Miris, Ratusan Panti Asuhan di Surabaya Terlantar, Kemana Bantuan untuk Mereka?

Sabtu, 05 Desember 2020 - 09:15 WIB
loading...
Miris, Ratusan Panti Asuhan di Surabaya Terlantar, Kemana Bantuan untuk Mereka?
Anak-anak panti asuhan saat mengikuti acara lembaga amal beberapa bulan lalu. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Kota Surabaya mendapatkan ratusan penghargaan dan memiliki sosok Wali Kota Surabaya , Tri Rismaharini yang tersohor. Namun, di Kota Pahlawan ini, masih ditemukan cerita miris tentang panti asuhan yang belum tersentuh bantuan APBD.

(Baca juga: Bobby-Aulia Bertarung di Pilwakot Medan, Kahiyang Ayu dan Shaula Bermunajat )

Hal itu disampaikan oleh para pengurus Forum Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Surabaya, yang membawahi ratusan panti asuhan di Surabaya . M. Suudi Wakil Ketua Forum LKS Surabaya , mengaku sampai dengan saat ini anak-anak yatim piatu di panti- panti asuhan Surabaya hanya mengandalkan belas kasihan dari donatur.

"Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh donatur, bukan oleh negara. Tapi dibeberapa kesempatan mereka minta doa kepada kami anak-anak yatim," ucapnya setengah bercanda menirukan pasal dalam UUD 45.

Selama ini, bantuan permakanan banyak diberikan kepada anak-anak di luar panti asuhan . Dengan alasan anak-anak di panti banyak yang dari luar Surabaya . "Memang ada anak-anak dari luar Surabaya , tapi lebih banyak anak-anak Surabaya. Dengan sistem seperti itu, anak-anak Surabaya yang ada di panti juga tidak mendapat bantuan permakanan maupun fasilitas pendidikannya," sesalnya.

(Baca juga: Warga Bone Gempar, Tunjukkan Alat Kelamin ke Wanita Bersuami Pria Bisu Tewas Dihantam Balok )

Suudi bahkan sempat merasa prihatin saat tempo lalu ada jambore panti asuhan di Wonosalam, Jombang. Semua peserta dari kota/kabupaten se-Jawa Timur didampingi oleh wali kota dan bupati. Namun untuk Surabaya malah berangkat secara mandiri tanpa ada bantuan atau pendampingan dari Pemkot Surabaya .



Dia menjelaskan, saat ini LKS beranggotakan 161 panti asuhan yang tersebar di Surabaya tanpa memandang agama dan suku. "Untuk pengajuan bantuan, kami organisasi di bawah binaan Dinas Sosial Surabaya, dianjurkan untuk melegalkan organisasi dan kami sudah mengupayakannya dengan biaya swadaya. Namun setelah dinyatakan legal bantuan juga tidak kunjung datang," urainya.

Dalam mencukupi kebutuhan panti asuhan naungan LKS Surabaya , sekitar 40-an pengurus berinisiatif mengadakan urunan sebesar Rp100 ribu/bulan. "Dana ini setiap bulan kita bagikan ke tiga panti secara bergiliran. Dan setiap panti kita beri Rp1 juta," imbuhnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3881 seconds (0.1#10.140)