Survei Menunjukkan, Pilkada Serentak di Bali Belum Sepenuhnya Patuh Prokes

Jum'at, 11 Desember 2020 - 04:11 WIB
loading...
Survei Menunjukkan, Pilkada Serentak di Bali Belum Sepenuhnya Patuh Prokes
Ada temuan menarik dari Pilkada serentak dalam situasi pandemi COVID-19 di Bali. Hasil survei menunjukkan, pelaksanaan hajatan politik belum sepenuh mentaati protokol kesehatan (prokes). Ilustrasi/SINDOnews
A A A
DENPASAR - Ada temuan menarik dari Pilkada serentak dalam situasi pandemi COVID-19 di Bali. Hasil survei menunjukkan, pelaksanaan hajatan politik belum sepenuh mentaati protokol kesehatan (prokes).

"Masih ada penyelenggara maupun pemilih yang belum patuh prokes ," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Bali Made Rentin, Kamis (10/12/2020).

Dia menjelaskan, survei dilakukan pada hari pencoblosan, Rabu (9/12/2020). Ada 1.074 responden yang ikut survei dari enam kota dan kabupaten yang menggelar Pilkada, yaitu Denpasar, Badung, Tabanan, Bangli, Karangasem dan Jembrana.

Jika dirinci, responden itu berasal dari Denpasar 390 orang, Badung 219 orang, Tabanan 113 orang, Bangli 62 orang, Karangasem 230 orang dan Jembrana 60 orang.

Hasilnya, seluruh responden patuh menggunakan masker saat berada di TPS. Kemudian untuk indikator mencuci tangan, sebanyak 1.066 responden (99,3%) yang patuh. (Baca: Siswa Dilarang Naik Transportasi Umum ke Sekolah).

Lalu untuk indikator social distancing atau menjaga jarak, sebanyak 1.059 responden (98,6) yang patuh. "Artinya masih ada 15 responden atau 1,4% yang tidak patuh," ungkap Rentin.

Survei juga mengungkap kepatuhan petugas penyelenggara Pilkada terhadap prokes. Hasilnya, sebanyak 1.065 (99,2%) petugas telah mematuhi prokes. "Dengan kata lain, ada 9 atau 0,8% petugas yang tidak taat prokes," tutup Rentin.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1081 seconds (0.1#10.140)