Atasi Gangguan Siber, Jogjaprov CSIRT Diluncurkan

Kamis, 15 Oktober 2020 - 08:42 WIB
loading...
Atasi Gangguan Siber, Jogjaprov CSIRT Diluncurkan
Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian saat launching Jogja Prov CSIRT secara virtual. FOTO: Istimewa
A A A
YOGYAKARTA - Perkembangan teknologi informasi juga berimbas munculnya kejahatan dunia maya atau kejahatan siber . Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pun bergerak cepat untuk menanggulangi dengan program Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

DIY , menjadi provinsi ke 8 yang dijadikan pilot project CSIRT tersebut. Launching program ini digelar hari ini (14/10 /2020) di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta.(Baca juga : Waspada Kejahatan Digital )

Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian dalam paparan secara secara virtual menyebutkan, pembentukan CSIRT merupakan salah satu program prioritas nasional (major project) yang dituangkan dalam Perpres No 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024.

Pada tahun 2020 ini, akan dibentuk sebanyak 15 CSIRT yang tersebar di Kementerian, Lembaga, dan Daerah. "DIY masuk dalam target prioritas nasional tersebut," terangnya Kamis (14/10/2020).

Dijelaskannya, pemilihan itu didasarkan hasil pengukuran tingkat maturitas penanganan insiden keamanan siber di masing-masing instansi pemerintah. Jogjaprov CSIRT lanjutnya, merupakan CSIRT kedelapan yang dibentuk.

"Sebelumnya CSIRT Provinsi Jawa Timur, CSIRT Provinsi Sumatera Barat, CSIRT Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, CSIRT Provinsi Gorontalo, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Jawa Tengah," katanya.(Baca juga : Beredar Video Pelempar Molotov Cafe Legian Malioboro hingga Terbakar )

Dilanjutkannya, CSIRT merupakan organisasi atau tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber. CSIRT terdiri atas CSIRT Nasional (BSSN), CSIRT Sektoral pada pemerintahan, infrastruktur informasi kritikan nasional, dan privat serta CSIRT Organisasi.

Beberapa tugas penting di antaranya membangun, mengoordinasikan, mengolaborasikan dan mengoperasionalkan sistem mitigasi, manajemen krisis, penanggulangan dan pemulihan terhadap insiden keamanan siber pada sektor pemerintah.

Kemudian membangun kerja sama dalam rangka penanggulangan dan pemulihan insiden keamanan siber pada sektor pemerintah, membangun kapasitas sumber daya penanggulangan dan pemulihan insiden keamanan siber pada sektor pemerintah dan mendorong pembentukan CSIRT pada sektor pemerintah.

"Launching Jogja Prov CSIRT ini juga merupakan wujud nyata kolaborasi dan sinergi, karena sejatinya CSIRT tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan partisipasi aktif semua pihak dalam menyelesaikan insiden secara cepat dan efektif," beber Hinsa.

Dengan Pembentukan CSIRT ini kata dia, diharapkan akan dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Pemda DIY dalam menyelenggarakan keamanan siber di sektor Pemerintah. Selain itu, CSIRT ini diharapkan bisa mendukung terwujudnya ruang siber yang aman dan kondusif sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi digital untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY, Rony Primanto Hari mengatakan, mengakui saat ini banyak informasi serangan di dunia maya termasuk peretasan situs milik Pemda. Dengan demikian upaya upaya penigkatan penting dilakukan untuk sistem pengamanan. "Kita siap dengan sistem yang kita Kembangkan saat ini termasuk dalam hal perangkat, software dan sumber daya manusia (SDM," ulasnya.

Dalam hal ini pihaknya menitikberatkan SDM. Ini lantaran peralatan bisa dianggarkan dengan pembelian. Namun SDM juga harus ditingkatkan.
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2177 seconds (0.1#10.140)