Cegah Penyakit Jantung, Pemkab Sinjai Sediakan Posbindu PTM
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dalam rangka mencegah dan mengendalikan faktor risiko penyakit jantung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai sudah menyediakan Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM).
Posbindu PTM merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) satu desa yang bersifat promotif dan preventif dalam kegiatan deteksi dini, monitoring, dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai dr Emmy Kartahara Malikmenjelaskan, dalam pengendalian faktor risiko, Posbindu PTM di bawah pembinaan puskesmas.
"Jadi masyarakat jangan takut, bawa kartu BPJS-nya dan datangi tempat-tempat fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah disediakan untuk deteksi dini, karena kunci utama pencegahan penyakit jantung adalah deteksi dini,” ajak dr Emmy Kartahara Malik, Minggu (6/11/2022).
Emmy Kartahara Malik mengatakan, ada empat pilar yang menjadi fokus dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit jantung di Sinjai. Pilar pertama, strategi dalam menanggulangi penyakit jantung adalah promosi kesehatan.
Pilar kedua adalah deteksi dini. Pilar ketiga merupakan perlindungan khusus dan pilar keempat adalah pengobatan.
“Kami menumbuhkan partisipasi masyarakat agar berperan aktif dalam upaya-upaya kesehatan termasuk dalam hal meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap penyakit jantung serta bagaimana mencegah dan mengendalikan faktor risiko penyakit jantung,” kata dr Emmy dalam keterangan yang diterima di Makassar, Minggu.
Sesuai data yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Sementara berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya, 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.
Posbindu PTM merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) satu desa yang bersifat promotif dan preventif dalam kegiatan deteksi dini, monitoring, dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai dr Emmy Kartahara Malikmenjelaskan, dalam pengendalian faktor risiko, Posbindu PTM di bawah pembinaan puskesmas.
"Jadi masyarakat jangan takut, bawa kartu BPJS-nya dan datangi tempat-tempat fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah disediakan untuk deteksi dini, karena kunci utama pencegahan penyakit jantung adalah deteksi dini,” ajak dr Emmy Kartahara Malik, Minggu (6/11/2022).
Emmy Kartahara Malik mengatakan, ada empat pilar yang menjadi fokus dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit jantung di Sinjai. Pilar pertama, strategi dalam menanggulangi penyakit jantung adalah promosi kesehatan.
Pilar kedua adalah deteksi dini. Pilar ketiga merupakan perlindungan khusus dan pilar keempat adalah pengobatan.
“Kami menumbuhkan partisipasi masyarakat agar berperan aktif dalam upaya-upaya kesehatan termasuk dalam hal meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap penyakit jantung serta bagaimana mencegah dan mengendalikan faktor risiko penyakit jantung,” kata dr Emmy dalam keterangan yang diterima di Makassar, Minggu.
Sesuai data yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Sementara berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya, 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.
(don)