Dendam dan Asmara Membuat Silfia Tega Menyuruh Andik Menggorok Leher Suaminya
loading...
A
A
A
PASURUAN - Aparat Polsek Nguling , akhirnya berhasil mengungkap misteri pembunuhan sadis pengamen, yang awalnya disangka kuat bunuh diri. Pelakunya dua orang, yakni istrinya sendiri bersama teman laki-lakinya.
(Baca juga: 1 Tersangka Penyerangan Relawan Kolom Kosong Dibekuk Polres Raja Ampat )
Kasus yang menggegerkan warga Pasuruan tersebut, bermotif dendam dan asmara. Silfia Anggraeni (29) warga Singosari, Kabupaten Malang, dan Andik Harianto (29) warga Desa Cukurgondang, Kabupaten Pasuruan , menjalani pemeriksaan tambahan terkait meninggalnya Eko Setio Budi (30).
Satu-persatu tersangka mengakui perbuatanya membunuh korban . Mereka semuanya sama sama berprofesi sebagai pengamen. Silfia Anggraeni sempat ditetapkan sebagai tersangka tunggal dalam kasus ini, namun dari hasil pengembangan penyelidikan muncul tersangka baru Andi Harianto.
Sebagai pelaku, Silfia Anggraeni sangat cerdik, usai kejadian dia sempat melapor ke polisi bahwa suaminya bunuh diri . Namun, laporan palsu tersebut akhirnya terbongkar, dan kini dia harus menjalani proses hukum.
(Baca juga: Dimulai Dari Surabaya, Road Trip Protocol CHSE Big Max Indonesia Diikuti Puluhan Riders )
Dalam reka ulang, pelaku sempat mencampurkan puluhan butir pil kucing ke dalam kopi korban. Dari hasil tes DNA, polisi juga akhirnya bisa mengungkap keterlibatan Andik dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Bujang dengan tubuh bertato tersebut, berperan sebagai ekskutor dalam pembunuhan ini. Dialah yang menggorok leher korban atas suruhan istri korban," ujar Kapolsek Nguling, Iptu Zudiyanto.
Silfia tega membunuh suaminya, karena korban sering main tangan ketika cekcok dan melarang menjenguk anak kandungnya. Selain itu, pernah menjebeloskan istrinya kasus narkoba jenis pil koplo di Polres Probolinggo, beberapa tahun lalu.
(Baca juga: Pengguna Tol Gempol-Pandaan Heboh, Kobaran Api Lalap Ambulans Pengangkut Jenazah )
Sementara, Andik Harianto mengaku tega mengeeksekusi korban karena merasa sakit hati. Dia mengaku pernah dituduh oleh korban telah membunuh pacarnya. Selain itu, Andik juga memiliki hubungan asmara dengan Silfia.
Tetangga korban, Sutilah menyebutkan, sering memergoki Andik tidur di rumah Silfia. Tetapi para tetangga dekat tidak pernah mengurusinya, karena keduanya merupakan teman akrab. Bahkan hubungannya sudah seperti saudara.
(Baca juga: 1 Tersangka Penyerangan Relawan Kolom Kosong Dibekuk Polres Raja Ampat )
Kasus yang menggegerkan warga Pasuruan tersebut, bermotif dendam dan asmara. Silfia Anggraeni (29) warga Singosari, Kabupaten Malang, dan Andik Harianto (29) warga Desa Cukurgondang, Kabupaten Pasuruan , menjalani pemeriksaan tambahan terkait meninggalnya Eko Setio Budi (30).
Satu-persatu tersangka mengakui perbuatanya membunuh korban . Mereka semuanya sama sama berprofesi sebagai pengamen. Silfia Anggraeni sempat ditetapkan sebagai tersangka tunggal dalam kasus ini, namun dari hasil pengembangan penyelidikan muncul tersangka baru Andi Harianto.
Sebagai pelaku, Silfia Anggraeni sangat cerdik, usai kejadian dia sempat melapor ke polisi bahwa suaminya bunuh diri . Namun, laporan palsu tersebut akhirnya terbongkar, dan kini dia harus menjalani proses hukum.
(Baca juga: Dimulai Dari Surabaya, Road Trip Protocol CHSE Big Max Indonesia Diikuti Puluhan Riders )
Dalam reka ulang, pelaku sempat mencampurkan puluhan butir pil kucing ke dalam kopi korban. Dari hasil tes DNA, polisi juga akhirnya bisa mengungkap keterlibatan Andik dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Bujang dengan tubuh bertato tersebut, berperan sebagai ekskutor dalam pembunuhan ini. Dialah yang menggorok leher korban atas suruhan istri korban," ujar Kapolsek Nguling, Iptu Zudiyanto.
Silfia tega membunuh suaminya, karena korban sering main tangan ketika cekcok dan melarang menjenguk anak kandungnya. Selain itu, pernah menjebeloskan istrinya kasus narkoba jenis pil koplo di Polres Probolinggo, beberapa tahun lalu.
(Baca juga: Pengguna Tol Gempol-Pandaan Heboh, Kobaran Api Lalap Ambulans Pengangkut Jenazah )
Sementara, Andik Harianto mengaku tega mengeeksekusi korban karena merasa sakit hati. Dia mengaku pernah dituduh oleh korban telah membunuh pacarnya. Selain itu, Andik juga memiliki hubungan asmara dengan Silfia.
Tetangga korban, Sutilah menyebutkan, sering memergoki Andik tidur di rumah Silfia. Tetapi para tetangga dekat tidak pernah mengurusinya, karena keduanya merupakan teman akrab. Bahkan hubungannya sudah seperti saudara.
(eyt)