3 Prajurit Yonif 700 Raider yang Tertembak di Nduga Baru 1 Bulan Bertugas di Papua
loading...
A
A
A
NDUGA - Tiga prajurit Yonif Raider 700/Wira Yudha Cakti yang dilaporkan terluka akibat kontak tembak dengan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Kampung Kendibam, Distrik Paru, Kabupaten Nduga, Kamis (26/11/2020) ternyata baru satu bulan bertugas.
Dimana sebanyak 450 personel pasukan Yonif Raider 700/Wira Yudha Cakti ini ditugaskan ke tanah Papua mulai akhir Oktober 2020. Pasukan yang bermarkas di Makassar Sulsel ini diberangkatkan memakai KRI Banda Aceh untuk Tugas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile di Wilayah Papua oleh Panglima Kodam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka dari Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulsel pada Selasa 27 Oktober 2020. (Baca: Kontak Tembak dengan Kelompok Bersenjata di Nduga, 3 Prajurit Raider Terluka)
Setelah tiba di Tanah Papua, pasukan ini masuk didalam Bawah Kendali Operasi (BKO) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III yang juga membawahi kawasan Indonesia bagian Timur dengan tugas sebagai Pasukan Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile di wilayah Papua.
Sayangnya pada Kamis siang, ada tiga anggota pasukan pemukul Kodam XIV/Hasanuddin ini terluka akibat baku tembak dengan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB).
Ketiganya yakni Serda Abriadi luka tembak di paha, Kopda Subair Purnomo alami luka tembak di pergelangan tangan kanan dan paha kanan, dan Prada Fajar Rosadi mengalami luka tembak di leher sebelah kanan. (Bisa diklik: Kodam Hasanuddin Kirim 450 Prajurit Amankan Perbatasan Papua)
Baku tembak antara KKB dengan anggota Yonif 700 Raider itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIT.Tiga anggota yang terluka saat ini sudah dievakuasi ke Timika.
Sementara Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kol C IGN Suriastawa saat dihubungi SINDOnews membenarkan, adanya insiden kontak tembak antara prajurit TNI dengan kelompok bersenjata di wilayah Kabupaten Nduga.
"Ketiga anggota Yonif Raider 700 saat kejadian (baku tembak) sedang melaksanakan pembinaan teritorial di wilayah Nduga untuk membantu masyarakat menyambut bulan penuh kasih pada Desember mendatang. Informasi mengenai kronologis lengkapnya sedang dikumpulkan di lapangan, " kata Kol Czi Suriastawa.
Dimana sebanyak 450 personel pasukan Yonif Raider 700/Wira Yudha Cakti ini ditugaskan ke tanah Papua mulai akhir Oktober 2020. Pasukan yang bermarkas di Makassar Sulsel ini diberangkatkan memakai KRI Banda Aceh untuk Tugas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile di Wilayah Papua oleh Panglima Kodam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka dari Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulsel pada Selasa 27 Oktober 2020. (Baca: Kontak Tembak dengan Kelompok Bersenjata di Nduga, 3 Prajurit Raider Terluka)
Setelah tiba di Tanah Papua, pasukan ini masuk didalam Bawah Kendali Operasi (BKO) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III yang juga membawahi kawasan Indonesia bagian Timur dengan tugas sebagai Pasukan Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile di wilayah Papua.
Sayangnya pada Kamis siang, ada tiga anggota pasukan pemukul Kodam XIV/Hasanuddin ini terluka akibat baku tembak dengan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB).
Ketiganya yakni Serda Abriadi luka tembak di paha, Kopda Subair Purnomo alami luka tembak di pergelangan tangan kanan dan paha kanan, dan Prada Fajar Rosadi mengalami luka tembak di leher sebelah kanan. (Bisa diklik: Kodam Hasanuddin Kirim 450 Prajurit Amankan Perbatasan Papua)
Baku tembak antara KKB dengan anggota Yonif 700 Raider itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIT.Tiga anggota yang terluka saat ini sudah dievakuasi ke Timika.
Sementara Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kol C IGN Suriastawa saat dihubungi SINDOnews membenarkan, adanya insiden kontak tembak antara prajurit TNI dengan kelompok bersenjata di wilayah Kabupaten Nduga.
"Ketiga anggota Yonif Raider 700 saat kejadian (baku tembak) sedang melaksanakan pembinaan teritorial di wilayah Nduga untuk membantu masyarakat menyambut bulan penuh kasih pada Desember mendatang. Informasi mengenai kronologis lengkapnya sedang dikumpulkan di lapangan, " kata Kol Czi Suriastawa.
(sms)