Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Belum Setahun Dibangun, Jembatan Rp8,6 Miliar di Buton Roboh
loading...
Dibangun sejak Desember 2019, jembatan di Buton ambruk diterjang gelombang dan tiang penyangga lapuk
A
A
A
BUTON - Jembatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dibangun dari anggaran Kementerian Lingkungan Hidup di Pantai Kencana, Kecamatan Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) ambruk.
Jembatan yang belum genap setahun dibangun ini roboh setelah diterjang ombak. Selain itu, kayu yang dipergunakan sebagai tiang penyangga jembatan juga telah lapuk. Kejadiannya pekan lalu.(Baca juga: Polisi Militer Tangkap Pelaku Penembakan Prajurit TNI AL di Kota Sorong )
Pembangunan jembatan ini anggarannya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan dibangun sejak Desember 2019 dengan pengerjaan talut sepanjang 820 meter, menara pandang, jembatan penyeberangan dan taman hijau.
Beruntung ambruknya jembatan tidak menimbulkan korban jiwa. Perangkat Desa Kancinaa memasang tanda larangan warga dan pengunjung untuk naik ke atas menara pandang. Karena infrastrukturnya terbuat dari kayu telah lapuk.(Baca juga: Kurir dan Pengguna dan Narkoba Ngaku Anak Anggota DPRD saat Akan Ditangkap )
"Sehingga sangat rawan ambruk dan bisa menimpa warga sekitar," ujar Kepala Desa Kancinaa, Salimudin. Pihaknya juga melarang warga dna pengunjung naik menara.
Jembatan yang belum genap setahun dibangun ini roboh setelah diterjang ombak. Selain itu, kayu yang dipergunakan sebagai tiang penyangga jembatan juga telah lapuk. Kejadiannya pekan lalu.(Baca juga: Polisi Militer Tangkap Pelaku Penembakan Prajurit TNI AL di Kota Sorong )
Pembangunan jembatan ini anggarannya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan dibangun sejak Desember 2019 dengan pengerjaan talut sepanjang 820 meter, menara pandang, jembatan penyeberangan dan taman hijau.
Beruntung ambruknya jembatan tidak menimbulkan korban jiwa. Perangkat Desa Kancinaa memasang tanda larangan warga dan pengunjung untuk naik ke atas menara pandang. Karena infrastrukturnya terbuat dari kayu telah lapuk.(Baca juga: Kurir dan Pengguna dan Narkoba Ngaku Anak Anggota DPRD saat Akan Ditangkap )
"Sehingga sangat rawan ambruk dan bisa menimpa warga sekitar," ujar Kepala Desa Kancinaa, Salimudin. Pihaknya juga melarang warga dna pengunjung naik menara.
(msd)
Explore More