Asuransi Usaha Ternak Sapi Sejahterakan Peternak di Sinjai

Kamis, 03 Desember 2020 - 10:15 WIB
loading...
Asuransi Usaha Ternak...
Bupati Sinjai Andi Seto Asapa dorong asuransi usaha ternak sapi karena dinilai bisa berdampak pada kesejahteraan peternak. Foto: Istimewa
A A A
SINJAI - Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) dinilai bisa membawa dampak positif terhadap peternak di Kabupaten Sinjai .

Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) mengaku mendorong program AUTS karena melihat prospek peternakan sapi yang menjanjikan dan bisa berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Program ini, kata Andi Seto Asapa , bisa mengurangi risiko kerugian yang selama ini dikhawatirkan peternak. Baik akibat kematian maupun karena kecurian. Terbukti, jumlah klaim yang dibayar oleh perusahaan asuransi Jasindo mencapai Rp3,2 miliar selama dua tahun.

Sebagai bukti keseriusan ASA , sejak tahun 2019, ia menggelontorkan anggaran senilai Rp400 juta untuk mensubsidi 10 ribu ekor sapi yang hendak diasuransi. Dimana premi yang disubsidi oleh Pemerintah Daerah sebesar Rp40 ribu per ekor. Dengan catatan, bersedia mengikuti program Inseminasi Buatan (IB).



Langkah ini dilakukan guna menggratiskan pembayaran premi oleh peternak ke pihak asuransi. Sebab, premi yang seharusnya dibayar peternak per tahun senilai Rp200 ribu. Namun, Kementerian Pertanian juga telah mensubsidi sebesar Rp160 ribu, dengan syarat sapi betina di atas satu tahun.

"Tahun 2019 kami mengambil langkah untuk mensubsidi pembayaran premi untuk 10 ribu ekor sapi, begitupun tahun ini Rp360 juta untuk 9 ribu ekor sapi melalui APBD. Jadi jika mengikuti syarat subsidi Pemda dan Kementan, maka peternak tidak membayar premi, alias gratis," ujar lulusan Fakultas Hukum Trisakti itu.

Melalui AUTS , masyarakat dapat termotivasi untuk menggeluti usaha ternak sapi. Sebab, setiap peternak yang mendaftar asuransi akan mendapat pembayaran klaim Rp10 juta jika ternak sapi mati dan Rp7 juta jika kecurian.

Lulusan Magister Monash University, Australia itu, juga berharap upaya ini bisa menggairahkan perekonomian masyarakat. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Apalagi, usaha peternakan sapi bisa bertahan dalam kondisi apapun.

Hal itu terbukti dari sejumlah sektor usaha yang redup di masa pandemi Covid-19, sementara sektor peternakan, khususnya jual beli sapi tetap stabil. "Petugas Peternakan Kecamatan (PPK) aktif di lapangan jika ada masyarakat mau mendaftar AUTS , ada juga penyuluh memberi edukasi agar peternak mendaftar AUTS ," tutupnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1898 seconds (0.1#10.140)