Drama Resolusi Jihad, Penampilan Spesial di Hari Santri

Kamis, 22 Oktober 2020 - 10:45 WIB
loading...
Drama Resolusi Jihad, Penampilan Spesial di Hari Santri
Drama resolusi jihad akan menjadi rangkaian perayaan Hari Santri di Kota Pahlawan. Foto/SINDONews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Penampilan parade seni budaya yang akan digelar nanti malam menampilkan drama spesial di Hari Santri . Semua Forkopimda Kota Surabaya akan tampil dalam drama kolosal Resolusi Jihad Fisabilillah, Kamis (22/10/2020).

Para Forkopimda itu sudah mulai kemarin menjalani latihan. Mereka latihan di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, kemudian malamnya langsung latihan di Tugu Pahlawan. Mereka dilatih langsung oleh Herry Lentho, seorang seniman sekaligus sutradara dalam drama Resolusi Jihad Fisabilillah itu.

(Baca juga: Peringatan Hari Santri, Kolaborasi Umara dan Ulama Jadi Kunci )

Herry Lentho mengajari satu persatu peran Forkopimda, mulai dari Kajari Surabaya yang harus membacakan teks Resolusi Jihad dengan lantang dan menggelegar, Wali Kota SUrabaya Tri Rismaharini yang harus mengkomandoi dapur umum untuk para pejuang dan para Kapolres yang nantinya akan mengingatkan kembali sejarah lahirnya Polri.

Saat itu, Herry Lentho juga memberikan kebebasan kepada Wali Kota Surabaya pada saat berkomunikasi di atas panggung. Bahkan, ia juga diminta untuk menyampaikan wejangan dan nasihan kemerdekaan kepada masyarakat.

(Baca juga: Polda Jatim Periksa Anggota Polisi Tembak Sipil di Hotel Situbondo )

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Antiek Sugiharti mengatakan, Parade Seni Budaya 2020 kali ini, sengaja menghadirikan bintang tamu Forkompimda secara khusus untuk menghibur masyarakat. Selain itu, ia memastikan untuk pembagian peran masing-masing pemain, menyesuaikan dengan tokoh yang ada di dalam lakon tersebut.

“Mulai dari Pak Kapolres dan Bu Kapolres sebagai polisi istimewa. Kemudian Pak Kajari dan Pak Danrem sebagai Kiai Wahab dan Bung Tomo. Pada saat latihan sudah kami bagi dan beliau-beliau mendalami karakter tersebut,” Antiek Sugiharti.

Ia melanjutkan, cerita dari pementasan Resolusi Jihad ini merupakan sejarah yang terdapat di Kota Pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Tidak hanya itu, Antiek menyebut pementasan ini juga menandai sebagai hari lahirnya Polisi RI dari cikal Bakal Muhammad Yasin. “Sehingga dari situlah mungkin kami juga hadirkan pasukan dari kepolisian untuk ikut menyemarakkan,” sambungnya.

(Baca juga: Kyai Haji Sukri Zarkasyi Akan Dimakamkan di Desa Gontor Ponorogo )

Menariknya, Antiek menegaskan sebenarnya kolaborasi ini sangat menarik dan baru bagi masyarakat. Sebab, tidak hanya melibatkan para seniman saja dipanggung pementasan, tetapi para pejabat ikut bersama-sama memberi suguhan yang menarik dan mengedukasi bagi warganya.

“Jadi selain menghibur yang lebih ditekankan adalah sisi edukasi kepada masyarakat. Kemudian ini sealgus menghargai para pahlawan berjuang dari berbagai sudut pandang mereka. Mulai dari sisi agama hingga nilai-nilai kemasyarakatannya,” katanya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1760 seconds (0.1#10.140)