Vaksin COVID-19 Datang, Ridwan Kamil Belum Tahu Jatah untuk Jabar

Senin, 07 Desember 2020 - 18:47 WIB
loading...
Vaksin COVID-19 Datang,...
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil memantau langsung simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Poned Tapos, Kota Depok, Kamis (22/10/2020). Foto/Humas Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku, belum mengetahui berapa jumlah vaksin COVID-19 yang disediakan pemerintah pusat untuk Provinsi Jabar. Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil menyusul kabar telah tibanya 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 siap pakai di Tanah Air, Minggu (6/12/2020) kemarin.

(Baca juga: Duduk Seksi Saat Ikuti Sidang, Via Vallen Kena Semprot Majelis Haki )

"Untuk vaksin kami belum ada arahan dari pemerintah pusat jatahnya berapa, 500 ribu, sejuta, 1,5 juta, kita belum tahu," ungkap Ridwan Kamil dalam konferensi pers yang juga digelar secara virtual dari Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (7/12/2020).

Meski begitu, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil itu menjelaskan, pihaknya akan memprioritaskan tenaga kesehatan serta anggota TNI dan Polri sebagai penerima vaksin tersebut.

Selain mereka yang berjuang mengatasi pandemi di garis paling depan itu, lanjut Kang Emil , prioritas lainnya adalah warga Jabar yang tinggal di zona merah COVID-19 . "Urutan kita kalau pakai shaf, shaf yang pertama itu tenaga kesehatan, shaf keduanya TNI-Polri, shaf ketiganya adalah mereka di zona merah," sebutnya.

"Kalau sudah nyampe zona merah, dari kemarin sudah saya sampaikan mayoritas mengumpulnya di Bodebek, Bogor, Depok, Bekasi, kemudian Kota Bandung. Itu urutannya," sambung Kang Emil .

(Baca juga: Beredar Video Sebar Uang di Desa Cawabup Petahana, Bawaslu Blitar Lakukan Penyelidikan )

Kang Emil menekankan, jumlah penerima vaksin COVID-19 di Provinsi Jabar nantinya akan disesuaikan dengan jatah vaksin COVID-19 yang bakal diterima oleh Jabar. "Jadi, nanti jumlahnya akan disesuaikan dengan jatahnya. Jawaban saya per hari ini, jatahnya saya belum tahu berapa yang akan tahap satu diberikan ke Jawa Barat," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, Pemprov Jabar masih terus memetakan daerah dan warga yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin COVID-19 .



Setiawan juga mengatakan, daftar prioritas dibuat karena jumlah vaksin siap pakai yang didatangkan pemerintah pusat tahap pertama ini jumlahnya terbatas. "Kami paham betul harus ada prioritas (penerima vaksin), jadi prioritasnya untuk zona merah (daerah risiko tinggi). Lalu di zona merah tersebut kita kriteriakan lagi, yang paling visible berapa. Misalnya, di Bodebek 2,6 juta yang kita prioritaskan, kemudian Bandung Raya," paparnya.

Adapun merujuk data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jabar saat menggelar simulasi sistem pemberian vaksin COVID-19 di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis, 22 Oktober 2020 lalu, sasaran vaksinasi di Jabar adalah 36 juta warga rentang usia 18-59 tahun dari total penduduk hampir 50 juta jiwa.

(Baca juga: Pria Bejat, Tega Berulangkali Genjot Anak Tiri yang Masih Bau Kencur )

Vaksin akan fokus diberikan kepada warga di zona merah Bodebek, yakni Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi sebagai daerah penyumbang terbesar kasus COVID-19 di Jabar. Berikutnya, Bandung Raya yang meliputi Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, dan Kota Cimahi, yang juga banyak terdapat kasus penularan COVID-19 .
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2661 seconds (0.1#10.140)