Kaki Terbakar, Eko Terus Pakai Celana Panjang Usai Membunuh dan Membakar Yulia

Senin, 26 Oktober 2020 - 22:04 WIB
loading...
Kaki Terbakar, Eko Terus Pakai Celana Panjang Usai Membunuh dan Membakar Yulia
Tersangka Eko Prasetyo saat menjalani pra rekontruksi di lokasi pembunuhan di kandang ayam yang berlokasi di Desa Puhgogor, Bendosari, Sukoharjo, Senin (26/10/2020) petang. Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SUKOHARJO - Tersangka Eko Prasetyo (30) sempat berupaya menyembunyikan kakinya yang terluka setelah menghabisi dan membakar Yulia (42) di dalam mobil Daihatsu Xenia di Desa Sugihan, Bendosari, Sukoharjo, Jateng. Pria beranak dua ini terus memakai celana panjang agar kakinya yang mengalami luka bakar tidak diketahui orang lain.

Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan, pelaku sempat kebingungan setelah membunuh Yulia yang beralamatkan di Solo namun dalam keseharian tinggal di Wonogiri. Sehingga, pelaku berupaya membakar korban di mobil Daihatsu Xenia. “Dia selalu memakai celana panjang, ikut terbakar pada saat membakar,” kata Bambang Yugo Pamungkas usai pra rekontruksi terkait kasus itu, Senin (26/10/2020) petang. (Baca juga: Suami Yulia Minta Pelaku yang Membunuh dan Membakar Istrinya Dihukum Mati)

Mobil dibakar dengan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite. BBM diperoleh dari bahan bakar di penggilingan padi yang dimiliki pelaku. Setelah melakukan pembunuhan, Eko Prasetyo yang tinggal di Desa Puhgogor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo sempat beraktivitas seperti biasa. (Baca juga: Keluarga Tak Menyangka, Eko Pembunuh Wanita di Mobil yang Terbakar)

Seperti mengantar jemput anak, tidur, dan memperbaiki internet sebelum akhirnya ditangkap polisi. Selain beternak ayam petelur dari kerjasama bisnis dengan korban, dalam keseharian pelaku juga bekerja memasang wifi internet.

Lebih jauh Kapolres mengungkapkan, selain urusan bisnis, motif dalam kasus itu pelaku juga ingin mengusai barang korban. Sebab pelaku mengambil uang tunai Rp8 juta yang dibawa korban serta melakukan transfer uang Rp15 juta yang ditransfer dari m-banking korban ke rekening pelaku.

"Sejauh ini jumlah tersangka satu orang dengan beberapa saksi kunci," terangnya. Dari pra rekontruksi, korban tewas dihabisi di area kandang ayam yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah pelaku.

Hal itu dapat dilihat dalam pra rekontruksi, pelaku memukul kepala korban tiga kali. Namun ketika tubuh Yulia masih bergerak saat diletakkan di bagian belakang mobil, pelaku kembali memukul kepala korban dengan linggis hingga empat kali hingga akhirnya benar benar tak bergerak lagi.

Sehingga ketika korban di dalam mobil yang dibakar, kondisinya diduga kuat sudah dalam keadaan tak bernyawa. Setelah menghabisi korban, pelaku sempat kebingungan. Ia kebingungan mau diapakan jenazah korban dan akhirnya muncul ide untuk dibakar.

Barang bukti yang diamankan dalam kasus itu antara lain linggis yang dipakai untuk memukul korban, lakban dan gergaji. Untuk meninggalkan jejak kala itu, pelaku juga sempat membuang HP korban di Sungai Serenan.

Dalam kasus ini, pelaku diduga sudah merencanakan aksinya. Sebab sejak sehari sebelum melakukan aksi pembunuhan pada Selasa (20/10/2020) lalu, pelaku sudah menyiapkan linggis dan lakban. Selama ini, pelaku sudah memiliki banyak hutang. "Saat di dalam kandang ayam, korban sempat menanyakan kenapa mundur panennya," urainya.

Korban kemudian meminta uang Rp100 juta untuk dikembalikan. Pada saat hari pembunuhan, Korban datang pukul 17.00 WIB. Sementara dalam pra rekontruksi yang digelar Polres Sukoharjo Senin (26/10/2029) sore, pelaku melakukan 20 adegan di 7 tujuh tempat kejadian perkara (TKP) di kandang ayam dan rumah pelaku.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2229 seconds (0.1#10.140)