Politani Pangkep Dorong Pengusaha Muda Kreatif
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kehadiran pengusaha-pengusaha baru diperlukan untuk mendorong kemajuan perekonomian dalam negeri. Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Pangkep berinisiatif ikut mengambil peran mendorong lahirnya pengusaha muda yang tangguh di era digital.
Oleh karena itu, Politani Pangkep menjalin kerja sama dengan Idecom menggelar workshop kewirausahaan untuk mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru yang kreatif dan inovatif di era digital, khususnya di sektor agro industri. Workshop itu diikuti 20 peserta selama tiga hari, sejak Jumat hingga Minggu, (4-6/12/2020). Pelatihan juga diikuti puluhan peserta secara daring.
Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Politani Pangkep , Nur Rahmawaty Arma mengatakan, rasio jumlah pengusaha di Indonesia saat ini baru mencapai 2 persen dari total penduduk. Padahal idealnya, rasio pengusaha adalah 4 persen, agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Oleh karena itu kami menggelar pelatihan ini dengan harapan agar semakin banyak pengusaha muda yang berasal dari Politani Pangkep dan dapat berkontribusi ke perekonomian nasional," katanya.
Direktur Utama Idecom, Abdul Rahman menerangkan, pemahaman strategi pemasaran produk akan lebih efisien dan efektif dengan menggunakan tools digital seperti medsos , website dan marketplace. Kesiapan digital ini akan banyak berperan terhadap keberhasilan pengembangan usaha rintian atau starup.
"Oleh karena itu, pelatihan ini fokus pada pemanfaatan teknologi digital. Kami berharap pelatihan ini dapat memotivasi peserta untuk menjadi entrepreneur muda yang kreatif di era digital," ujar Rahman di sela-sela pelatihan, Minggu (6/12/2020).
Pelatihan berlangsung secara interaktif dengan kehadiran narasumber mempuni di bidangnya. Sebut saja Ismail Bachtiar, pengusaha muda asal Sulsel yang peraih penghargaan Wirausaha Syariah Nasional terbaik versi Bank Indonesia pada Indonesian Syariah Economic Forum (ISEF) 2017, lalu praktisi digital marketing Muh Rijal Djamal dan konsultan akuntan publik Adhyatma Hasbi.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengembangan bisnis rintisan di era digital menjadi salah satu aspek penting untuk tetap bertahan di masa sulit saat ini. Di tengah perekonomian global yang terpukul cukup keras sebagai dampak pandemi COVID-19 , termasuk di Indonesia. UMKM sebagai salah satu fondasi perekonomian dalam negeri juga ikut merasakan imbasnya.
Berdasarkan survei Katadata Insight Center yang diterbitkan Juni 2020, mengungkapkan pengaruh digitalisasi UMKM terhadap ketahanan di era pandemi COVID-19 . Disebutkan sebanyak 82,9 persen UMKM mengalami dampak negatif akibat pandemi dan 5,9 persen dari pelaku yang justru mengalami dampak positif. Salah satu alasan banyaknya pelaku usaha tidak mampu bertahan di masa ini karena kurangnya kesiapan digital.
Oleh karena itu, Politani Pangkep menjalin kerja sama dengan Idecom menggelar workshop kewirausahaan untuk mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru yang kreatif dan inovatif di era digital, khususnya di sektor agro industri. Workshop itu diikuti 20 peserta selama tiga hari, sejak Jumat hingga Minggu, (4-6/12/2020). Pelatihan juga diikuti puluhan peserta secara daring.
Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Politani Pangkep , Nur Rahmawaty Arma mengatakan, rasio jumlah pengusaha di Indonesia saat ini baru mencapai 2 persen dari total penduduk. Padahal idealnya, rasio pengusaha adalah 4 persen, agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Oleh karena itu kami menggelar pelatihan ini dengan harapan agar semakin banyak pengusaha muda yang berasal dari Politani Pangkep dan dapat berkontribusi ke perekonomian nasional," katanya.
Direktur Utama Idecom, Abdul Rahman menerangkan, pemahaman strategi pemasaran produk akan lebih efisien dan efektif dengan menggunakan tools digital seperti medsos , website dan marketplace. Kesiapan digital ini akan banyak berperan terhadap keberhasilan pengembangan usaha rintian atau starup.
"Oleh karena itu, pelatihan ini fokus pada pemanfaatan teknologi digital. Kami berharap pelatihan ini dapat memotivasi peserta untuk menjadi entrepreneur muda yang kreatif di era digital," ujar Rahman di sela-sela pelatihan, Minggu (6/12/2020).
Pelatihan berlangsung secara interaktif dengan kehadiran narasumber mempuni di bidangnya. Sebut saja Ismail Bachtiar, pengusaha muda asal Sulsel yang peraih penghargaan Wirausaha Syariah Nasional terbaik versi Bank Indonesia pada Indonesian Syariah Economic Forum (ISEF) 2017, lalu praktisi digital marketing Muh Rijal Djamal dan konsultan akuntan publik Adhyatma Hasbi.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengembangan bisnis rintisan di era digital menjadi salah satu aspek penting untuk tetap bertahan di masa sulit saat ini. Di tengah perekonomian global yang terpukul cukup keras sebagai dampak pandemi COVID-19 , termasuk di Indonesia. UMKM sebagai salah satu fondasi perekonomian dalam negeri juga ikut merasakan imbasnya.
Berdasarkan survei Katadata Insight Center yang diterbitkan Juni 2020, mengungkapkan pengaruh digitalisasi UMKM terhadap ketahanan di era pandemi COVID-19 . Disebutkan sebanyak 82,9 persen UMKM mengalami dampak negatif akibat pandemi dan 5,9 persen dari pelaku yang justru mengalami dampak positif. Salah satu alasan banyaknya pelaku usaha tidak mampu bertahan di masa ini karena kurangnya kesiapan digital.
(luq)