Swab Massal Masif, Makassar Target Zona Kuning Akhir Desember

Jum'at, 04 Desember 2020 - 07:28 WIB
loading...
Swab Massal Masif, Makassar...
Tenaga medis sedang melakukan swab test Covid-19 kepada warga. Foto/SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Pemkot Makassar menargetkan perubahan status kerawanan Covid-19 dari zona oranye (resiko sedang) ke zona kuning (resiko rendah) pada akhir Desember 2020 mendatang.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar kembali melakukan swab massal di seluruh kecamatan dengan menyasar 15.267 spesimen. Kegiatan ini diharapkan bisa menjaring semua orang yang punya riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19. Tujuannya, menekan laju penularan virus korona.

"Semua yang memiliki potensi penyebaran akan kita jaring," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Agus Djaja Said, Kamis (3/12/2020).

Dia menyampaikan, swab massal yang dilakukan beberapa waktu lalu dianggap mampu menekan jumlah kasus. Hal itu dibuktikan dengan berubahnya status pandemi dari merah menjadi oranye.

"Jadi itu kita lakukan lagi, karena target kita itu akhir Desember nanti sudah (masuk zona) kuning," tutur dia.



Rencananya swab massal akan dimulai pada 10 Desember nanti dan dilaksanakan secara bertahap di 47 puskesmas di seluruh kecamatan. Dari data yang diterima, Puskesmas Kassi-Kassi paling banyak, yakni target 879 spesimen.

"Distribusi alat ini kita sebar secara bertahap. Jelasnya tiga pekan ini kita masifkan swab massal ," ujar dia.

Ketua Tim Ahli Epidemiologi Satgas Covid-19 Makassar, Ansariadi mengatakan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menurunkan kasus positif beberapa pekan kedepan.

Seperti, menggeliatkan kembali program isolasi mandiri, swab tes bagi pasien suspek, serta kembali mengidentifikasi penyebaran virus corona di perkantoran yang dinilai mulai rentan.

"Semua ini kita lakukan sebagai upaya untuk menurunkan status dari zona oranye menjadi zona kuning ," kata Ansariadi, Kamis (3/12/2020).

Upaya ini harus dilakukan mengingat terjadi peningkatan kasus beberapa pekan terakhir pasca libur panjang. Dia pun menyarankan agar mengidentifikasi pasien positif untuk segera diisolasi. Termasuk melakukan swab tes bagi semua yang suspek.

"Tracking kasus harus diperbaiki dan swab tes perlu kita tingkatkan kembali," ujar dia.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2378 seconds (0.1#10.140)