Twin Tower Dibangun 36 Lantai Berbiaya Rp1,9 Triliun Jadi Peradaban Baru Sulawesi Selatan

Rabu, 04 November 2020 - 17:25 WIB
loading...
Twin Tower Dibangun 36 Lantai Berbiaya Rp1,9 Triliun Jadi Peradaban Baru Sulawesi Selatan
Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah menyaksikan proses penandatanganan kontrak kerja pembangunan gedung Twin Tower, Rabu (4/11/2020). Foto: Istimewa.
A A A
MAKASSAR - Proyek Twin Tower atau menara kembar yang diinisiasi Pemprov Sulawesi Selatan bakal dimulai di kawasan Center Point of Indonesia (CPI). Groundbreaking direncanakan pekan ini, ditarget rampung 18 bulan ke depan.

Hal ini menyusul telah dilakukannya penandatanganan kontrak kerja konstruksi terintegrasi rancang bangun pembangunan Twin Tower antara PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) dengan PT Waskita Karya di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Rabu (4/11/2020).

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah menyaksikan prosesi penanda bakal dimulainya proyek strategis ini.

Nurdin Abdullah menjelaskan, Twin Tower ini digadang-gadang akan menjadi terkhusus Kota Makassar. Bahkan menjadi sebuah peradaban baru bagi Sulsel. Dalam perencanaannya, di gedung megah tersebut nantinya akan menjadi pusat layanan kantor pemerintahan, hingga sektor usaha bisnis dan jasa.

"Bangunan ini akan menjadi sebuah energi perubahan peradaban sistem kerja di pemerintahan. Lambang sinergitas. Pemerintah Sulsel akan bersatu di kantor yang megah," tutur Nurdin. (BACA JUGA: Pikat Konsumen Milenial, Pengusaha Properti Gencar Tebar Promo)

Seluruh kantor perangkat daerah lingkup Pemprov Sulsel yang selama ini tersebar di berbagai tempat, akan terintegrasi dalam satu kawasan di menara kembar tersebut. Kantor khusus bagi 24 kepala daerah juga disiapkan. Ruangan yang dimanfaatkan para bupati/wali kota ketika melakukan kunjungan kerja di Kota Makassar.

"Dengan kita bangun twin tower. Kita menyatu disitu semua baik eksekutif maupun legislatif, maupun bupati/wali kota itu akan ada tempat. Jadi sistem kordinasi kita lebih enak," papar dia.

Nilai investasi pembangunan twin tower mencapai Rp1,9 triliun. Menara kembar masing-masing berlantai 36 ini dibangun tanpa menggunakan APBD dan APBN. Proyek ini dibangun melalui sistem turn-key. Perusahaan milik negara sebagai pihak ketiga siap mengakomodir.

PT Waskita Karya (Persero) sebagai pengguna jasa, dengan PT Wika sebagai kontraktor. Sementara Perseroda Sulsel diketahui sebagai leading sector termasuk pengelola Twin Tower ke depan.

Nurdin mengaku, rencana pembangunan Twin Tower juga sudah dilaporkan ke Presiden RI Joko Widodo. Kata dia, orang nomor satu Indonesia itu mendukung penuh langkah yang direncanakan Pemprov Sulsel. (BACA JUGA: Sengketa Lahan di Perumahan Pakuwon Indah, Pakuwon Jati Angkat Bicara)

"Jadi murni business to business. Kenapa twin tower dibangun, karena di setiap kesempatan bapak Presiden terus memberikan arahan kepada kita sinergi-sinergi bangun kolabroasi dan bekerja terintegrasi," urai Nurdin.

Selain menjadi pusat layanan pemerintahan, proyek Twin Tower juga akan dilengkapi hotel hingga mall. Nurdin juga memastikan akan menyiapkan ruang publik untuk berakvitas masyarakat di kawasan tersebut.

Diketahui, penandatanganan kontrak kerja sama ini, dikakukan antara Direktur Utama PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda), Taufik Fachruddin bersama Senior Vice President Building Division PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Septiawan Andri Purwanto. Turut hadir Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani.

Nurdin Abdullah menargetkan, groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunannya akan dimulai pekan ini. "Tanggal 7 (November) akan groundbreaking, dan langsung membangun," tegasnya.

Sementara Senior Vice President Building Division PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Septiawan Andri Purwanto menambahkan, pihaknya segera melakukan persiapan. Pelaksanaan konstruksi diharapkan bisa dilakukan dalam waktu dekat. "Kita target 18 bulan pembangunan," ujarnya. (BACA JUGA: Persiapkan Modal Anda, Bakal Ada Proyek Properti Menjanjikan))

Dia menuturkan, menara kembar ini masing-masing 36 lantai. Untuk tower pertama, dikhususkan untuk perkantoran Pemprov Sulsel. Sementara tower lainnya, direncanakan diisi jajaran DPRD Sulsel, termasuk hotel.

"Yang kita desain kemarin untuk kantor pemprov ada di tower satu. DPRD ada di tower dua, dan hotel ada di atasnya," papar Septiawan.

Selain itu, akan dibangun mal atau retail. Letaknya di luar twin tower. Dari desain yang ada, posisi retail yang dimaksud ditempatkan mengelilingi menara berbentuk cincin. "Itu retail, yang ada di podium yang cincin di tengah," tandas dia.

Direktur Utama PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda), Taufik Fachruddin mengemukakan, proyek Twin Tower dibangun di atas lahan reklamasi CPI dengan luas lahan mencapai 8 hektare. Dia berharap, proyek ini berjalan lancar dengan nilai investasi Rp1,9 triliun

"Kita punya target 18 bulan. Tapi mungkin maksimal sampai 20 bulan. Kemudian setelah itu ada namanya tahap comissioning pemeliharaan setahun untuk menilai apa yang kurang," sebut Taufik.
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2015 seconds (0.1#10.140)