Produksi Ikan Laut di Blitar Diprediksi Amblek, Ini Sebabnya
loading...
A
A
A
BLITAR - Produksi ikan laut di Kabupaten Blitar tahun ini diperkirakan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Hingga pertengahan Oktober ini, hasil tangkapan ikan masih 2.790 ton. Sementara pada 2019, total produksi ikan laut selama setahun mencapai 5.978 ton.
"Prediksinya tahun ini tidak bisa sebanyak tahun kemarin," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Adi Andaka kepada wartawan Senin (19/9/2020). Produksi ikan laut Kabupaten Blitar berasal dari laut selatan. Diantaranya pantai Tambakrejo, Pantai Serang, Pantai Pehpulo, Pantai Pasur, Pantai Molang dan Pantai Jolosutro.
(Baca juga: Jenazah Pasien COVID-19 di Jember Disalatkan di Tengah Jalan Raya )
Selain kawasan penghasil ikan, hampir seluruh pantai selatan di Kabupaten Blitar juga menjadi kawasan wisata bahari. Hanya saja karena pandemi COVID-19, banyak wisata pantai yang sempat ditutup. "Produksi ikan terbesar tetap Pantai Tambakrejo," tambah Adi Andaka.
Karena faktor cuaca buruk dan gelombang besar, kata Adi Andaka, beberapa bulan terakhir ini banyak nelayan yang berhenti melaut. Sementara dalam setahun mereka biasanya berburu ikan selama 7-8 bulan. "Akibatnya hasil tangkapan juga turun," terang Adi Andaka.
(Baca juga: Gara-gara Terlambat Datang, 5 Calon ASN di Gresik Gagal Dilantik )
Sesuai data yang masuk di dinas peternakan dan perikanan, jumlah total nelayan Kabupaten Blitar sebanyak 1.377 orang. Diluar itu adalah nelayan luar daerah yang menangkap ikan di perairan Kabupaten Blitar. Kemudian juga orang orang yang menangkap ikan sebagai sambilan.
"Status nelayan dibuktikan dengan KTP," kata Adi Andaka. Menurut Adi Andaka, dengan banyak nelayan yang tidak melaut karena cuaca buruk, pihaknya mengisi waktu luang tersebut dengan menggelar pelatihan.
Di antaranya pelatihan ketrampilan membuat olahan, budidaya udang vaname, atau budidaya garam. "Terutama kepada istri istri nelayan. Dan sesuai perundangan ini kewajiban kami (memberikan pelatihan ketrampilan)," pungkas Adi Andaka.
"Prediksinya tahun ini tidak bisa sebanyak tahun kemarin," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Adi Andaka kepada wartawan Senin (19/9/2020). Produksi ikan laut Kabupaten Blitar berasal dari laut selatan. Diantaranya pantai Tambakrejo, Pantai Serang, Pantai Pehpulo, Pantai Pasur, Pantai Molang dan Pantai Jolosutro.
(Baca juga: Jenazah Pasien COVID-19 di Jember Disalatkan di Tengah Jalan Raya )
Selain kawasan penghasil ikan, hampir seluruh pantai selatan di Kabupaten Blitar juga menjadi kawasan wisata bahari. Hanya saja karena pandemi COVID-19, banyak wisata pantai yang sempat ditutup. "Produksi ikan terbesar tetap Pantai Tambakrejo," tambah Adi Andaka.
Karena faktor cuaca buruk dan gelombang besar, kata Adi Andaka, beberapa bulan terakhir ini banyak nelayan yang berhenti melaut. Sementara dalam setahun mereka biasanya berburu ikan selama 7-8 bulan. "Akibatnya hasil tangkapan juga turun," terang Adi Andaka.
(Baca juga: Gara-gara Terlambat Datang, 5 Calon ASN di Gresik Gagal Dilantik )
Sesuai data yang masuk di dinas peternakan dan perikanan, jumlah total nelayan Kabupaten Blitar sebanyak 1.377 orang. Diluar itu adalah nelayan luar daerah yang menangkap ikan di perairan Kabupaten Blitar. Kemudian juga orang orang yang menangkap ikan sebagai sambilan.
"Status nelayan dibuktikan dengan KTP," kata Adi Andaka. Menurut Adi Andaka, dengan banyak nelayan yang tidak melaut karena cuaca buruk, pihaknya mengisi waktu luang tersebut dengan menggelar pelatihan.
Di antaranya pelatihan ketrampilan membuat olahan, budidaya udang vaname, atau budidaya garam. "Terutama kepada istri istri nelayan. Dan sesuai perundangan ini kewajiban kami (memberikan pelatihan ketrampilan)," pungkas Adi Andaka.
(msd)