Lembaga Paling Presisi Pilpres, MA-Mujiaman Menang dari Eri-Armuji

Minggu, 22 November 2020 - 19:43 WIB
loading...
Lembaga Paling Presisi Pilpres, MA-Mujiaman Menang dari Eri-Armuji
Poltracking Indonesia menyatakan paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman menang atas pesaingnya yakni nomor urut 1 Eri-Armudji. (Ist)
A A A
SURABAYA - Lembaga survei paling presisi ketika memprediksi hasil Pilpres 2019, Poltracking Indonesia menyatakan paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman menang atas pesaingnya yakni nomor urut 1 Eri-Armudji.

Berdasarkan hasil survei yang dikeluarkan oleh Poltracking Indonesia, Machfud Arifin-Mujiaman (MA-Mujiaman) unggul mutlak dari pesaingnya dengan selisih 17 persen suara. "Dengan simulasi surat suara elektabilitas pasangan Machfud Arifin-Mujiaman 51.7 persen dan Eri-Armuji 34.1 persen," ungkap Manajer Riset Poltracking Indonesia, Masduri.

Seperti yang telah disebutkan di atas, dengan data tersebut pasangan Machfud Arifin-Mujiaman unggul sejauh 17.6 persen suara dari pesaingnya di Pilwali 2020.

Lebih lanjut, Masduri memaparkan dari data tersebut terdapat 5 persen warga Surabaya yang merahasiakan jawabannya. Sementara itu, sebanyak 9.2 persen belum menentukan pilihannya atau undecided voters.

Selain itu, Poltracking Indonesia juga memetakan elektabilitas kandidat kepala daerah Kota Surabaya secara tunggal atau tidak berpasangan. Secara head to head Machfud Arifin juga mengunguli Eri Cahyadi sebesar 17.6 persen suara.

"Dalam pertanyaan kandidat tunggal Walikota atau tidak berpasangan, Machfud Arifin memperoleh suara 51.9 persen dan Eri Cahyadi 34.3 persen sedangkan pemilih yang merahasiakan jawaban sebanyak 6.0 persen dan undecided voters sebesar 7.8 persen," ujar Masduri.

Sementara itu, Mujiaman unggul 16.8 persen dari pesaingnya yakni Armuji. Di kategori ini, jumlah pemilih yang merahasiakan jawabannya dan belum menentukan pilihan lebih tinggi dari kandidat Walikota Surabaya yang mana masing-masih berjumlah 10.4 persen dan 11.4 persen. "Sama halnya dengan elektabilitas kandidat tunggal Wakil Walikota, tingkat elektabilitas Mujiaman berada di 47.5 persen lebih unggul dari Armuji yang meraih 30.7 persen," tutur Masduri.

Tambahan informasi, Poltracking Indonesia menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error +/- 2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei ini menjangkau 31 kecamatan di seluruh Kota Surabaya secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. (Baca: Bongkar Pabrik Sabu di Lombok Timur, Polisi Amankan Belasan Orang).

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu kelurahan terpilih.

Poltracking Indonesia sendiri adalah lembaga survei paling terpercaya di Indonesia. Ketika Pilpres 2019 lalu, lembaga binaan Hanta Yuda ini mengeluarkan survei yang hanya selisih 1 persen dari real count KPU.

Berdasarkan hasil Real Count KPU, pasangan kandidat Presiden-Wakil Presiden 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin (55,50 persen atau 85.607.362 suara) unggul atas pasangan kandidat 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno (44,50 persen atau 68.650.239 suara).

Rekapitulasi suara KPU RI tersebut mengkonfirmasi bahwa Poltracking akurat memprediksi hasil pemilu 2019. Selisih angka survei Poltracking Indonesia dan KPU RI hanya 1 persen. (Baca: 10 Tahun Menghilang, Baru Ketahuan Jadi TKW di Malaysia saat Meninggal).

Artinya, survei Poltracking Indonesia paling akurat dari sejumlah lembaga survei yang memprediksi hasil Pilpres 2019. Di mana survei Pilpres 2019 Poltracking Indonesia yang dilakukan pada 1-8 April 2019 ini memprediksi Jokowi-Ma’ruf (54,50 %) unggul dari Prabowo-Sandi (45,50%).

Ketepatan Poltracking memprediksi hasil Pilpres 2019 ini juga diakui Indonesia Watch for Democracy (IWD). “Survei Poltracking Indonesia tercatat paling akurat mendekati quick count dengan selisih hanya sebesar 0,45%,” kata Direktur Eksektif Indonesia Watch for Democracy (IWD) Endang Tirtana di Jakarta.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2112 seconds (0.1#10.140)