Animo Pendonor Masih Belum Normal, Blitar Krisis Darah Golongan A
loading...
A
A
A
BLITAR - Animo pendonor darah di PMI Kabupaten Blitar, sejak masa pandemi COVID-19 belum juga normal. Hingga saat ini jumlah pendonor rata-rata masih 500 orang/bulan. Bahkan kini tengah mengalami krisis persediaan darah golongan A. (Baca juga: Berpayung Terik Matahari, Ratusan Perawat Palembang Tepuk Tangan 56 Detik )
"Sementara sebelum pandemi COVID-19 rata-rata jumlah pendonor 700-800 orang/bulan," ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati kepada wartawan, Kamis (12/11/2020).
Faktor pandemi COVID-19 dengan pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat, diakui mempengaruhi animo pendonor dalam mendonorkan darah nya. Terutama dipengaruhi aturan sosial distancing atau menjaga jarak satu sama lain.
Tercatat pada Rabu (11/11/2020), jumlah persediaan golongan darah A di PMI tinggal 14 kantong. Kemudian golongan darah AB 15 kantong, golongan darah B 45 kantong dan golongan darah O 31 kantong. Sementara kebutuhan darah rata-rata setiap hari sebanyak 25 kantong. (Baca juga: Warga Magelang Gempar, Ada Awan Mirip Semar di Atas Merapi )
Tercatat sejak bulan Maret, kebutuhan darah rata-rata di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar, mencapai 300 kantong/bulan. "Saat ini kekurangan persediaan darah golongan A," kata Christie.
Tipisnya persediaan darah golongan A, sampai-sampai rumah sakit meminta sejumlah keluarga pasien yang memiliki golongan darah O menjadi pendonor pengganti. (Baca juga: Tolak Politik Uang, Massa Pengunjuk Rasa Ricuh dengan Bawaslu Sultra )
Menurut Christine segala daya telah diupayakan, termasuk ke daerah sekitar. Namun hasilnya tidak banyak membantu. Kondisi daerah lain hampir serupa. "Ada yang kehabisan persediaan darah . Ada yang menipis dan dipakai untuk kebutuhan sendiri," papar Christine.
Kendati dalam keadaan sulit, hingga saat ini petugas terus bersosialisasi, terutama kepada para pendonor untuk menyumbangkan darah nya. Petugas juga melakukan upaya jemput bola dengan mendatangi warga dan komunitas dari rumah ke rumah.
"Sementara sebelum pandemi COVID-19 rata-rata jumlah pendonor 700-800 orang/bulan," ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati kepada wartawan, Kamis (12/11/2020).
Faktor pandemi COVID-19 dengan pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat, diakui mempengaruhi animo pendonor dalam mendonorkan darah nya. Terutama dipengaruhi aturan sosial distancing atau menjaga jarak satu sama lain.
Tercatat pada Rabu (11/11/2020), jumlah persediaan golongan darah A di PMI tinggal 14 kantong. Kemudian golongan darah AB 15 kantong, golongan darah B 45 kantong dan golongan darah O 31 kantong. Sementara kebutuhan darah rata-rata setiap hari sebanyak 25 kantong. (Baca juga: Warga Magelang Gempar, Ada Awan Mirip Semar di Atas Merapi )
Tercatat sejak bulan Maret, kebutuhan darah rata-rata di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar, mencapai 300 kantong/bulan. "Saat ini kekurangan persediaan darah golongan A," kata Christie.
Tipisnya persediaan darah golongan A, sampai-sampai rumah sakit meminta sejumlah keluarga pasien yang memiliki golongan darah O menjadi pendonor pengganti. (Baca juga: Tolak Politik Uang, Massa Pengunjuk Rasa Ricuh dengan Bawaslu Sultra )
Menurut Christine segala daya telah diupayakan, termasuk ke daerah sekitar. Namun hasilnya tidak banyak membantu. Kondisi daerah lain hampir serupa. "Ada yang kehabisan persediaan darah . Ada yang menipis dan dipakai untuk kebutuhan sendiri," papar Christine.
Kendati dalam keadaan sulit, hingga saat ini petugas terus bersosialisasi, terutama kepada para pendonor untuk menyumbangkan darah nya. Petugas juga melakukan upaya jemput bola dengan mendatangi warga dan komunitas dari rumah ke rumah.
(eyt)