Berurai Air Mata, Ibu Ini Berani Adang Genk Moge yang dengan Brutal Aniaya Intel Kodim
loading...
A
A
A
BUKITTINGGI - Kemunculan seorang ibu untuk melerai, dan memohon agar rombongan pengendara motor gede (Moge) dari Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter (HOG SBC), mengentikan penganiayaan terhadap dua prajurit TNI AD dari Kodim 0304/Agam, di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (30/10/2020) viral di media sosial. (Baca juga: Pengacara Anggota Moge yang Aniaya Intel Kodim: Keributan Akibat Pengadangan )
Setelah berkali-kali memohon, bahkan menangis pada para pelaku pengeroyokan, akhirnya berhasil menghentikan penganiayaan brutal yang dilakukan para pengemudi moge tersebut. Aksi berani seorang ibu bernama Sri Harlina (57) yang berhasil membuat korban terhindar dari cidera yang lebih parah ini mendapat apresiasi dari Komandan Kodim 0304/Agam, dan masyarakat.
Dalam rekaman CCTV, terilah aksi heroik ibu tersebut di tengah kebrutalan genk moge di Jalan Hamka, Simpang Tarok, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (30/10/2020). Ibu ini dengan berani merangsek masuk ke tengah keributan dan mencoba melindungi korban.
Bahkan, ibu yang akrab disapa Lin ini juga dengan berani mengadang para pelaku yang memiliki badan tegap, dan sudah mengepung korban. Satu korban yang sudah meringkuk di tanah masih saja ditendang dengan brutal. (Baca juga: Masih Berusia 16 Tahun, Anggota Genk Moge Penganiaya Intel Kodim Didampingi Ortu )
Aksi heroik ibu ini sempat berhasil menggagalkan pemukulan yang sudah dilayangkan oleh pelaku ke arah kepala korban. Kebrutalan para pelaku belum berhenti, dan berhasil memukul korban yang sudah coba dilindungi oleh polsi serta warga lain di lokasi.
Ibu ini pun kembali memohon, bahkan hingga menangis agar pelaku menghentikan aksinya. Tangisan ibu berhasil membuat beberapa pelaku mundur. Sementara pelaku lain mengejar korban yang sudah diamankan polisi ke dalam toko. Ibu tersebut tak tinggal diam, dia masuk toko dan melindungi korban hingga berhasil menyuruh para pelaku pergi meninggalkan lokasi.
Aksi heroik ini terekam kamera CCTV yang ada di di luar dan di dalam toko. Dari penelusuran, emak-emak yang jadi pahlawan ini ternyata adalah warga Kayu Gadih, Kelurahan Jambu Aia, Nagari Taluak, Kabupaten Agam.
Menurut Lin, saat itu ia kebetulan sedang berada di lokasi kejadian, karena melihat ada keributan, secara spontan ia mencoba melerai, namun aksi brutal para pelaku semakin menjadi-jadi. (Baca juga: Mulai Besok Produk Prancis Hilang Dari Pasaran di Karawang )
Didasari rasa belas kasihan terhadap korban, dan sang ibu yang menganggap rombongan moge adalah juga anak-anaknya yang sedang nakal-nakalnya, membuatnya sepenuh hati menghentikan keributan itu tanpa rasa takut sedikitpun.
"Awalnya saya kira kecelakaan, ternyata tiba-tiba ada yang berusaha mengeroyok. Karena kasihan dan rasa sayang gitulah saya bilang 'sayang pak, sudah pak, jangan-jangan, mohon pak, mohon pak, sudah pak sudah, berangkat pak berangkat', waktu itu saya tidak takut, Insyallah Tuhan melindungi," ujarnya.
"Mereka memang beringas tapi karena rasa sayang saya, itu harga diri orang, kalau diterusakan harga diri korban kan akan jatuh. Saya melihat ada pelakunya yang anak-anak, yang terakhir itu rambutnya putih, makanya saya panggil bapak. Kata saya 'sudah pak sudah, berangkat pak berangkat, karena sudah tua masak kelakuan seperti itu sudah pak kata saya'," imbuhnya.
Sementara, Komandan Kodim 0304/Agam, Letkol ARH Yosip Brozti Dadi mengaku, sangat berterimakasih atas tindakan yang dilakukan Iin. "Saya mengucapkan terimakasih, karena kemarin pada saat di TKP, Bu Lin secara reflek sengaja berhenti di situ, karena melihat kejadian beliau berhenti dan melerai," ujarnya.
Dia mengatakan, berkat rasa belas kasih dan sayang ibu, akhirnya aksi penganiayaan tersebut bisa dihentikan, dan dua anggota intel Kodim 0304/Agam, dapat terhindar dari cidera yang lebih parah. (Baca juga: Ada yang Positif COVID-19, Ganjar Sentil Cakada Dangdutan Tanpa Masker )
Selian Lin, dalam video CCTV tersebut, terlihat ada anggota Polantas dan beberapa warga yang mencoba ikut mengentikan aksi penganiayaan brutal tersebut. Akibat peganiayaan ini, korban yang merupakan anggota intel Kodim 0304/Agam mengalami luka dan dirawat di rumah sakit tentara.
Hingga Rabu (3/11/2020) sore, Polres Bukittinggi, telah menetapkan lima orang anggota HOG SBC sebagai pelaku penganiayaan, dengan status empat orang sebagai tersangka, yakni MS (49); HS (48); J alias HD (26); dan TR (33). Sedangkan satu pelaku berstatus anak yang berurusan dengan hukum (ABH), berinisial BSA yang masih berusia 16 tahun dan berstatus sebagai pelajar.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, para tersangka ditahan di Rutan Polres Bukittinggi. Tersangka dijerat pasal 170 junto pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. (Baca juga: Pecatan Brimob Ini Berniat Bunuh Aiptu Robin Secara Brutal )
Setelah berkali-kali memohon, bahkan menangis pada para pelaku pengeroyokan, akhirnya berhasil menghentikan penganiayaan brutal yang dilakukan para pengemudi moge tersebut. Aksi berani seorang ibu bernama Sri Harlina (57) yang berhasil membuat korban terhindar dari cidera yang lebih parah ini mendapat apresiasi dari Komandan Kodim 0304/Agam, dan masyarakat.
Dalam rekaman CCTV, terilah aksi heroik ibu tersebut di tengah kebrutalan genk moge di Jalan Hamka, Simpang Tarok, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (30/10/2020). Ibu ini dengan berani merangsek masuk ke tengah keributan dan mencoba melindungi korban.
Bahkan, ibu yang akrab disapa Lin ini juga dengan berani mengadang para pelaku yang memiliki badan tegap, dan sudah mengepung korban. Satu korban yang sudah meringkuk di tanah masih saja ditendang dengan brutal. (Baca juga: Masih Berusia 16 Tahun, Anggota Genk Moge Penganiaya Intel Kodim Didampingi Ortu )
Aksi heroik ibu ini sempat berhasil menggagalkan pemukulan yang sudah dilayangkan oleh pelaku ke arah kepala korban. Kebrutalan para pelaku belum berhenti, dan berhasil memukul korban yang sudah coba dilindungi oleh polsi serta warga lain di lokasi.
Ibu ini pun kembali memohon, bahkan hingga menangis agar pelaku menghentikan aksinya. Tangisan ibu berhasil membuat beberapa pelaku mundur. Sementara pelaku lain mengejar korban yang sudah diamankan polisi ke dalam toko. Ibu tersebut tak tinggal diam, dia masuk toko dan melindungi korban hingga berhasil menyuruh para pelaku pergi meninggalkan lokasi.
Aksi heroik ini terekam kamera CCTV yang ada di di luar dan di dalam toko. Dari penelusuran, emak-emak yang jadi pahlawan ini ternyata adalah warga Kayu Gadih, Kelurahan Jambu Aia, Nagari Taluak, Kabupaten Agam.
Menurut Lin, saat itu ia kebetulan sedang berada di lokasi kejadian, karena melihat ada keributan, secara spontan ia mencoba melerai, namun aksi brutal para pelaku semakin menjadi-jadi. (Baca juga: Mulai Besok Produk Prancis Hilang Dari Pasaran di Karawang )
Didasari rasa belas kasihan terhadap korban, dan sang ibu yang menganggap rombongan moge adalah juga anak-anaknya yang sedang nakal-nakalnya, membuatnya sepenuh hati menghentikan keributan itu tanpa rasa takut sedikitpun.
"Awalnya saya kira kecelakaan, ternyata tiba-tiba ada yang berusaha mengeroyok. Karena kasihan dan rasa sayang gitulah saya bilang 'sayang pak, sudah pak, jangan-jangan, mohon pak, mohon pak, sudah pak sudah, berangkat pak berangkat', waktu itu saya tidak takut, Insyallah Tuhan melindungi," ujarnya.
"Mereka memang beringas tapi karena rasa sayang saya, itu harga diri orang, kalau diterusakan harga diri korban kan akan jatuh. Saya melihat ada pelakunya yang anak-anak, yang terakhir itu rambutnya putih, makanya saya panggil bapak. Kata saya 'sudah pak sudah, berangkat pak berangkat, karena sudah tua masak kelakuan seperti itu sudah pak kata saya'," imbuhnya.
Sementara, Komandan Kodim 0304/Agam, Letkol ARH Yosip Brozti Dadi mengaku, sangat berterimakasih atas tindakan yang dilakukan Iin. "Saya mengucapkan terimakasih, karena kemarin pada saat di TKP, Bu Lin secara reflek sengaja berhenti di situ, karena melihat kejadian beliau berhenti dan melerai," ujarnya.
Dia mengatakan, berkat rasa belas kasih dan sayang ibu, akhirnya aksi penganiayaan tersebut bisa dihentikan, dan dua anggota intel Kodim 0304/Agam, dapat terhindar dari cidera yang lebih parah. (Baca juga: Ada yang Positif COVID-19, Ganjar Sentil Cakada Dangdutan Tanpa Masker )
Selian Lin, dalam video CCTV tersebut, terlihat ada anggota Polantas dan beberapa warga yang mencoba ikut mengentikan aksi penganiayaan brutal tersebut. Akibat peganiayaan ini, korban yang merupakan anggota intel Kodim 0304/Agam mengalami luka dan dirawat di rumah sakit tentara.
Hingga Rabu (3/11/2020) sore, Polres Bukittinggi, telah menetapkan lima orang anggota HOG SBC sebagai pelaku penganiayaan, dengan status empat orang sebagai tersangka, yakni MS (49); HS (48); J alias HD (26); dan TR (33). Sedangkan satu pelaku berstatus anak yang berurusan dengan hukum (ABH), berinisial BSA yang masih berusia 16 tahun dan berstatus sebagai pelajar.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, para tersangka ditahan di Rutan Polres Bukittinggi. Tersangka dijerat pasal 170 junto pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. (Baca juga: Pecatan Brimob Ini Berniat Bunuh Aiptu Robin Secara Brutal )
(eyt)