Disdik Makassar Bentuk Tim Awasi Penggunaan Dana BOS
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar membentuk tim khusus untuk mengawasi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS ). Terlebih dana BOS Kinerja dan Afirmasi 2020 sudah diterima 34 SMPN di Kota Makassar. Nilainya Rp60 juta untuk masing-masing sekolah.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Irwan Bangsawan menilai, pengawasan anggaran dana BOS sangat penting untuk memastikan penggunaannya tepat sasaran.
"Selain kita menerima laporan pertanggungjawaban dari pihak sekolah, kita juga turun langsung mengecek kondisi fisik dari apa yang digunakan dana BOS itu," kata Irwan Bangsawan .
Sejauh ini, diakui Irwan belum ada temuan terkait penyalahgunaan anggaran dana BOS . Pengawasannya serentak di seluruh SD-SMP se Kota Makassar. Namun jika ditemukan ada yang menyelewengkan maka pihaknya akan bertindak tegas.
"Belum ada laporan, tapi kalau ada temuan kita lakukan perbaikan," tuturnya.
Irwan menyebutkan, selain dana BOS reguler, sekolah juga mendapatkan dana BOS Kinerja dan Afirmasi. Khusus tahun ini ada 34 SMPN yang menerima dana BOS Kinerja dan Afirmasi.
Sedangkan tahun 2019 lalu, ada 19 SD-SMP yang menerima dana BOS Kinerja. Nilainya beragam ada yang puluhan juta, tapi ada juga yang mencapai Rp1 miliar.
Kepala SMPN 18 Makassar, Muh Guntur mengatakan dana BOS Afirmasi sebesar Rp60 juta sudah diterima. Sebagian bahkan sudah digunakan untuk keperluan sekolah, seperti e-book, rak buku untuk perpustakaan, laptop serta print untuk operasional sekolah.
"Kita juga sudah gunakan untuk pengendalian COVID-19 seperti sabun cair dan handsanitizer," ujarnya.
Kata Guntur, jumlah siswa kurang mampu di SMPN 18 Makassar cukup banyak. Ada kurang lebih 400 siswa dari total 1.100 siswa. Hampir 50% dari total jumlah siswa. Butuh sarana dan prasarana untuk menunjang sistem pembelajaran online.
"Tablet kita sudah ada. Itu dari dana BOS Kinerja 2019 lalu. Itu ada 410 unit dan itu sudah kita bagi ke siswa kurang mampu. Kita juga akan bagi ke guru-guru untuk digunakan," tukasnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Irwan Bangsawan menilai, pengawasan anggaran dana BOS sangat penting untuk memastikan penggunaannya tepat sasaran.
"Selain kita menerima laporan pertanggungjawaban dari pihak sekolah, kita juga turun langsung mengecek kondisi fisik dari apa yang digunakan dana BOS itu," kata Irwan Bangsawan .
Sejauh ini, diakui Irwan belum ada temuan terkait penyalahgunaan anggaran dana BOS . Pengawasannya serentak di seluruh SD-SMP se Kota Makassar. Namun jika ditemukan ada yang menyelewengkan maka pihaknya akan bertindak tegas.
"Belum ada laporan, tapi kalau ada temuan kita lakukan perbaikan," tuturnya.
Irwan menyebutkan, selain dana BOS reguler, sekolah juga mendapatkan dana BOS Kinerja dan Afirmasi. Khusus tahun ini ada 34 SMPN yang menerima dana BOS Kinerja dan Afirmasi.
Sedangkan tahun 2019 lalu, ada 19 SD-SMP yang menerima dana BOS Kinerja. Nilainya beragam ada yang puluhan juta, tapi ada juga yang mencapai Rp1 miliar.
Kepala SMPN 18 Makassar, Muh Guntur mengatakan dana BOS Afirmasi sebesar Rp60 juta sudah diterima. Sebagian bahkan sudah digunakan untuk keperluan sekolah, seperti e-book, rak buku untuk perpustakaan, laptop serta print untuk operasional sekolah.
"Kita juga sudah gunakan untuk pengendalian COVID-19 seperti sabun cair dan handsanitizer," ujarnya.
Kata Guntur, jumlah siswa kurang mampu di SMPN 18 Makassar cukup banyak. Ada kurang lebih 400 siswa dari total 1.100 siswa. Hampir 50% dari total jumlah siswa. Butuh sarana dan prasarana untuk menunjang sistem pembelajaran online.
"Tablet kita sudah ada. Itu dari dana BOS Kinerja 2019 lalu. Itu ada 410 unit dan itu sudah kita bagi ke siswa kurang mampu. Kita juga akan bagi ke guru-guru untuk digunakan," tukasnya.
(agn)