Antisipasi Longsor Susulan, Tembok Polres Purwakarta Digaris Polisi

Jum'at, 09 Oktober 2020 - 16:12 WIB
loading...
Antisipasi Longsor Susulan, Tembok Polres Purwakarta Digaris Polisi
Petugas kepolisian memasang garis polisi di sekitar kontruksi proyek di atas lahan Polres Purwakarta, yang ambrol. Foto/SINDOnews/Asep Supiandi
A A A
PURWAKARTA - Polres Purwakarta memasang garis polisi di sekitar konstruksi bangunan ambrol di RT 3 RW 13 Kelurahan Ciseureuh, Purwakarta , yang sebelumnya ambrol karena tak kuat menahan derasnya air hujan. Pemasangan garis polisi itu pun dikonsentrasikan di sekitar konstruksi dinding yang masih berdiri untuk agar tak dilintasi warga.

(Baca juga: Tembok Bangunan Milik Polres Purwakarta Ambrol, Timpa Rumah Warga )

Terlebih keretakan pada dinding di atas pondasi setinggi 12 meter itu terlihat beberapa retakan. Sehingga dikhawatirkan ikut ambrol tergerus air dan bisa menimpa beberapa rumah warga yang berada di bawahnya. Beberapa pekerja juga harus kerja keras mengangkat longsoran material yang masih berserakan dan menimbun saluran utama di permukiman warga.

Beberapa kepala keluarga terpaksa tidak bisa mengeluarkan kendaraannya karena akses masuk masih tertutup oleh bangunan fasilitas umum yang ikut roboh . Mereka sangat khawatir terjadi longsor susulan disaat hujan turun. Terlebih cuaca di siang ini sudah mulai mendung pertanda hujan akan kembali turun. (Baca juga: KontraS : 45 Pendemo Omnibus Law Tidak Diketahui Keberadaannya )

Beberapa jam sebelumnya, Lurah Ciseureuh, Yai Uun Khaerun sempat mendatangi lokasi kejadian dan menghitung kerugian materil akibat peristiwa tersebut. "Kami berharap tidak terjadi longsor susulan,"ujar Yai kepada SINDOnews, Jumat (9/10/2020).

Sekadar mengulas sekitar dini hari tadi, pondasi proyek pembangunan di atas lahan Polres Purwakarta setinggi 12 meter dan panjang 35 meter ambrol disaat warga sedang terlelap tidur. (Baca juga: Usai Salat Jumat Berjamaah, Mahasiswa dan Polisi Bentrok di NTT )

Bunyi keras yang sempat terdengar membuat warga keluar rumah. Ternyata tidak hanya satu bangunan fasilitas umum yang rusak. Tidak hanya itu saluran utama pun tertutup material batu bercampur tanah merah. Sontak saja air meluap dan menggenangi permukiman warga.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2717 seconds (0.1#10.140)