Asrama Haji DIY Disiapkan untuk Isolasi Pengunjung Indogrosir Reaktif

Senin, 11 Mei 2020 - 19:50 WIB
loading...
Asrama Haji DIY Disiapkan untuk Isolasi Pengunjung Indogrosir Reaktif
Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo memberikan keterangan soal RDT bagi pengunjung Indogrosir di GOR Pangukan, Tridadi, Sleman, Senin (11/5/2020). Foto/IST
A A A
SLEMAN - Pemkab Sleman menyiapkan Asrama Haji sebagai tempat isolasi alternatif bagi pengunjung Indogrosir yang hasil rapid diagnostic test (RDT)-nya reaktif. Sesuai protokol kesehatan COVID-19, bagi yang reaktif harus di-swab untuk uji Polymerase Chain Reaction (PCR) guna mengetahui apakah negatif atau positif COVID-19.

Bagi yang hasilnya positif langsung akan diisolasi di rumah sakit. Namun karena kapasitas rumah sakit terbatas, maka disiapkan tempat isolasi alternatif, yaitu di Asrama Haji DIY, Sinduadi, Mlati.

RDT massal bagi pengunjung Indogrosir periode 19 April-4 Mei 2020 akan dilaksanakan selama tiga hari, Selasa-Kamis (12-14/5/2020) di GOR Pangukan, Tridadi, Sleman. Kuota yang disediakan sebanyak 1.500 RDT. Setiap hari akan dilaksanakan RDT terhadao 500 orang yang dibagi dalam lima sesi mulai pukul 09.00-14.00 WIB. Hingga Senin (11/5/2020) pukul 09.00 WIB, tercatat 1.340 orang memenuhi syarat sebagai peserta RDT massal. ( )

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan, penyiapan tempat isolasi ini bukan tanpa alasan. Tempat ini untuk mengantisipas jika rumah sakit tidak bisa menampung pengunjung yang hasil tes cepat COVID-19 reaktif.

"Selain Asrama Haji DIY di Sinduadi yang memiliki kamar 150 unit, kami juga menyiapkan Balai PMD di Kalasan, Wisma Sembada di Kaliurang, Pakem dan Rusunawa Gemawan, Sinduadi. Tempat itu bisa digunakan jika Asrama Haji penuh," kata Joko saat pengecekan lokasi RDT di GOR Pangukan, Senin (111/5/2020).

Joko menjelaskan, RDT akan dilakukan sebanyak dua kali, bagi yang hasil uji pertama nonreaktif. Bagi yang reaktif langsung di-swab dan isolasi. RDT kedua akan dilaksanakan pada 19-21 Mei 2020. ( )

RDT dilakukan sebagai tindak lanjut dari RDT 300 karyawan dan 44 SPG serta penjaga tenant food court di Indogrosir. Hasilnya 60 orang diketahui reakttif dan harus menjalani uji Polymerase Chain Reaction (PCR) guna mengetahui apakah negatif atau positif COVID-19. Hasil swab 6 orang di antaranya diketahui positif COVID-19, dan lainnya masih menunggu proses laboratorium.

Mereka menjalani RDT karena dari hasil tracing pasien dalam pengawasan (PDP) kasus 79 dinyatakan positif COVID-19 dan sebelumnya pernah kontak dengan manajemen, karyawan, dan pengunjung Indogrosir. Pasien itu sekarang dirawat di RSPAU Hardjolukito.

Pemkab Sleman juga telah menutup sementara Indogrosir sejak 5 Mei 2020 hingga batas waktu yang belum ditentukan.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8044 seconds (0.1#10.140)