Jaringan Utilitas Hambat Pengerjaan Proyek Jalur Pedestrian Metro Tanjung
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pengerjaan proyek pembangunan jalur pedestrian Metro Tanjung Bunga tidak berjalan lancar. Jaringan utilitas perusahaan di bawah lahan proyek menghambat jalannya proyek tersebut.
Berdasarkan pantauan SINDOnews, kontraktor PT Nindya Karya juga telah memasang papan bicara yang menyebut ada beberapa lokasi tidak dapat dikerjakan lantaran terdapat jaringan utilitas.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar , Irwan Adnan mengaku telah berkoordinasi dengan PT Nindya Karya dan sementara melakukan identifikasi atas masalah yang menghambat jalannya proyek.
"Kalau itu terkendala dengan hal-hal yang krusial menurut kami, akan kita laporkan ke pimpinan," kata Irwan Adnan singkat.
Irwan tidak ingin ada pihak yang dirugikan dalam pengerjaan proyek prestisius ini, sehingga dibutuhkan solusi yang tepat agar proyek ini tetap berjalan tepat waktu dan tepat sasaran.
Bahkan pihaknya bersama Komisi C DPRD Kota Makassar sudah melakukan tinjauan lapangan dan melihat langsung kendala yang dihadapi. Tujuannya, untuk menghindari adanya penyimpangan dalam penyelesaian proyek.
"Kita tidak mau ada yang dirugikan, apalagi merugikan negara. Jadi kita akan bicarakan dan kita buatkan berita acara kendala apa yang dihadapi per hari. Sehingga bobot yang akan diselesaikan apabila ada deviasi di dalamnya itu akan kita bicarakan sesuai dengan aturan yang ada," beber Irwan.
Kendati demikian, kata Irwan, pengerjaan proyek senilai Rp127 miliar ini harus terus dikebut. Apalagi, sisa waktu pengerjaan kurang dari 50 hari. "Kita akan maksimalkan pekerjaan yang bisa kita lakukan selain yang ada masalahnya, supaya mencapai bobotnya," ucap dia.
Pj Wali Kota Makassar , Rudy Djamaluddin meyakini PT Nindya Karya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki strategi khusus dalam merampungkan proyek jalur pedestrian Metro Tanjung Bunga .
"Tinggal perlu sinergi dan komunikasi hambatan yang dihadapi. Kita berharap semoga semua berjalan lancar dan bisa rampung tepat waktu," harap dia.
Berdasarkan pantauan SINDOnews, kontraktor PT Nindya Karya juga telah memasang papan bicara yang menyebut ada beberapa lokasi tidak dapat dikerjakan lantaran terdapat jaringan utilitas.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar , Irwan Adnan mengaku telah berkoordinasi dengan PT Nindya Karya dan sementara melakukan identifikasi atas masalah yang menghambat jalannya proyek.
"Kalau itu terkendala dengan hal-hal yang krusial menurut kami, akan kita laporkan ke pimpinan," kata Irwan Adnan singkat.
Irwan tidak ingin ada pihak yang dirugikan dalam pengerjaan proyek prestisius ini, sehingga dibutuhkan solusi yang tepat agar proyek ini tetap berjalan tepat waktu dan tepat sasaran.
Bahkan pihaknya bersama Komisi C DPRD Kota Makassar sudah melakukan tinjauan lapangan dan melihat langsung kendala yang dihadapi. Tujuannya, untuk menghindari adanya penyimpangan dalam penyelesaian proyek.
"Kita tidak mau ada yang dirugikan, apalagi merugikan negara. Jadi kita akan bicarakan dan kita buatkan berita acara kendala apa yang dihadapi per hari. Sehingga bobot yang akan diselesaikan apabila ada deviasi di dalamnya itu akan kita bicarakan sesuai dengan aturan yang ada," beber Irwan.
Kendati demikian, kata Irwan, pengerjaan proyek senilai Rp127 miliar ini harus terus dikebut. Apalagi, sisa waktu pengerjaan kurang dari 50 hari. "Kita akan maksimalkan pekerjaan yang bisa kita lakukan selain yang ada masalahnya, supaya mencapai bobotnya," ucap dia.
Pj Wali Kota Makassar , Rudy Djamaluddin meyakini PT Nindya Karya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki strategi khusus dalam merampungkan proyek jalur pedestrian Metro Tanjung Bunga .
"Tinggal perlu sinergi dan komunikasi hambatan yang dihadapi. Kita berharap semoga semua berjalan lancar dan bisa rampung tepat waktu," harap dia.
(luq)