Penerapan PSBB Membuat Konsumsi Listrik di DKI Turun 20%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah maraknya sorotan masyarakat atas tagihan listrik yang membengkak, sepanjang April kemarin PT PLN mencatatakan penurunan konsumsi listrik di DKI sebesar 20%. PLN Disjaya melaporkan penurunan itu akibat kebijakan berkegiatan di rumah serta pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Jadi konsumsi listrik wilayah Jakarta mengalami penurunan. Penurunan didominasi oleh sektor bisnis dan pusat perbelanjaan," ujar General Manager PLN Disjaya Ikhsan Asaad, di Jakarta, Kamis (7/5/2020). ( Baca:Pemerintah Batalkan Penerbitan Surat Utang Corona )
Menurut dia penurunan konsumsi listrik di sektor bisnis dan pusat perbelanjaan sebesar 60%. Namun di sisi lain konsumsi listrik rumah tangga meningkat sebesar 6%.
"Peningakatan konsumsi listrik rumah tangga disebabkan karena kebijakan PSBB serta berkegiatan di rumah. Jadi kan sekarang itu mayoritas bekerja dari rumah dan belajar di rumah sehingga konsumsi meningkat," kata dia.
Meki begitu, kenaikan konsumsi rumah tangga tidak sebanding dengan turunnya konsumsi sektor bisnis dan pusat belanja. "Walaupun terjadi peningkatan dari sisi rumah tangga tapi tidak sebanding dengan penurunan di sektor lainnya," ucapnya.
"Jadi konsumsi listrik wilayah Jakarta mengalami penurunan. Penurunan didominasi oleh sektor bisnis dan pusat perbelanjaan," ujar General Manager PLN Disjaya Ikhsan Asaad, di Jakarta, Kamis (7/5/2020). ( Baca:Pemerintah Batalkan Penerbitan Surat Utang Corona )
Menurut dia penurunan konsumsi listrik di sektor bisnis dan pusat perbelanjaan sebesar 60%. Namun di sisi lain konsumsi listrik rumah tangga meningkat sebesar 6%.
"Peningakatan konsumsi listrik rumah tangga disebabkan karena kebijakan PSBB serta berkegiatan di rumah. Jadi kan sekarang itu mayoritas bekerja dari rumah dan belajar di rumah sehingga konsumsi meningkat," kata dia.
Meki begitu, kenaikan konsumsi rumah tangga tidak sebanding dengan turunnya konsumsi sektor bisnis dan pusat belanja. "Walaupun terjadi peningkatan dari sisi rumah tangga tapi tidak sebanding dengan penurunan di sektor lainnya," ucapnya.
(ihs)