Pembelajaran Tatap Muka di Kota Palopo Belum Dapat Izin

Jum'at, 06 November 2020 - 16:27 WIB
loading...
Pembelajaran Tatap Muka di Kota Palopo Belum Dapat Izin
Wali Kota Palopo saat menerima pengurus PGRI Kota Palopo di SaokotaE. Pertemuan ini membahas rencana pembelajaran tatap muka di sekolah. Foto: Sindonews/Chaeruddin
A A A
PALOPO - Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo , belum mengizinkan dan membuka peluang pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara langsung pada semua tingkat sekolah.

Wali Kota Palopo, HM Judas Amir menyampaikan hal ini kepada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Palopo saat menggelar audiensi dan bersilaturahmi di Rumah Jabatan Wali Kota, SapkotaE, Jumat, (6/11/2020).



Wali Kota Palopo mengatakan, dirinya tidak ingi mengambil risiko, sebelum sekolah dan guru benar-benar siap baik secara fasilitas maupun kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan .

Terlebih saat ini kata dia, Kota Palopo masih berada dalam zona merah dimana telah diatur wilayah yang masuk zona merah tidak diizinkan melakukan pembelajaran tatap muka.

"Apresiasi dan terima kasih saya kepada teman-teman PGRI yang telah meminta pertimbangan kepada saya selalu Wali Kota Palopo terkait keinginan kita dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka," katanya.

"Ini merupakan kepedulian kita akan dunia pendidikan di Kota Palopo . Namun jujur saat ini saya belum bisa memberikan keputusan pelaksanaan tatap muka. Kehawatiran kita sama soal pendidikan namun perlu kita bersiap diri terlebih dahulu," lanjutnya.

Wali Kota pun menyarankan agar tenaga pendidik berinisiatif mendatangi alamat orang tua siswa untuk memberikan pemahaman sekaligus berdiskusi.



"Sampaikan bahwa saat ini di tengah kondisi ini, Wali Kota Palopo belum berani memberikan izin untuk melaksanakan proses pembelajaran tatap muka langsung dengan alasan kebaikan kita bersama," pintanya.

Dalam kesempatan ini, Ketua PGRI, Kartini Alwi mengatakan kehadiran PGRI menemui Wali Kota Palopo guna meminta saran rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Kota Palopo .

Dijelaskan Ketua PGRI, keinginan pelaksanaan pembelajaran tatap muka didorong rasa kepedulian akan nasib dunia pendidikan saat ini. Di mana pembelajaran secara online dinilai tidak efektif meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

"Selain itu, desain pembelajaran tatap muka langsung itu berdasarkan banyaknya keluhan masyarakat dan terlebih orang tua siswa siswi dan juga kurangnya fasilitas penunjang pelaksanaan lainnya," sebutnya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2559 seconds (0.1#10.140)