19, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, sangat sulit meminimalisir penambahan di tengah mobilitas orang yang kian tinggi.

(Baca juga: Kasus COVID-19 di Jatim Meningkat, Puluhan Warga Malah Bandel Tak Bermasker )

"Itu susah dilacak. Sekarang klaster kantor saya minta di swab semua, kantor yang di Pemkot saja, jadi perkantoran untuk bisa diswab, karena dia melayani banyak orang. Intinya kita ada kelengahan terkait protokol COVID-19," ungkap Sutiaji, saat meninjau RS Darurat Lapangan Idjen Boulevard, Senin siang (14/12/2020).

Sutiaji juga menambahkan, transmisi lokal juga terjadi cukup masif dan hal itu sulit terdeteksi. Mengingat pergerakan orang yang cukup tinggi. "Transmisi lokal luar biasa. Mutasi kita susah dideteksi, jadi kasusnya seperti saya, terpapar dari mana, kita runut sulit," ucap Sutiaji kembali.

Maka lanjut Sutiaji yang bisa dilakukan adalah melakukan mitigasi antisipasi agar tak terpapar COVID-19. "Artinya ketika kita susah mengenali, maka satu kata yagn harus kita kuatkan adalah bagaimana kita mitigasi seminimal mungkin tidak ada kerumunan banyak orang, ini yang kami lakukan," papar pria kelahiran Lamongan ini.

(Baca juga: Mengkhawatirkan, Pantai Timur Surabaya Terpapar Mikroplastik )

Pihaknya meminta memantau angka kematian yang cukup tinggi, hal ini pula yang menjadikan pemerintah provinsi Jawa Timur menyiapkan lokasi tambahan bagi pasien COVID-19, untuk melakukan isolasi mandiri.

"Tingkat kematian kita juga tinggi, artinya, bahwa kita harus waspada. Maka ini yang kita lakukan, mendorong supaya nanti tidak ada yang namanya isolasi mandiri, kita siapkan di sini (rumah sakit lapangan Covid-19)," tukasnya
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1354 seconds (0.1#10.140)