Tertular COVID-19 dari Pembeli, Begini Kondisi Pedagang Soto di Solo
loading...
A
A
A
SOLO - Seorang penjual soto di Kelurahan Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres, Kota Solo yang positif COVID-19 menjalani isolasi mandiri di rumah. Tiga anggota keluarganya juga turut menjalani isolasi mandiri meski swab PCR hasilnya negatif COVID-19.
Plt Lurah Kepatihan Kulon, Hanang Setiawan mengatakan, ibu penjual soto yang terkonfirmasi positif kondisinya sangat baik dan fit. Sehingga, ia menjalani isolasi mandiri di rumah. Sementara, terdapat empat orang di dalam rumah itu, yakni ibu penjual soto, suami, serta kedua anaknya yang masih kecil. “Untuk makanan selama isolasi disuplai sembako dari Dinas Sosial,” kata Hanang Setiawan, Rabu (14/10/2020). (Baca juga: Waduh, Penjual Soto di Solo Positif COVID-19 Pembeli Diminta Hubungi Puskesmas)
Selain itu, kegiatan Jogo Tonggo juga diterapkan guna membantu kebutuhan selama menjalani isolasi mandiri. Para tetangga juga memiliki kepedulian memberikan logistik dan vitamin. Kondisi keluarga tersebut terus dipantau, baik melalui komunikasi handphone maupun diawasi langsung ke rumahnya. (Baca juga: Miris, Balita Tewas Tercebur ke Dalam Ember saat Mau Mandi)
Petugas Linmas Kelurahan setempat sering menyambangi dan berkomunikasi dengan pemilik rumah dari jarak jauh dengan menerapkan protokol kesehatan. “Kalau ada kebutuhan yang mau habis langsung dikomunikasikan, dan segera dikirim,” bebernya. Penghuni rumah juga sangat kooperatif dan menjalankan arahan petugas kesehatan.
Perusahaan tempat bekerja suami dari ibu penjual soto tersebut juga memberikan toleransi dan kelonggaran. Perusahaan juga memberikan bantuan. Pihaknya sangat bersyukur karena kesadaran masyarakat untuk membantu sangat tinggi. Meski keluarga tersebut pendatang dan mengontrak, namun pemerintah daerah setempat tetap bertanggungjawab melakukan penanganan secara serius dan maksimal.
Di antaranya dengan melakukan tracking lanjutan kepada pembeli soto di warung itu. Karena tidak mengetahui identitas para pembeli, pihaknya telah memasang pengumuman di warung tersebut agar pembeli periode 1-8 Oktober 2020 melapor ke Puskesmas Purwodiningratan dan kelurahan setempat. Hanya saja, sejauh ini belum ada yang melapor. Padahal warung soto itu sebelum ditutup akibat COVID-19, pembelinya cukup ramai karena harganya murah.
Penjual soto tersebut diduga tertular dari salah satu pembelinya. Sebelumnya, terdapat satu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak asal Mojosongo Solo dinyataan positif COVID-19 setelah menjalani swab mandiri. Dari tracking, diketahui mereka sempat mampir makan ke warung soto tersebut sebelum swab ke salah satu lab swasta di Solo.
Plt Lurah Kepatihan Kulon, Hanang Setiawan mengatakan, ibu penjual soto yang terkonfirmasi positif kondisinya sangat baik dan fit. Sehingga, ia menjalani isolasi mandiri di rumah. Sementara, terdapat empat orang di dalam rumah itu, yakni ibu penjual soto, suami, serta kedua anaknya yang masih kecil. “Untuk makanan selama isolasi disuplai sembako dari Dinas Sosial,” kata Hanang Setiawan, Rabu (14/10/2020). (Baca juga: Waduh, Penjual Soto di Solo Positif COVID-19 Pembeli Diminta Hubungi Puskesmas)
Selain itu, kegiatan Jogo Tonggo juga diterapkan guna membantu kebutuhan selama menjalani isolasi mandiri. Para tetangga juga memiliki kepedulian memberikan logistik dan vitamin. Kondisi keluarga tersebut terus dipantau, baik melalui komunikasi handphone maupun diawasi langsung ke rumahnya. (Baca juga: Miris, Balita Tewas Tercebur ke Dalam Ember saat Mau Mandi)
Petugas Linmas Kelurahan setempat sering menyambangi dan berkomunikasi dengan pemilik rumah dari jarak jauh dengan menerapkan protokol kesehatan. “Kalau ada kebutuhan yang mau habis langsung dikomunikasikan, dan segera dikirim,” bebernya. Penghuni rumah juga sangat kooperatif dan menjalankan arahan petugas kesehatan.
Perusahaan tempat bekerja suami dari ibu penjual soto tersebut juga memberikan toleransi dan kelonggaran. Perusahaan juga memberikan bantuan. Pihaknya sangat bersyukur karena kesadaran masyarakat untuk membantu sangat tinggi. Meski keluarga tersebut pendatang dan mengontrak, namun pemerintah daerah setempat tetap bertanggungjawab melakukan penanganan secara serius dan maksimal.
Di antaranya dengan melakukan tracking lanjutan kepada pembeli soto di warung itu. Karena tidak mengetahui identitas para pembeli, pihaknya telah memasang pengumuman di warung tersebut agar pembeli periode 1-8 Oktober 2020 melapor ke Puskesmas Purwodiningratan dan kelurahan setempat. Hanya saja, sejauh ini belum ada yang melapor. Padahal warung soto itu sebelum ditutup akibat COVID-19, pembelinya cukup ramai karena harganya murah.
Penjual soto tersebut diduga tertular dari salah satu pembelinya. Sebelumnya, terdapat satu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak asal Mojosongo Solo dinyataan positif COVID-19 setelah menjalani swab mandiri. Dari tracking, diketahui mereka sempat mampir makan ke warung soto tersebut sebelum swab ke salah satu lab swasta di Solo.
(shf)