Polesan Gizi Kedelai di Pusaran Kelompok Urban
loading...
A
A
A
Berbagai lompatan pun dilakukan. Wali Kota Surabaya , Tri Rismaharini sempat kelimpungan ketika banyaknya angka penularan COVID-19 di Surabaya . Epicentrum virus yang awalnya di Jakarta pindah ke Surabaya . Balai kota pun diubah menjadi dapur umum yang tiap hari mengolah berbagai rempah asli Indonesia untuk dijadikan minuman seperti pokak dan sari kedelai.
Minuman itu tiap hari dibagikan ke berbagai warga di wilayah masing-masing. Pembagian itu juga disertai dengan telor rebus yang diharapkan bisa menjaga imunitas warga. "Kami terus bagikan sampai sekarang, selain ke orang yang melakukan isolasi mandiri, juga ke para lansia serta kelompok rentan lainnya," kata wali kota yang akrab disapa Risma ini.
(Baca juga: Sinergi Bergizi Bersama UMKM Menjaga Ekonomi )
Kini, perlahan Surabaya mampu keluar dari zona merah penularan COVID-19 . berbagai upaya yang sudah dilakukan, termasuk memberikan asupan makanan bergizi bagi warga kota menjadi pembeda untuk bisa terbebas dari penularan.
Pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Rimbawan menuturkan, kandungan gizi kedelai mengandung protein sebanyak 36-56% dari berat keringnya. Apalagi kedelain merupakan sumber protein tang memiliki kualitas baik. "Beberapa penelitian menunjukan bahwa mengkonsumsi protein kedelai berhubungan dengan penurunan kadar kolesterol," katanya.
Selain itu, kedelai juga mengandung serat yang cukup. Serat yang terkandung dalam kedelai bisa difermentasi oleh bakteri kolon dan membantu pembentukan short-chain fatty acid (SCFAs). "Jadi kandungannya bisa meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi risiko kanker kolon," sambungnya.
Tak heran, katanya, kedelai bisa meningkatkan imunitas. Bahkan, kandungan gizi kedelai juga bisa meningkatkan vitamin dan mineral. Semua itu diperoleh dalam kandungan kedelai yang memiliki sifat molibdenum atau berfungsi sebagai kofaktor beberapa jenis enzim penting.
" Kedelai juga membentuk vitamin K yang terkandung dalam legumes atau phyllaquinone yang memegang peranan penting dalam pembekuan darah," jelasnya. (Baca juga: Drama Resolusi Jihad, Penampilan Spesial di Hari Santri )
Konsumsi kedelai juga memberikan manfaat besar bagi kelompok lansia maupun sektor rentan lainnya. Semua itu tak lepas dari efek ketika mengkonsumsi kedelai yang bisa menurunkan risiko osteoporosis pada wanita yang telah mengalami menopause. Para penderita penyakit komorbit juga bisa memaksimalkan kedelai . Apalagi angka kematian COVID-19 disebabkan penyakit penyerta atau komorbid yang diderita.
" Kedelai bisa menurunkan risiko penyakit jantung, risiko kanker payudara dan prostat. Serta mengontrol berat badan dan kesehatan kulit," sambungnya.
Minuman itu tiap hari dibagikan ke berbagai warga di wilayah masing-masing. Pembagian itu juga disertai dengan telor rebus yang diharapkan bisa menjaga imunitas warga. "Kami terus bagikan sampai sekarang, selain ke orang yang melakukan isolasi mandiri, juga ke para lansia serta kelompok rentan lainnya," kata wali kota yang akrab disapa Risma ini.
(Baca juga: Sinergi Bergizi Bersama UMKM Menjaga Ekonomi )
Kini, perlahan Surabaya mampu keluar dari zona merah penularan COVID-19 . berbagai upaya yang sudah dilakukan, termasuk memberikan asupan makanan bergizi bagi warga kota menjadi pembeda untuk bisa terbebas dari penularan.
Pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Rimbawan menuturkan, kandungan gizi kedelai mengandung protein sebanyak 36-56% dari berat keringnya. Apalagi kedelain merupakan sumber protein tang memiliki kualitas baik. "Beberapa penelitian menunjukan bahwa mengkonsumsi protein kedelai berhubungan dengan penurunan kadar kolesterol," katanya.
Selain itu, kedelai juga mengandung serat yang cukup. Serat yang terkandung dalam kedelai bisa difermentasi oleh bakteri kolon dan membantu pembentukan short-chain fatty acid (SCFAs). "Jadi kandungannya bisa meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi risiko kanker kolon," sambungnya.
Tak heran, katanya, kedelai bisa meningkatkan imunitas. Bahkan, kandungan gizi kedelai juga bisa meningkatkan vitamin dan mineral. Semua itu diperoleh dalam kandungan kedelai yang memiliki sifat molibdenum atau berfungsi sebagai kofaktor beberapa jenis enzim penting.
" Kedelai juga membentuk vitamin K yang terkandung dalam legumes atau phyllaquinone yang memegang peranan penting dalam pembekuan darah," jelasnya. (Baca juga: Drama Resolusi Jihad, Penampilan Spesial di Hari Santri )
Konsumsi kedelai juga memberikan manfaat besar bagi kelompok lansia maupun sektor rentan lainnya. Semua itu tak lepas dari efek ketika mengkonsumsi kedelai yang bisa menurunkan risiko osteoporosis pada wanita yang telah mengalami menopause. Para penderita penyakit komorbit juga bisa memaksimalkan kedelai . Apalagi angka kematian COVID-19 disebabkan penyakit penyerta atau komorbid yang diderita.
" Kedelai bisa menurunkan risiko penyakit jantung, risiko kanker payudara dan prostat. Serta mengontrol berat badan dan kesehatan kulit," sambungnya.