Jelang Pilkada 2020, Polda Sulsel Siapkan Tim Penjinak Bom dan K9
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) menjamin keamanan memasuki masa tenang pilkada 2020 pada 6hingga 8 Desember. Ribuan personel juga telah disebar di daerah yang melaksanakan pilkada.
Karo Ops Polda Sulsel , Kombes Pol Adeni Muhan Dg Pabali mengatakan, sejumlah personel Brimob Nusantara turut membantu pengamanan. Jumlah pasti seluruh personel Polda Sulsel , kata Adeni masih tentatif.
"Jumlah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah pilkada. Misalnya Makassar itu kita siapkan 6 SSK (satuan setingkat kompi), Barru 2 SSK. Mereka juga akan mengawal distribusi kotak suara, berjaga di TPS ," kata Adeni Muhan kepada SINDOnews, Minggu (6/12/2020).
Dia melanjutkan sistem pengaman mengacu pada pola back up. Permintaan personel disebutkan Adeni sesuai kebutuhan masing-masing Polres yang melaksanakan pilkada.
Bukan hanya personel saja, Polda Sulsel kata Adeni juga telah menyiagakan tim penjinak bom sampai anjing pelacak jenis K9, serta mengintensifkan patroli cyber.
"Tetap disiapkan. Mana tahu di TPS nanti ada hal-hal yang mencurigakan akan disterilisasi, jadi standar operasional prosedurnya begitu. Biar masyarakat bisa aman dan nyaman di tiap tahapan pilkada ini. Kesiapan kita sudah full, kita lihat nanti bagaimana, tingkat kerawanannya," jelas Adeni.
Sebagai informasi, Kota Makassar dan 11 daerah di Sulsel yakni Barru, Bulukumba, Gowa, Kepulauan Selayar, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajene Kepulauan, Soppeng, Tana Toraja, dan Toraja Utara, tinggal menghitung hari melaksanakan pilkada 2020 .
Menurut Adeni semua wilayah punya kerawanan dengan pertimbangan yang beragam. Makassar masih jadi salah satu pusat perhatian. Menyusul Barru, Pangkep, Bulukumba dianggap rentan dengan kisruh horizontal antar pendukung. Kemudian Gowa, Soppeng, Maros, Luwu dan Tator.
"Semua wilayah harus diantisipasi, sejauh ini potensinya masih variatif, konflik kotak kosong, incumben, pertarungan antar keluarga seperti di Pangkep. Alhamdulillah dari kampanye, debat publik, sampai masa tenang berjalan kondusif," papar perwira menengah Polri tiga bunga ini.
Meski begitu, Adeni mengaku beberapa kendala juga ditemukan di lapangan salah satunya faktor cuaca. "Itu bisa menghambat juga pengiriman kotak suara dan sebagainya. Desember inikan musim pancaroba, mudah-mudahan bisa logistik pemilu bisa tiba tepat waktu khususnya di wilayah kepulauan, seperti Selayar," ucapnya.
Mantan Dansat Brimob Polda Sulsel ini berharap agar masyarakat bisa saling menjaga, mengerti, membantu jalannya proses demokrasi. Apalagi situasi yang berbeda dengan sebelum-sebelumnya akibat pandemi COVID-19 . Diharapkan masyarakat bisa lebih santun dan beradab dalam menyikapi hasil pilkada nantinya.
"Siapapun pemimpinnya adalah yang terbaik. Jika ada dianggap ada masalah silahkan melapor ke wadahnya ada Bawaslu, Gakkumdu. Jangan melakukan upaya pengrusakan seperti pembakaran segala macam sampai ada korban itu kita sedih sekali rasanya," ungkap Adeni.
Sementara itu, Kasubag Humas Polrestabes Makassar , Kompol Supriady Idrus menambahkan ribuan personel sampai tahap pemungutan suara. Mereka akan disebar di 12 Kecamatan. Personel itu juga di backup Polda Sulsel .
"Untuk masa tenang ini kita 436 personel gabungan. Di tahap pemungutan suara ada 2.692 personel gabungan yang akan berjaga di 2,249 TPS di 12 Kecamatan. Gabungan dari Polsek sejajaran Polrestabes dibantu Polda Sulsel ." paparnya.
Di masa tenang ini, Supriady menerangkan Polrestabes mengintensifkan patroli untuk menjaga situasi. "Sasarannya tetap di pos pos pendukung paslon. Kita sambil jalan koordinasi dengan Bawaslu. Termasuk kita bantu penurunan alat peraga kampanye," tegas Edhy sapaan akrabnya.
Karo Ops Polda Sulsel , Kombes Pol Adeni Muhan Dg Pabali mengatakan, sejumlah personel Brimob Nusantara turut membantu pengamanan. Jumlah pasti seluruh personel Polda Sulsel , kata Adeni masih tentatif.
"Jumlah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah pilkada. Misalnya Makassar itu kita siapkan 6 SSK (satuan setingkat kompi), Barru 2 SSK. Mereka juga akan mengawal distribusi kotak suara, berjaga di TPS ," kata Adeni Muhan kepada SINDOnews, Minggu (6/12/2020).
Dia melanjutkan sistem pengaman mengacu pada pola back up. Permintaan personel disebutkan Adeni sesuai kebutuhan masing-masing Polres yang melaksanakan pilkada.
Bukan hanya personel saja, Polda Sulsel kata Adeni juga telah menyiagakan tim penjinak bom sampai anjing pelacak jenis K9, serta mengintensifkan patroli cyber.
"Tetap disiapkan. Mana tahu di TPS nanti ada hal-hal yang mencurigakan akan disterilisasi, jadi standar operasional prosedurnya begitu. Biar masyarakat bisa aman dan nyaman di tiap tahapan pilkada ini. Kesiapan kita sudah full, kita lihat nanti bagaimana, tingkat kerawanannya," jelas Adeni.
Sebagai informasi, Kota Makassar dan 11 daerah di Sulsel yakni Barru, Bulukumba, Gowa, Kepulauan Selayar, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajene Kepulauan, Soppeng, Tana Toraja, dan Toraja Utara, tinggal menghitung hari melaksanakan pilkada 2020 .
Menurut Adeni semua wilayah punya kerawanan dengan pertimbangan yang beragam. Makassar masih jadi salah satu pusat perhatian. Menyusul Barru, Pangkep, Bulukumba dianggap rentan dengan kisruh horizontal antar pendukung. Kemudian Gowa, Soppeng, Maros, Luwu dan Tator.
"Semua wilayah harus diantisipasi, sejauh ini potensinya masih variatif, konflik kotak kosong, incumben, pertarungan antar keluarga seperti di Pangkep. Alhamdulillah dari kampanye, debat publik, sampai masa tenang berjalan kondusif," papar perwira menengah Polri tiga bunga ini.
Meski begitu, Adeni mengaku beberapa kendala juga ditemukan di lapangan salah satunya faktor cuaca. "Itu bisa menghambat juga pengiriman kotak suara dan sebagainya. Desember inikan musim pancaroba, mudah-mudahan bisa logistik pemilu bisa tiba tepat waktu khususnya di wilayah kepulauan, seperti Selayar," ucapnya.
Mantan Dansat Brimob Polda Sulsel ini berharap agar masyarakat bisa saling menjaga, mengerti, membantu jalannya proses demokrasi. Apalagi situasi yang berbeda dengan sebelum-sebelumnya akibat pandemi COVID-19 . Diharapkan masyarakat bisa lebih santun dan beradab dalam menyikapi hasil pilkada nantinya.
"Siapapun pemimpinnya adalah yang terbaik. Jika ada dianggap ada masalah silahkan melapor ke wadahnya ada Bawaslu, Gakkumdu. Jangan melakukan upaya pengrusakan seperti pembakaran segala macam sampai ada korban itu kita sedih sekali rasanya," ungkap Adeni.
Sementara itu, Kasubag Humas Polrestabes Makassar , Kompol Supriady Idrus menambahkan ribuan personel sampai tahap pemungutan suara. Mereka akan disebar di 12 Kecamatan. Personel itu juga di backup Polda Sulsel .
"Untuk masa tenang ini kita 436 personel gabungan. Di tahap pemungutan suara ada 2.692 personel gabungan yang akan berjaga di 2,249 TPS di 12 Kecamatan. Gabungan dari Polsek sejajaran Polrestabes dibantu Polda Sulsel ." paparnya.
Di masa tenang ini, Supriady menerangkan Polrestabes mengintensifkan patroli untuk menjaga situasi. "Sasarannya tetap di pos pos pendukung paslon. Kita sambil jalan koordinasi dengan Bawaslu. Termasuk kita bantu penurunan alat peraga kampanye," tegas Edhy sapaan akrabnya.
(luq)