Pemukiman Padat, 19 Warga Gandekan Solo Terpaksa Dikarantina di Gedung SD
loading...
A
A
A
SOLO - Sebanyak 19 warga di Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Kota Solo dikarantina di sebuah gedung sekolah dasar setempat. Mereka sebelumnya berkontak dengan satu keluarga yang belakangan terkonfirmasi positif COVID-19 .
Warga menjalani karantina sejak Senin (12/10/2020) sembari menunggu hasil swab test PCR yang dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo. Sementara, satu keluarga yang sebelumnya terkonfirmasi positif COVID-19, merupakan tetangga mereka. “Kondisinya merupakan lingkungan padat penduduk dan warga menggunakan kamar mandi umum,” kata Lurah Gandekan, Ari Rahmadani, Rabu (14/10/2020). (Baca juga: Waduh, Penjual Soto di Solo Positif COVID-19 Pembeli Diminta Hubungi Puskesmas)
Opsi karantina diinisiasi Pemerintah Kelurahan Gandekan karena kondisi lingkungan tempat tinggal warga tidak memungkinkan untuk melakukan karantina mandiri di rumah masing masing. (Baca juga: Tertular COVID-19 dari Pembeli, Begini Kondisi Pedagang Soto di Solo)
Sebagai pemangku wilayah sekaligus Gugus Tugas COVID-19 di Kelurahan Gandekan, pihaknya bekerjasama dengan Jogo Tonggo menyediakan fasilitas karantina. Dalam kasus COVID-19 di wilayahnya tersebut, semula ada 1 warga yang diketahui positif. (Baca juga: Dulu Dianggap Makanan Ular, Porang Kini Nilai Jualnya Tinggi)
Setelah ditracing, diketahui bahwa anak, cucu, serta pembantu rumah tangganya juga positif COVID-19. Setelah ditracing lanjutan, kemudian ditemukan 19 warga yang memiliki kontak langsung.
Banyaknya jumlah warga yang masuk tracing karena di lingkungan itu menggunakan kamar mandi umum yang menjadi tempat interaksi warga. Warga yang kini menjalani karantina di gedung sekolah, tetap mendapatkan tempat yang layak.
Selain itu, kebutuhan makan 3 kali sehari juga dipenuhi Jogo Tonggo kelurahan Gandekan. Ditambahkannya, hasil swab test 19 warga secara bertahap mulai keluar. Tercatat 2 orang sudah dinyatakan negatif, sehingga diperkenankan pulang ke rumahnya. Pihaknya berharap hasil swab test segera keluar semuanya dan hasilnya negatif.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo Siti Wahyuningsih mengapresiasi inisiatif warga yang membuka tempat karantina sembari menunggu hasil swab test keluar. Langkah itu dapat meminimalisir penyebaran dan mempermudah pemantauan. “Awalnya klaster keluarga totalnya enam orang. Kemudian kami tracing muncul dua puluh satu orang dan semuanya sudah di-swab test, tinggal tunggu hasil,” ungkapnya.
Warga menjalani karantina sejak Senin (12/10/2020) sembari menunggu hasil swab test PCR yang dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo. Sementara, satu keluarga yang sebelumnya terkonfirmasi positif COVID-19, merupakan tetangga mereka. “Kondisinya merupakan lingkungan padat penduduk dan warga menggunakan kamar mandi umum,” kata Lurah Gandekan, Ari Rahmadani, Rabu (14/10/2020). (Baca juga: Waduh, Penjual Soto di Solo Positif COVID-19 Pembeli Diminta Hubungi Puskesmas)
Opsi karantina diinisiasi Pemerintah Kelurahan Gandekan karena kondisi lingkungan tempat tinggal warga tidak memungkinkan untuk melakukan karantina mandiri di rumah masing masing. (Baca juga: Tertular COVID-19 dari Pembeli, Begini Kondisi Pedagang Soto di Solo)
Sebagai pemangku wilayah sekaligus Gugus Tugas COVID-19 di Kelurahan Gandekan, pihaknya bekerjasama dengan Jogo Tonggo menyediakan fasilitas karantina. Dalam kasus COVID-19 di wilayahnya tersebut, semula ada 1 warga yang diketahui positif. (Baca juga: Dulu Dianggap Makanan Ular, Porang Kini Nilai Jualnya Tinggi)
Setelah ditracing, diketahui bahwa anak, cucu, serta pembantu rumah tangganya juga positif COVID-19. Setelah ditracing lanjutan, kemudian ditemukan 19 warga yang memiliki kontak langsung.
Banyaknya jumlah warga yang masuk tracing karena di lingkungan itu menggunakan kamar mandi umum yang menjadi tempat interaksi warga. Warga yang kini menjalani karantina di gedung sekolah, tetap mendapatkan tempat yang layak.
Selain itu, kebutuhan makan 3 kali sehari juga dipenuhi Jogo Tonggo kelurahan Gandekan. Ditambahkannya, hasil swab test 19 warga secara bertahap mulai keluar. Tercatat 2 orang sudah dinyatakan negatif, sehingga diperkenankan pulang ke rumahnya. Pihaknya berharap hasil swab test segera keluar semuanya dan hasilnya negatif.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo Siti Wahyuningsih mengapresiasi inisiatif warga yang membuka tempat karantina sembari menunggu hasil swab test keluar. Langkah itu dapat meminimalisir penyebaran dan mempermudah pemantauan. “Awalnya klaster keluarga totalnya enam orang. Kemudian kami tracing muncul dua puluh satu orang dan semuanya sudah di-swab test, tinggal tunggu hasil,” ungkapnya.
(shf)