5 Fakta Menarik tentang Penangkapan Terduga Teroris di Stasiun Balapan Solo
loading...
A
A
A
SOLO - Penangkapan terduga teroris di Stasiun Balapan Solo, Jawa Tengah oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menimbulkan banyak perhatian publik.
Berikut adalah lima fakta menarik seputar penangkapan terduga teroris ini:
Penangkapan ini terjadi setelah M turun dari Kereta Api (KA) Gajayana, yang dikenal juga dengan nomor KA 55. M diduga naik dari Malang dan berhasil diamankan setibanya di Solo.
Terduga teroris M yang berasal dari Malang, Jawa Timur, langsung ditangkap setelah tiba di Solo sesuai dengan rencana operasi.
"Kami selalu mendukung upaya Kepolisian dalam pemberantasan tindakan terorisme," ujar Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro.
"Kami terus berupaya meningkatkan sistem keamanan," kata Krisbiyantoro, dalam siaran pers Jumat (2/8/2024).
Penangkapan terduga teroris M di Stasiun Balapan Solo menunjukkan kesigapan Densus 88 dalam mengantisipasi ancaman terorisme.
Dukungan dari PT KAI dan peningkatan sistem keamanan di lingkungan kereta api merupakan langkah positif dalam menjaga keselamatan publik. Tetap waspada dan mendukung upaya penegakan hukum adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua.
Dengan fakta-fakta di atas, kita dapat melihat betapa seriusnya upaya penegakan hukum dalam memberantas terorisme di Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang pentingnya keamanan nasional.
Berikut adalah lima fakta menarik seputar penangkapan terduga teroris ini:
1. Ditangkap di Stasiun Solo Balapan
Pada Rabu (31/7/2024) malam, seorang terduga teroris berinisial M ditangkap oleh Densus 88 di Stasiun Solo Balapan.Penangkapan ini terjadi setelah M turun dari Kereta Api (KA) Gajayana, yang dikenal juga dengan nomor KA 55. M diduga naik dari Malang dan berhasil diamankan setibanya di Solo.
2. Diduga Bawa Bom Aktif
Kabar yang beredar menyebutkan bahwa M ditangkap karena membawa bom aktif. Informasi ini tentunya menambah ketegangan di kalangan masyarakat, mengingat potensi bahaya yang dibawa oleh terduga teroris tersebut.3. Operasi Densus 88 Antiteror
Penangkapan terduga teroris berinisial M bukanlah sebuah kebetulan. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengungkapkan bahwa M sudah menjadi target penangkapan tim Densus 88.Terduga teroris M yang berasal dari Malang, Jawa Timur, langsung ditangkap setelah tiba di Solo sesuai dengan rencana operasi.
4. KAI Dukung Penegakan Hukum
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta membenarkan adanya penangkapan tersebut dan menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pemberantasan terorisme oleh kepolisian."Kami selalu mendukung upaya Kepolisian dalam pemberantasan tindakan terorisme," ujar Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro.
5. Peningkatan Keamanan
Menanggapi insiden ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta menegaskan komitmen mereka dalam meningkatkan keamanan di lingkungan kereta api. Berbagai langkah proaktif dilakukan, seperti penyediaan CCTV di stasiun dan di kereta, serta patroli rutin oleh petugas keamanan."Kami terus berupaya meningkatkan sistem keamanan," kata Krisbiyantoro, dalam siaran pers Jumat (2/8/2024).
Penangkapan terduga teroris M di Stasiun Balapan Solo menunjukkan kesigapan Densus 88 dalam mengantisipasi ancaman terorisme.
Dukungan dari PT KAI dan peningkatan sistem keamanan di lingkungan kereta api merupakan langkah positif dalam menjaga keselamatan publik. Tetap waspada dan mendukung upaya penegakan hukum adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua.
Dengan fakta-fakta di atas, kita dapat melihat betapa seriusnya upaya penegakan hukum dalam memberantas terorisme di Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang pentingnya keamanan nasional.
(shf)